Share

78. Bukan Cinderella

Berlin duduk di taman kompleks seorang diri, sembari menunggu Devan datang menjemputnya. Gadis itu menatap ke arah pepohonan rindang dan sesekali menatap ke arah langit cerah yang terpampang di depan matanya.

Tiba-tiba seorang pria muncul entah dari mana dan menawarkan sebotol minuman padanya.

Berlin menoleh ke arah pria tersebut, dan langsung disuguhi senyum tipis oleh pria yang tak lain ialah Vernon.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Berlin.

"Kau sendiri ... apa yang kau lakukan di sini?" tanya Vernon balik.

"Devan mencarimu. Kenapa kau tidak muncul beberapa hari ini?"

"Sepertinya hubunganmu masih terlihat baik dengan Devan," komentar Vernon.

"Kau tidak kesal pada Devan? Padahal Devan sudah menghancurkan hidupmu," imbuh Vernon.

"Kalau membahas kesal ... tentu saja aku kesal," ungkap Berlin.

"Tapi kehancuranku di masa lalu sudah digantikan dengan kebahagiaan oleh Devan," sambung Berlin.

"Jadi, kau memilih untuk tetap bersama Devan?" tanya Vernon.

"Apa kau sudah tahu semuanya tenta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status