Semua Bab SUGAR BABY SANG BILLIONAIRE: Bab 71 - Bab 80

120 Bab

71. Putus cinta

"Jangan tinggalkan aku, Berlin! Bagaimana aku bisa hidup tanpamu? Bagaimana aku bisa berjalan sendirian di tempat gelap seperti ini? Bagaimana aku bisa ... melanjutkan hidupku yang payah ini?" racau Devan dengan mata yang sudah basah.Berlin mengusap punggung Devan dengan lembut dan menghadirkan rasa nyaman pada pria yang mempunyai masalah kesehatan mental itu.Tak lama kemudian, Devan benar-benar tersadar dari amukannya dan mulai menyadari jika kamar yang ditempati olehnya sudah berantakan.Pria itu juga mulai mengenali wajah kekasihnya yang sudah berurai air mata dengan lengan berlumuran darah."B-berlin? Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Devan begitu terkejut saat melihat Berlin yang sudah berada dalam pelukannya dengan kondisi yang memprihatinkan."Kau sudah sadar?" Berlin memeluk sang kekasih dengan erat dan kembali banjir air mata."Kau baik-baik saja 'kan, Devan? Kau membuatku takut," cetus Berlin dengan suara parau.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-02
Baca selengkapnya

72. Kembali ke negara asal

Devan menyeret koper Berlin menuju bandara dan mengantarkan sang kekasih yang hendak pulang ke negara tercinta.Pria itu terus menampakkan wajah murung selama dalam perjalanan menuju bandara. Devan tentu sangat kecewa dengan keputusan Berlin yang memilih untuk meninggalkannya. Namun, pria itu juga bersyukur dirinya tak akan lagi membuat Berlin menderita dengan menghadapi amukan darinya saat ia tengah dilanda kemarahan yang tak terkendali."Kau sudah memesan tiket baru?" tanya Devan memecah keheningan."Sudah. Beruntung ada penumpang yang membatalkan keberangkatan, jadi aku berhasil mendapatkan tiket untuk pulang malam ini juga," jawab Berlin."Lenganmu masih sakit?" tanya Devan lagi."Sudah tidak terlalu,""Apa rencanamu setelah kembali nanti? Kau sudah memiliki rencana?" tanya Devan tak henti-hentinya menghujani Berlin dengan berbagai pertanyaan."Belum,""Kau ... tidak akan menjadi sugar baby lagi, kan? Jangan layani nafsu pria di ranjang lagi! Aku sudah mengalihkan seluruh uang ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-04
Baca selengkapnya

73. Kembali untukmu

"Devan!" Bukannya mendengar suara panggilan dari gadis pujaannya, pria itu justru disambut oleh gadis lain yang tak diharapkannya.Secara kebetulan Sheena bertemu dengan Devan di bandara saat gadis itu terbang ke Jerman untuk menyusul tunangannya."Kenapa kau bisa ada di sini? Kau tahu aku akan datang hari ini?" tanya Sheena dengan senyum sumringah."Kenapa kau ada di sini?" tanya Devan ketus. Ia benar-benar tak menyangka bisa melihat wajah menyebalkan Sheena secara kebetulan."Kenapa kau bilang? Untuk apa lagi jika bukan untuk menyusulmu!" tukas Sheena, kemudian melompat ke pelukan Devan.Tepat saat Sheena memeluk Devan, tampak tak jauh dari Devan, berdirilah seorang gadis yang berlarian di bandara demi mengejar Devan.Setelah gadis itu berhasil menemukan Devan, tak disangkanya pria yang hendak disusulnya itu ternyata kini tengah berpelukan dengan wanita lain.Siapa lagi gadis itu kalau bukan Berlin. Kekasih Devan itu mengurungkan niatnya untuk kembali ke negara asal, dan memilih un
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-07
Baca selengkapnya

