Share

81. Pilihan hati

"Kau masih ingin di sini?" tanya Vernon pada Berlin.

"Aku ingin ke rumah Devan. Ayo, pergi!" ajak Vernon sembari menarik lengan Berlin.

"Aku ... masih ingin di sini," cetus Berlin, kemudian menepis tangan Vernon yang melingkar di lengannya.

"Hm?"

"Aku akan menunggu Devan menjemputku," ucap Berlin.

Vernon menatap Berlin dengan dahi berkerut. "Memangnya Devan ke mana?" tanya Vernon.

"Devan sedang mengurus tamu,"

"Tamu apa?" tanya Vernon penasaran.

"Aku tidak tahu dan aku tidak ingin ikut campur. Aku akan menunggu Devan di sini," tegas Berlin.

"Baiklah. Kalau begitu aku pergi,"

Vernon melangkah, meninggalkan Berlin yang masih duduk di taman seorang diri.

Di tengah jalan, Vernon tak sengaja berpapasan dengan Nyonya Firda yang baru saja keluar dari kediaman Devan.

"Vernon?" sapa Nyonya Firda pada Vernon.

"Nyonya?" Vernon menyapa Nyonya Firda sekenanya. Pria itu sudah berusaha menghindar dari Nyonya Firda, tapi tak disangkanya dirinya justru bertemu dengan Nyonya Firda di sini.

"Kau akan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status