Share

Nekat Menemui Pujaan Hati

Maya menyampaikan dengan terpatah-patah. Pandu semakin menatapnya. Dia … dia sudah menduga. Ini pasti ada hubungannya dengan Arum. Pandu menarik napas, bersiap untuk mendengar perkataan Maya.

“Maya, jangan memotongnya. Kenapa kau malah menghentikan ucapanmu. Aku benar-benar ingin mengetahuinya. Aku--”

“Nyai Utama koma. Dia tertabrak mobil. Sekarang dia berada di rumah sakit.”

Tulang rusuk Pandu seakan retak. Jiwanya merana, sangat … hancur!

“Tidak! Ini … tidak mungkin terjadi. Aku tidak percaya,” ucapnya sembari mengepalkan kedua tangan. “Ini salahku. Jika aku tidak memberi pesan itu, dia tidak akan datang. Aku yang bersalah. Aku yang membuat dia seperti ini. Arum … kau …”

Pandu beranjak dari duduknya. Dia berjalan gontai menuju pintu balkon kamar. Membukanya lebar-lebar. Kini langkahnya semakin cepat hingga sampai di ujung pagar. Pandu mencengkeram permukaan pagar d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status