Home / Romansa / MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA: Chapter 61 - Chapter 70

221 Chapters

Penantian Tanpa Akhir

Ardi menghampiri Maya. Sementara Pandu membuka secarik kertas yang dia terima dari Maya. Pandu melotot ketika membacanya.“Mas, aku akan menemuimu di monumen saat malam. Tunggullah aku di sana. Kekasihmu, Arum,” gumamnya pelan sembari membaca pelan pesan yang sudah dituliskan Arum.Hatinya berdebar seketika. Ardi diam tergugu kehabisan kata-kata. Maya tersenyum, terpana melihat air mata kebahagiaan Pandu. Dia merasa sudah membayar hutangnya saat itu kepada Pandu saat dia gagal memberikan surat pertama.“Aku akan di sini saat sore menjelang malam,” ucap Pandu bersemangat. “Aku akan bersiap. Aku akan kembali ke hotel. Maya, terima kasih semuanya. Aku tidak tahu harus berkata apa,” lanjut Pandu tersenyum. Dia menarik Maya dan memeluknya. Seketika Maya tersenyum sembari menggaruk-garuk rambutnya yang tidak terasa gatal. Hal itu dia lakukan karena ini pertama kalinya dia dipeluk pemuda tampan.“Hmm, kamu itu wajahnya m
last updateLast Updated : 2022-03-13
Read more

Kejadian Yang Sesungguhnya

Pandu masih tidak mengerti kenapa Arum sama sekali tidak hadir. Padahal sudah jelas-jelas di surat itu dia mengatakan akan hadir tepat waktu di taman Monumen Monas. "Kenapa kau tidak datang Kekasihku, Aku sudah menunggumu. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ada suatu hal yang buruk terjadi kepadamu? Ataukah suamimu tidak memperbolehkanmu? Apa suamimu memergokimu, hingga membuatmu tidak bisa keluar dari sana dan malah mendapatkan hukuman yang sangat berat?" Sekumpulan tanda tanya hadir di dalam pikirannya. Pandu segera mengamati semua arah tidak peduli hujan sudah menderas menerpa tubuhnya dia tetap masih berharap Arum akan segera muncul di sana. "Ini benar-benar sangat menyebalkan! Wanita itu sudah membuat sahabatku kecewa lagi dengan janjinya yang selalu saja diberikan. Kenapa dia tidak datang dan membuat sahabatku itu bahagia? Seharusnya Arum bisa keluar dari rumah itu dengan mudah. Dia adalah pemilik sah rumah itu dan pasti memiliki beribu
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

Firasat Yang Mendadak Dirasakan

Lampu yang sangat menyilaukan, membuat Arum tidak bisa memandang jalanan. Dia mengangkat tangannya untuk menutup sebagian matanya. Apalagi hujan sangat deras. Sang pengendara pun tidak mengetahui Arum ternyata berada di tengah jalanan. "Argh!" Suara teriakan terdengar cukup keras. Hendra yang semula berlari kencang untuk mendekati Arum, kini spontan menghentikan langkah. Dia tidak percaya dengan penglihatannya. Arum terkena ujung mobil yang sudah melintas. Pengendara itu keluar dari mobil dan sangat panik ketika melihat Arum tergeletak di jalanan dengan luka-luka yang cukup parah. tubuhnya dipenuhi darah! "Ini tidak mungkin! Hah, kenapa Arum mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan? Aku ... aku tidak boleh berada di sini. Aku tidak boleh ketahuan. Aku harus pergi dan membiarkan dia. Atau ... aku harus bagaimana?" batin Hendra dengan rasa
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

