Share

Rencana Pandu

Penulis: Esi Apresia
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-25 13:21:44

Pandu dengan tegas akan menerpa semua bahaya yang menghadang. Tidak peduli dinding sangat tinggi akan menghalanginya, rasa cinta semakin kuat untuk merobohkan semua itu. Pandu akan memupuskan tradisi turun temurun keluarga akibat kasta yang sama sekali tidak beralasan untuk memaksakan cinta.

“Kau sudah mengibarkan bendera perang yang sangat kejam sahabatku,” ucap Ardi. Dia hanya menatap sahabatnya itu yang diselimuti cinta membara.

“Aku tidak peduli semua panah akan menembus ke dalam jantungku. Aku akan berusaha mengakhiri peperangan ini,” balas Pandu dengan sedikit senyuman. “Berikan surat yang aku tuliskan itu, saat kau berhasil masuk menemuinya, Ardi. Itulah yang akan kita lakukan sebelum pernikahan itu berlangsung. Bukankah kau membawanya?” lanjut Pandu membuat Ardi terperanjat.

“Surat? Aku akan mengambilnya,” balas Ardi. Dengan segera dia merogoh kantong jaketnya. Namun, tidak menemukannya. “Aku …

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menuju Jakarta

    Nyai bangkit dari sujudnya. Dia terus mengetuk pintu rumah Wati.“Wati, aku mohon! Kau seorang ibu. Kau pasti akan melakukan hal yang sama jika berada di posisiku!” teriaknya keras tanpa henti.Wati yang berada di belakang pintu, terus berpikir. Wati tidak ingin terlibat terlalu jauh dalam masalah Nyai. Dia tidak mau masa depan Sunarsih terancam. Bagaimanapun juga, kekuasaan Nyai bisa melakukan segalanya.Wati memutuskan untuk membuka pintu kembali. Nyai melebarkan kedua matanya, terus memohon agar Wati bisa membantunya.“Wati, kau seorang ibu sama seperti diriku. Bagaimana jika kau berada di posisiku? Wati … aku mohon.”“Masalahnya bisa selesai dengan cepat. Kau hanya merestui hubungan mereka, maka kau akan mendapatkan anakmu kembali. Bisakah kau melakukan itu?”Nyai terdiam saat Wati memberikan sarannya. Wati semakin memberikan pelototannya, menunggu jawaban Nyai yang tak kunjung terlontar dari mu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-25
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Berusaha Membebaskan

    Hati Pandu bergetar. Dia hanya memandang sosok Wojo tanpa berucap, membuat calon suami Arum itu mengernyit. Ardi spontan menerima uluran tangan Wojo untuk berjabat tangan. “Tidak masalah. Kami juga bersalah berada di tengah jalanan.” Wojo masih mengamati Pandu yang terus memandangnya dengan serius. “Baiklah, semoga hari kalian bahagia,” balas Wojo kembali memasuki mobilnya dan berlalu. Ardi menarik Pandu untuk membawanya pergi dari sana. Mawar hanya diam, mengikuti kedua Raden itu dari belakang. “Apa kau sudah gila? Kenapa kau seperti itu? Pandu!” teriak Ardi keras. Pandu memegang kepalanya. Dia semakin frustasi. “Dia … dia calon suami Arum. Katakan! Bagaimana aku harus menghadapi lelaki yang akan mengambil kesucian wanita pujaanku?!” teriak Pandu. Para pejalan kaki yang melintas, spontan memandang mereka dengan berbisik. Mawar seketika itu menarik lengan Ardi dan mendekatinya. “Ardi, kau tahu sendiri Raden mengalami frustasi d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Gerbang Yang Kembali Tertutup

    Kedua mata Arum terus menelusuri semua arah. Bola matanya berputar tanpa henti menatap kerumunan orang. Sontak pandangannya terhenti, tertuju pada sosok yang bisa membuat dia merasa bahagia. Dengan cepat Arum berusaha membuka kaca jendela mobil. Namun, sang sopir menahannya.“Pandu, aku di sini!” teriaknya keras sambil melambaikan tangannya. Arum tidak menyerah. Dia menggedor-gedor kaca jendela dengan keras. “Pandu!”“Nyai, Nona Arum ingin keluar dari mobil!” teriak sang sopir dari jendela mobil.Saras yang berada di mobil sebelah, sangat panik mendengarnya. “Jangan biarkan dia keluar!” pintanya tegas.“Arum … Arum!” balas Pandu terus menerabas semua orang. “Aku tidak akan pernah melepaskannya. Aku akan segera menuju mobil itu dan membawanya pergi,” batin Pandu terus berlari berusaha menggapai Arum yang sudah terlihat semakin dekat“Ini tidak bisa dibiarkan!

