"Arum, aku merindukanmu. Aku tidak sabar menyentuhmu, menikmati setiap sudut wajahmu yang aku rindukan. Ingin rasanya aku mendekapmu. Mencium bibirmu yang merekah itu. Aku ingin memilikimu," ucap pemuda tampan yang kini sudah menginjakkan kakinya di tanah kelahiran dengan tersenyum. Cinta telah membakar dua jiwa dalam kerinduan yang tertahan. Keduanya kini mempersembahkan sesuatu yang dipertemukan cinta, yaitu hati. Yogyakarta, Senin, 6 April 1963. "Raden Pandu Pulang!" Semua pelayan Kasoemo pengusaha kaya raya, sangat senang. Anak semata wayang Kasoemo yang menempuh kuliah kedokteran di Jerman selama delapan tahun akhirnya pulang. Semua pelayan wanita berseri, akan menyambut kedatangan Pandu Kasoemo Amiprojo Ningrat. Pemuda tampan, gagah, sangat ramah. "Duh, aku tidak sabar menunggu Raden. Dia pasti semakin gagah." Nyai Ani sang ibu tersenyum mendengar semua memuji anaknya. "Su
Last Updated : 2021-12-27 Read more