Bab 120. Zina di Rumahku “Tidak ada apa-apa, lho, Buk. Saya hanya mau pulang aja, males kerja lagi.” Ketusnya tiba-tiba. Sedikit terkejut aku mendengar nada ketus itu, tetapi tak apalah. Setidaknya dia mulai berkata jujur. “Males kerja, pasti ada sebabnya, kan? Gak mungkin tiba-tiba males gitu aja? Cerita, dong! Nanti, kalau memang alasannya tepat, pasti saya izinin Bik Las berhenti kerja. Gaji Bik Las pun pasti utuh saya bayarkan, ditambah pesangon tiga bulan gaji. Mau, kan?” bujukku lagi. “Bukan masalah uang, Buk. Saya mau keluar … a-- ja! Tanpa di bayar gaji saya bulan ini, juga enggak apa-apa. Yang penting saya bisa keluar dari rumah ini, biar gak ketemu lagi sama Bapak!” Ops! Kan, ini masalahnya. Bapak? Ada apa dengan Papa? “Males ketemu Papa? Kenapa, Bik? Papa udah jahatin Bibik atau bagaimana?” tanyak
Last Updated : 2022-01-31 Read more