Nekat Menemui Pujaan Hati

Maya menyampaikan dengan terpatah-patah. Pandu semakin menatapnya. Dia … dia sudah menduga. Ini pasti ada hubungannya dengan Arum. Pandu menarik napas, bersiap untuk mendengar perkataan Maya.“Maya, jangan memotongnya. Kenapa kau malah menghentikan ucapanmu. Aku benar-benar ingin mengetahuinya. Aku--”“Nyai Utama koma. Dia tertabrak mobil. Sekarang dia berada di rumah sakit.”Tulang rusuk Pandu seakan retak. Jiwanya merana, sangat … hancur!“Tidak! Ini … tidak mungkin terjadi. Aku tidak percaya,” ucapnya sembari mengepalkan kedua tangan. “Ini salahku. Jika aku tidak memberi pesan itu, dia tidak akan datang. Aku yang bersalah. Aku yang membuat dia seperti ini. Arum … kau …”Pandu beranjak dari duduknya. Dia berjalan gontai menuju pintu balkon kamar. Membukanya lebar-lebar. Kini langkahnya semakin cepat hingga sampai di ujung pagar. Pandu mencengkeram permukaan pagar d
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

Wojo Kembali Melakukan Rencana

Suara serak, pelan, terdengar mengejutkan semua orang. Pandu menatap ranjang dengan terpaku. Perlahan dia akan melangkah, namun tangan Wojo menghadang. Wojo mengernyit dalam, menggelengkan kepalanya. Dia tidak akan pernah membiarkan Pandu untuk mendekati Arum.“Kau tidak berhak atas dirinya. Kau … bukan siapa-siapa. Aku adalah suaminya. Jangan membuat keributan di sini,” ucap Wojo pelan namun menekan.Pandu tidak menatapnya. Dia hanya mendengarkan perkataan Wojo. Pandangannya masih sangat serius tertuju ke ranjang. Apalagi air mata Arum terlihat menetes. Ingin rasanya Pandu berjalan, mendekati sang pujaan. Ingin rasanya dia memeluk, dan menenangkan jiwanya. Namun, apalah daya. Perkataan Wojo memang benar. Dia tidak berhak untuk melakukannya.“Pandu, kita harus pergi dari sini,” ucap Ardi sembari menekan pundak Pandu. “Hei, paling tidak dia sudah sadar. Arum pasti akan sembuh,” lanjutnya berusaha membuat Pandu mengerti.
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

Bertemu Di Alam Lain

Sabrina berkemas untuk pergi ke Jakarta. Dia tidak sabar untuk menemui Pandu. Dia akan merahasiakan hal ini dengan semua orang. Dia berniat akan membawa Pandu ke Yogyakarta. Sabrina menemui Joko yang sebenarnya tidak setuju dengan keinginan Sabrina.“Nona, apakah Anda tidak berpikir dahulu? Bagaimana jika Raden tidak berkenan Anda ke sana. Hati Anda akan semakin sakit.”“Jangan ikut campur. Mana mungkin aku akan membiarkan tunanganku pergi begitu saja. Aku … akan tetap mengejarnya,” balas Sabrina tegas.Joko menundukkan kepala. Menurut perkataan Sabrina. Dia tidak mungkin membantah perintah majikannya.**Pandu semakin memendam amarah. Dia ingin sekali membawa Arum pergi dari sana. Namun, dia sudah bersalah! Benar kata Wojo. Dirinya tidak sepatutnya untuk menemui Arum. Dia miliknya. Wojo milik Arum. Walaupun keajaiban sudah berada di depan mata, itu hanya sesaat. Walaupun kehadirannya membuat Arum terbangun, dia tetap
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Melepaskan Sayap Cinta

Wojo tidak percaya Pandu kembali datang menemuinya. Mereka saling bertatapan. Wojo harus bersiap menghadapi kekasih Arum. Dia sangat membencinya. Dia sudah menghancurkan Kasoemo dalam sekejap. Namun … kenapa Pandu malah menemuinya?“Apa yang kau inginkan?” tanya Wojo tegang. Tatapannya masih saja dingin.“Aku menyerah,” balas Pandu pelan.Setelah Pandu bermimpi indah, dia terbangun dengan terkejut. Seorang wanita yang sangat dibencinya, ada di hadapannya. Sabrina segera menyusul Pandu ke Jakarta malam petang. Kereta terbaik yang dia tumpangi, bisa membawanya dengan cepat. Pagi sekali, Sabrina sudah berada di ibu kota. Pesuruhnya yang sudah mengetahui keberadaan Pandu, membawanya ke Monas. Sabrina terkejut melihat lelaki yang dicintainya tergeletak di taman, namun tersenyum.“Pandu, bangunlah.”Sabrina sangat panik. Tubuh Pandu sangat panas, dan tidak sadarkan diri. Dia segera membawanya ke rumah sakit.
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Kabar Mengejutkan

