Melinda's POVKami duduk di bangku beton dekat air mancur, depan sebuah seluncuran. Menghadap ke area permainan outdoor yang sepi. Lampu-lampu malam berkelipan di hadapan.Jaket tebal membalut tubuh kami. Kabut nampak menyelimuti di antara pekatnya malam. Dinginnya malam ini semoga bisa meredam hati kami yang bergejolak.Di bawah langit tanah melayu, kami ingin membicarakan permasalahan yang terpendam tanpa penyelesaian."Bang, selama ini kondisi kita mengalir begini saja, tanpa pernah ada pembahasan yang serius. Aku diam, Abang pun diam. Seperti kita sedang baik-baik saja menjalani semua ini. Tapi, kenyataannya nggak seperti itu." Aku membuka percakapan setelah cukup lama diam.Bang Petra menarik napas panjang, menghembuskan perlahan. Di raihnya jemariku dan di genggam."Maafkan Abang. Telah menempatkanmu dalam posisi berbagi dengan wanita lain. Abang sayang kamu dan anak-anak.""Sekarang hati, Abang, nggak sepenuhnya m
Read more