Vi Ananda's POV Syifa berlari memelukku saat aku, adik, dan papanya baru saja turun dari mobil. Pak Nardi yang menjemput kami di bandara tadi, pakai mobil Mas Ilham yang memang sengaja di tinggal di rumah Ibu. Biar ada yang merawatnya. Gadis kecilku tidak menangis. Dia tersenyum riang. Ibu mendekat, kami bersalaman dan berpelukan, beliau langsung menggendong Abian. Anak lelakiku awalnya berontak, setelah lama memerhatikan dan dibujuk akhirnya mau juga di gendong ibu. Budhe dan seluruh karyawan keluar untuk menyalami kami. Setelah masuk rumah, Abian langsung turun dari gendongan ibu. Syifa tidak henti-hentinya memandang sang papa. Dia keheranan dengan penampilan Mas Ilham yang berbeda. "Kenapa rambut, Papa, dibiarkan panjang?" Mas Ilham tersenyum, diraihnya tubuh sang putri dalam dekapnya. "Kenapa? Papa tidak tampan lagi, ya?" tanya Mas Ilham sambil menciumi putrinya
Read more