74. Cinta buta

Devan dan Berlin saling diam di dalam mobil Devan. Pria itu sengaja mengurung Berlin di dalam mobil untuk memberikan penjelasan mengenai Sheena.Namun, Berlin tampaknya tak mau menggubris dan bahkan membuang muka pada Devan."Berlin, tidak bisakah kau melihat wajahku sebentar saja?" pinta Devan."Aku dan Sheena ... memang sempat merencanakan pernikahan. Keluargaku dan keluarga Sheena yang mengaturnya. Aku tidak pernah peduli pada keinginan ayahku. Aku juga tidak terlalu peduli dengan rencana pernikahan. Hanya Sheena saja yang terlalu antusias. Selebihnya, tidak ada hubungan khusus antara aku dengan Sheena," terang Devan."..." Berlin masih diam seribu bahasa.Gadis itu nampak bingung bagaimana ia harus bereaksi di depan Devan. Semua yang Sheena katakan memang benar. Berlin memang hanyalah mainan sejak awal. Dan mungkin akan tetap menjadi mainan, karena nyatanya pria itu telah memiliki tunangan."Sampai kapan kau akan menggunakank
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-08
Baca selengkapnya

75. Menemani pujaan hati

Tok, tok!Suara ketukan pintu menggema di luar kamar Nyonya Firda.Wanita paruh baya itu membuka pintu dan mendapati putrinya sudah berdiri di depan pintu kamar hotel tempat Nyonya Firda menginap di Berlin."Sheena?""Ibu!" Sheena langsung berhambur masuk ke pelukan sang ibu yang sudah berdiri di ambang pintu."Kau kemari sendiri?" tanya Nyonya Firda."Iya, Bu. Rencananya aku akan mengunjungi Devan. Ibunya Devan juga berada di Berlin, kan?" "Masuk dulu, Sheena."Nyonya Firda menyeret koper Sheena untuk masuk, kemudian ibu dan anak angkat itu berbincang bersama di malam yang makin larut."Apa yang Ibu lakukan di Berlin?" tanya Sheena berbasa-basi."Hm? Ayahmu tidak mengatakan sesuatu?" tanya Nyonya Firda."Ada hal penting yang Ibu lakukan di sini?" selidik Sheena.Nyonya Firda menatap cangkir teh hangat yang ada di tangannya tanpa sanggup menatap Sheena."Ada yang Ibu semb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-09
Baca selengkapnya

76. Status simpanan

"Bibi masih ada di Berlin, kan? Boleh aku berkunjung ke rumah Devan?"Pagi-pagi sekali, Sheena sudah sibuk menghubungi calon ibu mertuanya dan meminta izin untuk menemui Devan.Wanita itu masih bersemangat memperjuangkan Devan, meskipun dirinya tak terlalu dianggap oleh sang calon suami.Sheena masih akan terus menggunakan segala cara untuk masuk ke keluarga Devan, sebelum dirinya dibuang oleh sang ibu angkat yang tengah mencari anak kandungnya.Sheena harus segera mencari cara untuk meresmikan hubungannya dengan Devan secepat mungkin, dan tak akan membiarkan gadis mana pun merebut posisinya."Kau juga berada di Berlin? Kapan kau datang?" sambut Nyonya Sella."Baru semalam, Bibi. Aku ingin memberikan kejutan untuk Devan," terang Sheena sengaja tak menceritakan tentang pertemuan tak sengaja antara dirinya dengan Devan di bandara semalam."Kau ada di mana sekarang? Bibi akan berikan alamat Devan padamu," tukas Nyonya Sella.Usai memberikan alamat pada Sheena, wanita paruh baya itu berge
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-09
Baca selengkapnya

77. Status sosial

"Aku sudah memperingatkan pada Ibu untuk jangan mencampuri urusanku!" sentak Devan.Berlin hanya diam, tak menanggapi perkataan dari ibunda kekasihnya. Baginya, hinaan serta pengusiran seperti ini sudah terjadi berulang kali, sehingga Berlin sudah terbiasa dan tak mengambil hati ucapan Nyonya Sella."Baik, Nyonya." Berlin mulai melangkah meninggalkan bangku tempat Devan serta Nyonya Sella duduk."Berlin!" Devan langsung menarik tangan Berlin dan melotot pada gadis berwajah datar itu."Kenapa?""Kenapa apanya? Kau mau ke mana? Kau tidak boleh pergi ke mana pun!" sungut Devan."Devan, ini hanya masalah kecil. Aku akan memperjuangkan hal yang menjadi hakku, tapi aku tidak akan serakah pada sesuatu yang belum menjadi milikku. Aku tidak ada hak di rumah ini. Dari pada memancing pertengkaran, lebih baik aku turuti saja," tukas Berlin.Gadis itu terlalu lelah membuang energi hanya untuk beradu mulut. Terlebih lagi, luka di tubuh Berlin masih membuat suasana hati gadis itu memburuk.Ditambah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-11
Baca selengkapnya

