Melinda's POV Warna jingga di langit sebelah barat mulai pudar warnanya. Gelap malam kian membayang. Ingin sekali punya teman bicara, tapi balasan pesan dari Vi belum kuterima. Begitu susahnya signal di sana. Kalau tidak repot mengambil rapotnya anak-anak, aku ingin sekali datang menemui Vi, menginap di sana barang semalam saja. Rama mendekatiku yang berdiri di teras samping rumah. "Ma," pangginya sambil menyentuh tanganku. "Kakak, ada apa?" tanyaku. "Besok, setelah pulang ngambil raport. Rama ingin jalan-jalan sama Mama. Berdua saja." Dahiku mengernyit heran mendengar permintaannya. Baru kali ini Rama ingin hanya jalan berdua denganku. Biasanya selalu ramai-ramai dengan adiknya. "Bisa, 'kan, Ma?" Akhirnya aku mengangguk. "Bisa, Kak." "Aku yakin Mama adalah ibu yang hebat. Mama
Baca selengkapnya