Share

Kasihan

"Katakan, biar saya tahu Mel. Biar saya bisa intropeksi," katanya memelas. Apaan sih dia, kemarin aja kasar banget sama aku, kini malah meminta belas kasihan.

"Coba Bapak ingat-ingat," kataku cuek.

"Kamu marah karena kata-kata saya waktu itu?" tebaknya. Aku hanya terdiam.

"Maafkan saya waktu itu. Saya lagi nggak stabil, jadi marah-marah sama kamu Mel," katanya dengan nada memohon.

"Kamu mau saya belikan apa, biar nggak marah lagi?" tanyanya mencoba merayu.

"Maaf saya nggak sebanding dengan apapun yang Bapak berikan. Bapak sadar nggak sih, udah nginjak-nginjak harga diri saya? Mentang-mentang Bapak udah ngasih saya duit, terus bisa bebas melecehkan dan menghina?" kataku pedas sambil menatap wajahnya yang terlihat dari samping.

Ia meminggirkan mobil. Kami terdiam, lalu ia menoleh ke arahku menatapku dengan tatapan yang entah.

"Saya benar-benar minta maaf. Kamu jangan salah paham dulu, saya nggak pernah anggap kamu murahan atau apapun itu. Justru, saya berterimakasih sama kamu Mel. Kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status