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Hanya Status

    “Kau … milikku, Arum.”Arum terdiam kaku setelah mendengar bisikan Wojo. Kedua mata Wojo menatap Arum dengan tajam. Setelah itu, Wojo berlalu darinya. Arum berusaha mengatasi perasaannya yang kalut di dada. Dia terus memaksakan senyuman kepada semua orang, saat Saras memandangnya.Dari kejauhan, Wojo selalu saja sesekali melirik Arum. Para sahabat Wojo, tidak hentinya memuji kecantikan Arum.“Hmm, kau ternyata duda yang sangat … beruntung. Lihatlah calon istrimu itu. Masih suci dan sangat muda. Setiap malam, kau pasti akan mendapatkan kepuasan,” bisik salah satu sahabat Wojo sembari menganggukkan kepadanya.Wojo menikmati minumannya, tiada henti menatap wajah Arum yang memang sangat cantik. Bahkan, sangat lebih jika dibandingkan dengan Mariati yang selama ini dia elu-elukan. Apalagi, telinga Wojo terus mendengarkan pujian-pujian yang dilontarkan oleh semua temannya yang juga sangat kaya raya kepada Arum. Mereka terus

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Hasrat Yang Terpenjara

    Kedua mata indah Arum tak percaya melihat sosok yang sangat mirip dengan suaminya saat ini memberikan senyuman menggoda. Senyuman misteri terus terlihat di sana. Kedua bola mata hitam laki-laki dengan kemeja yang sedikit terbuka memperlihatkan dada kekarnya itu, mengamati sosok Arum dari atas sampai bawah. Terus menelisik dengan saksama. Napasnya yang keras terdengar bercampur hasrat yang tidak terbendung lagi.“Benar … benar sangat cantik,” ucapnya sembari membasahi permukaan bibir seksi tebal dengan ujung lidahnya.“Apakah sopan lelaki yang tidak dikenal mengetuk pintu seorang wanita yang sudah memiliki suami?” tanya Arum dengan tegas“Ayolah, aku adalah adik iparmu. Aku adik dari suamimu. Hmm, kita belum berkenalan sejak tadi. Tidak aku sangka kakakku sangat beruntung menikahi seorang gadis seperti Dewi Kayangan.” Lelaki itu semakin menunduk, mendekati telinga Arum dan berbisik, “Kau tahu, semua orang sudah ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-01
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pertolongan Untuk Wojo

    “Cukup, Mas! Cukup, dan hentikan!” teriak Arum tidak tahan. Dia terus meronta, berusaha menolak Wojo yang semakin menikmati tubuhnya. Kedua alisnya mengkerut saat kulitnya sangat basah akibat bibir Wojo yang terus membasahinya.“Mariati, kau memang sangat cantik. Tubuhmu seharum bunga yang bermekaran di musim semi. Aku sudah tidak tahan lagi untuk menikmatinya.”Bibir Wojo masih saja terus menikmatinya. Kedua tangannya mulai membuka jarit Arum yang semula menutupi kedua kakinya. Rontaan Arum sama sekali tidak berhasil. Wojo lebih kuat darinya.“Mas, tolonglah! Aku ini bukan Mariati. Aku adalah Arum. Kau tidak boleh seperti ini. Hentikan, lepaskan aku!”“Aku tak akan pernah melepaskanmu, Mariati. Tidak akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-01
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mulai Mengamati

