"Tapi yang sulung tampaknya sudah bisa meraba, hanya saja dia diam saja," kata Bu Melinda lagi. Percakapan kami terhenti saat dua anak Bu Melinda yang lain menghambur masuk kamar. Mereka tersenyum senang, menghampiri Abian. Mereka baru pulang sekolah. "Hati-hati, ya, adeknya masih kecil." "Iya, Ma," jawab Vita. Seorang wanita umur empat puluhan mengetuk pintu kamar yang terbuka. "Makan siangnya sudah siap, Bu." "Iya. Tolong, Bibik, awasi anak-anak di sini dulu, ya. Terutama bayi ganteng itu." ART itu mengangguk. "Ya, Bu." Meja makan itu berbentuk oval. Dia atasnya ada tumis daun pakis, balado telur, gulai ikan kakap, ayam goreng, satu teko sirup, irisan buah semangka, dan melon. Mereka makan sambil berbincang, sedangkan aku hanya jadi pendengar. Sesekali tersenyum menanggapi kelakar Pak Petra. 
Read more