Share

Kemarahan Pandu

Nyai Ani bergeming kaku. Dia tidak menyangka Pandu kini berada di hadapannya. Hatinya berdebar kencang. Sosok kesayangan yang semula telah hilang, kini hadir kembali.

“Anakku? Apakah ini dirimu? Kau … kini hadir?” ucapnya sangat pelan. Tangisan mulai menghiasi wajahnya.

Pandu perlahan menganggukkan kepalanya. Dia melangkah, mendekati Nyai Ani dan bersujud. “Maafkan Pandu, Ibu. Pandu sudah menjadi anak durhaka,” ucapnya dengan menarik napas.

Nyai yang masih menangis, segera mendekati Pandu. Dia menarik tubuh Pandu untuk berdiri. Nyai memeluknya erat. Hatinya sangat bahagia. Pandu tidak menyangka malah mendapatkan perlakuan ini. Sebelumnya, dia menyangka akan mendapatkan kemarahan. Bahkan, Romo yang mulai mendekati mereka, hanya diam sembari menatapnya datar. Tidak ada ekspresi sama sekali di sana.

Pandu melerai pelukannya. Dia kini mendekati Romo dan menundukkan kepala.

“Selamat datang kembali,” ucap Romo s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status