78. Bukan Cinderella

Berlin duduk di taman kompleks seorang diri, sembari menunggu Devan datang menjemputnya. Gadis itu menatap ke arah pepohonan rindang dan sesekali menatap ke arah langit cerah yang terpampang di depan matanya.Tiba-tiba seorang pria muncul entah dari mana dan menawarkan sebotol minuman padanya.Berlin menoleh ke arah pria tersebut, dan langsung disuguhi senyum tipis oleh pria yang tak lain ialah Vernon."Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Berlin."Kau sendiri ... apa yang kau lakukan di sini?" tanya Vernon balik."Devan mencarimu. Kenapa kau tidak muncul beberapa hari ini?""Sepertinya hubunganmu masih terlihat baik dengan Devan," komentar Vernon."Kau tidak kesal pada Devan? Padahal Devan sudah menghancurkan hidupmu," imbuh Vernon."Kalau membahas kesal ... tentu saja aku kesal," ungkap Berlin."Tapi kehancuranku di masa lalu sudah digantikan dengan kebahagiaan oleh Devan," sambung Berlin."Jadi, kau memilih untuk tetap bersama Devan?" tanya Vernon."Apa kau sudah tahu semuanya tenta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya

79. Cara mencintaimu

"Kau ingin hidup susah bersama Berlin? Kau pikir kau bisa hidup tanpa uang? Kau pikir kau bisa bertahan hanya dengan tekad? Untuk biaya terapi psikolog saja kau sudah menghabiskan ratusan juta. Belum lagi untuk obat-obatan dan perawatan lainnya!" omel Nyonya Sella pada Devan saat mendengar perkataan putranya yang dengan entengnya akan mengejar Berlin ke dunia sang gadis."Ibu pikir aku bodoh? Ibu pikir aku tidak bisa mencari uang sendiri? Ibu pikir selama ini aku hanya bisa bergantung pada uang keluarga?" sinis Devan."Kau memang bodoh dan kau hanya bisa bergantung pada uang Ayah dan Ibu! Berhentilah bertingkah dan temui Sheena sekarang!" cetus Nyonya Sella."Kau tidak akan bisa bertahan hidup tanpa Ibu! Kehidupan miskin Berlin tidak akan mampu membiayai terapimu. Apa jadinya jika penyakitmu bertambah parah? Kau hanya akan makin menyusahkan Berlin!" sungut Nyonya Sella.Devan hanya bisa diam dan membenarkan semua perkataan sang ibu dalam hati. Tangan pria itu mengepal kuat, memusatkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-15
Baca selengkapnya

80. Mengakhiri dengan Sheena

"Devan!" panggil Sheena pada sang kekasih, begitu Sheena melihat sosok Devan di dalam coffee shop tempat mereka membuat janji temu.Devan menoleh ke arah pintu dan melihat wajah Sheena yang berseri saat bertatapan dengannya.Sheena bak tak peduli sama sekali dengan sikap dingin Devan pada dirinya sebelumnya di bandara. Wanita itu masih dapat tersenyum sumringah dan bertingkah seolah tak ada yang terjadi sebelumnya."Aku benar-benar kagum padamu," ujar Devan saat melihat wajah girang Sheena saat gadis itu duduk di hadapannya."Kenapa?""Aku jelas-jelas meninggalkanmu di bandara dan aku lebih memilih mengejar wanita lain. Kau masih ingin bersikap seperti ini padaku? Menampakkan senyum seolah tak ada yang terjadi di antara kita?" cetus Devan."Pria tidak suka dengan wanita yang bawel dan berisik, bukan? Tentu aku kesal padamu. Tapi sekesal apa pun aku padamu, kau masih tetap tunanganku.""Sayangnya tidak akan lagi, Sheena!" sergah Devan.Sheena menatap Devan dengan sorot mata tajam. "Mak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status