Share

Wojo Kembali Melakukan Rencana

Suara serak, pelan, terdengar mengejutkan semua orang. Pandu menatap ranjang dengan terpaku. Perlahan dia akan melangkah, namun tangan Wojo menghadang. Wojo mengernyit dalam, menggelengkan kepalanya. Dia tidak akan pernah membiarkan Pandu untuk mendekati Arum.

“Kau tidak berhak atas dirinya. Kau … bukan siapa-siapa. Aku adalah suaminya. Jangan membuat keributan di sini,” ucap Wojo pelan namun menekan.

Pandu tidak menatapnya. Dia hanya mendengarkan perkataan Wojo. Pandangannya masih sangat serius tertuju ke ranjang. Apalagi air mata Arum terlihat menetes. Ingin rasanya Pandu berjalan, mendekati sang pujaan. Ingin rasanya dia memeluk, dan menenangkan jiwanya. Namun, apalah daya. Perkataan Wojo memang benar. Dia tidak berhak untuk melakukannya.

“Pandu, kita harus pergi dari sini,” ucap Ardi sembari menekan pundak Pandu. “Hei, paling tidak dia sudah sadar. Arum pasti akan sembuh,” lanjutnya berusaha membuat Pandu mengerti.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status