Jantung Romo berdetak kencang. Dia tidak percaya melihat anak kesayangannya bangkit dari kematian. Hatinya bercampur aduk. Antara percaya atau tidak. Namun, di dalam genggamannya, dia melihat dengan jelas, bahwa itu adalah Pandu. Romo terus mengatur napasnya. Hatinya bagai tertusuk. Sangat sakit. Perasaannya sangat kecewa. Dia tidak menyangka, Pandu sudah melakukan kebohongan terbesar dalam hidupnya hanya karena mengejar restunya. “Aku ingin sendirian. Kau sebaiknya keluar dulu dari ruangan ini. Aku akan memikirkan langkah selanjutnya untuk perusahaan.” “Aku tidak ingin kau bersedih. Sebaiknya, kabar ini kita rahasiakan dulu. Aku sangat kecewa. Sebenarnya Pandu sudah membuat aku sangat malu. Sabrina pergi dengan mendadak. Pasti dia menuju ke Jakarta untuk menemui Pandu.” Sarman menarik napas. Dia mendeka
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

Bangkit Kembali

Hendra semakin menegang. Dia benar-benar terkejut saat mendengar Arum mengatakan sesuatu tentang dirinya. Jantungnya berdebar kencang. Dia tidak ingin Arum berkata sesuatu yang bisa membuatnya celaka, atas perbuatan yang dilakukannya saat itu kepada Arum. Apa yang akan kau katakan, Nyai?" tanya Wojo tiba-tiba. Dia mengernyit, menatap sang istri yang masih terdiam hanya memandang Hendra yang segera memalingkan wajahnya. "Aku memang keluar dari rumah itu. Aku hanya ingin membeli sebuah keperluan dan aku meminta pelayan untuk mengantarkan. Aku meminta maaf tidak meminta izin darimu terlebih dahulu. Tapi, hujan sangat deras, hingga seseorang menarikku dan membawaku pergi. Tapi aku tidak ingat karena aku pingsan," katanya sekali lagi sambil melirik Hendra yang masih saja berdetak kencang. "Apakah ini ada hubungannya dengan adikku?" tanya Wojo kini menatap Hendra yang ketika menundukan kepalanya. "Tentu saja dia tidak mungkin melakukan s
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

Kemarahan Pandu

Nyai Ani bergeming kaku. Dia tidak menyangka Pandu kini berada di hadapannya. Hatinya berdebar kencang. Sosok kesayangan yang semula telah hilang, kini hadir kembali.“Anakku? Apakah ini dirimu? Kau … kini hadir?” ucapnya sangat pelan. Tangisan mulai menghiasi wajahnya.Pandu perlahan menganggukkan kepalanya. Dia melangkah, mendekati Nyai Ani dan bersujud. “Maafkan Pandu, Ibu. Pandu sudah menjadi anak durhaka,” ucapnya dengan menarik napas.Nyai yang masih menangis, segera mendekati Pandu. Dia menarik tubuh Pandu untuk berdiri. Nyai memeluknya erat. Hatinya sangat bahagia. Pandu tidak menyangka malah mendapatkan perlakuan ini. Sebelumnya, dia menyangka akan mendapatkan kemarahan. Bahkan, Romo yang mulai mendekati mereka, hanya diam sembari menatapnya datar. Tidak ada ekspresi sama sekali di sana.Pandu melerai pelukannya. Dia kini mendekati Romo dan menundukkan kepala.“Selamat datang kembali,” ucap Romo s
last updateLast Updated : 2022-03-30
Read more
PREV
1
...
56789
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status