Hari kedua karantina di Singapura. Arya baru saja selesai melakukan pemeriksaan oleh dokter yang dibawa oleh Ardi. Setelah dokter itu menyatakan Arya sehat, ia izin menggunakan fasilitas gym hotel. Arya sekarang tengah melakukan pull up. Otot punggungnya menonjol bagaikan bukit. Ditambah beberapa bulir keringat yang keluar dari kulit punggung menambah kesan maskulin mengguar dari Arya. Mengikuti jejak Arya, Ardi memilih berlari diatas treadmill. Seiring berjalannya waktu, ia menambah kecepatan. Nafasnya sudah ngos-ngosan karena sudah berlari keliling Monas 10 kali. “Pak, mau sarapan?” Tawar Ardi sembari menurunkan kecepatan treadmill yang ia pakai sembari nafasnya terputus. Arya meloncat turun dari kegiatan pull upnya. “Boleh Pak. Smooties, pakai madu, less sugar.” Tangan kiri Ardi terangkat setengah. Dirga, sang sekertaris pribadinya datang mendekat. “2 smooties, pakai madu, gulanya sedikit.” Dirga mengangguk lalu segera menghilang di balik tembok pembatas gym dan ru
Read more