Share

Mantra Hampir Terucap

Arya pulang dengan langkah gontai. Jasad Mama yang disimpan di rumah sakit untuk dikebumikan esok pagi. Arya berniat untuk menungguinya meski tidak diminta. Pemulasaraan jenazah dan segala administrasinya Arya yang tanggung. Sebuah rasa bersalahnya karena tak ada saat Mama berpulang.

          Rumah besar ini kosong. Mae sudah pulang sejam sebelum Arya sampai. Lampu-lampu yang sudah menyala, juga Bagas dan Suryono yang bergantian berpatroli pada saat senja yang mulai menua ini. Langit yang menangis tadi siang berganti menjingga dengan iringan awan yang ikut serta. Di bawah langit dengan menginjak bumi, waktu Arya seakan enggan mendukung jiwanya untuk berkabung.

          Arya memilih untuk bersiap menunggui jasad Mama di rumah sakit. Mungkin sembari mengobrol dengan dokter dan beberapa tenaga kesehatan yang berjaga. Tungkai kakinya itu dia giring masuk kamar mandi yang tersedia di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status