Shara menarik napas. “Aku nggak yakin apa di masa depan nanti kamu masih bisa adil atau nggak, Mas. Via memiliki segalanya sebagai seorang istri, dia bisa hamil dan punya anak. Sedangkan aku?”Rio menatap Shara lekat.“Itu tidak akan bikin aku berlaku timpang,” katanya sungguh-sungguh. “Buktinya Via juga tidak menghalangi aku untuk tidur di kamar ini kan? Dia juga tidak menggunakan Nico untuk menahanku di sampingnya, malah dia bilang sesekali Nico boleh tidur sama kita berdua seperti ini ....”“Oh ya? Serius Via bilang begitu, Mas?”Rio memangguk.“Kalau begitu aku mau kita bertiga tidur di sini, Mas!” “Oke, besok aku akan bicara sama Via ....”“Aku maunya sekarang, malam ini. Bisa kan, Mas? Sejak Via datang ke rumah kamu, kita bertiga belum pernah tidur sama-sama kayak dulu ... Aku kangen masa-masa itu, Mas.”Shara memasang wajah sangat memelas hingga membuat Rio merasa tidak tega, dia pun bergegas pergi ke kamar tamu.“Vi, aku boleh bawa Nico ke kamar Shara?” Slavia yang
Read more