“Bikinkan minum untuk teman-teman saya ya, Bik!” suruh Shara sembari menggendong Nico dengan hati-hati. “Lima orang.”“Baik, Bu.”Teman-teman Shara bersorak riuh ketika Nico muncul dalam gendongannya.“Ya ampun, lucunya!”“Mirip Rio semua ini!”“Iya, kamu kok nggak ada?”Shara langsung terkesiap ketika mendengar komentar teman-temannya.“Maksudnya apa ya?”Salah seorang teman Shara yang berambut pendek menowel pipi gembul Nico.“Coba deh kamu lihat! Hidungnya, matanya, rambutnya, kulit, dominasi Rio semua—hebat nggak sih?”“Hebat banget, cetakannya bagus! Sempurna, Ra ....”“Iya, semua mirip Rio. Kamu kok nggak ada sih, Ra?”“Apa mungkin ....”Shara langsung menyipitkan matanya dengan curiga ke arah sang teman yang mendadak diam.“Ah, nggak kok! Cuma bercanda, yang jelas anak kamu ini ganteng banget!”“Iya betul, persis ayahnya ....”Sahutan demi sahutan itu berhenti ketika Bik Tata muncul untuk mengantarkan minuman.“Kerabat jauh aku juga ada yang begitu kok, Ra. Anak dia itu ngikut
Read more