    Sosok lelaki yang menampakkan wajah amarah, kini berada di tengah kamar Arum. Tubuhnya berdiri tegak, menggenggam selendang Arum yang tertinggal di kamarnya. Arum berusaha menahan hatinya.“Lihatlah ini! Kau … sudah melanggar janjimu. Kenapa … menginjak kamarku!”Langkah cepat Wojo, membuat Arum mendadak mundur hingga punggungnya menempel di tembok. Wajah mereka sangat dekat. Bahkan, hanya berjarak satu senti saja.Wojo mendekatkan wajahnya. Dia mencengkeram selendang milik Arum yang ternyata tertinggal di kamarnya.Wojo tidak bisa lagi menahan amarahnya. Dia berteriak, "Oh engkau terkutuk! Semoga dikutuk setiap kehidupanmu! Celakalah, karena kau selalu akan meneguk racun kehidupan. Karena engkau, aku dalam sekejap merasakan kebahagiaan diriku dirampok oleh dirimu!""Tidakkah engkau membuatku membayar mahal kesedihan dan kesengsaraan diriku ini? Yang membuat tubuhku lemah harus menahan beban berat, tertekan dengan berbagai

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Hasrat Hendra

    Lontaran yang terucap di dalam mulut Hendra, membuat sang kakak mengernyit, lalu bertanya, “Untuk apa?”“Bukankah Kakak tidak menyukainya? Hah, aku melihatmu. Yah, kalian berdua adalah sepasang musuh. Lagi pula hatimu tetap untuk sang istri, Mariati. Jadi, untuk apa mempertahankannya? Kau hanya akan membuat hatimu sengsara.”Wojo spontan mengalihkan pandangannya. Kini kedua mata itu kembali tersorot pada sosok Arum. Senyuman indah dengan lesung pipi Arum, membuat dirinya menekan kancing kemeja paling atas, tepat di sebelah jantungnya. Detakan itu, semriwing sangat terasa. Wojo berkali-kali menarik napas untuk menghilangkannya.“Ayolah Kak. Apakah berat untukmu mengatakan kata, iya? Hmm, dia tidak berarti untukmu. Untuk apa kau memperlakukannya seperti ini? Seorang wanita itu … membutuhkan kasih sayang. Aku bisa memberikan kepadanya. Kak, lepaskan dia dan berikanlah kepadaku.”“Cukup! Hentikan ocehanmu yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03

Bab terbaru

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mendobrak Kasta Bermodal Cinta

    Nyai Ani dan Saras saling berpandangan. Mereka tidak percaya dengan kejadian yang sama terulang kembali. Mereka saling berpandangan, kemudian menatap tegang sang pelayan yang masih mendudukkan kepala. Hingga Ibu Arumi pun berlari datang bersujud di hadapan Nyai Ani dan Saras."Maafkan saya, Nyai. Anak saya bersalah. Tolong jangan marah dengan anak saya. Nyai ... saya yang bertanggung jawab. Saya sudah mengatakan kepada Arumi agar tidak mendekati Raden Putra. maafkan saya. Tolong jangan pecat saya karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Sekali lagi maafkan saya."Nyai Ani tersenyum. Saras pun juga ikut tersenyum. Mereka segera mendekati pelayan itu dan menariknya hingga berdiri."Tunjukkan aku di mana mereka. Tidak aku sangka, ternyata Putra menyukai wanita yang memiliki nama persis dengan nama anakku, Arum. Aku sangat terharu mendengarnya," balas Saras masih saja tersenyum haru."Ini sudah takdir kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Cinta kembali hadir di dalam rumah i

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memori Yang Terulang Kembali

    "Paman?" Putra terkejut melihat Ardi berada di belakangnya. Dia segera tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Wajahnya masih bersemu ketika melihat gadis itu. Ardi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, mengingat sosok Pandu saat pertama kali bertemu dengan Arum. Ardi sudah bercerita semua kisah Pandu dan Arum kepada Putra. Kejadian barusan, sama persis dengan sosok Putra."Kau menyukainya?" tanya Ardi sekali lagi sambil mengangkat salah satu alisnya."Entahlah, Paman. Ketika aku melihatnya. Jantungku tiba-tiba bergetar. Dia seperti bidadari. Wajahnya secerah awan. Senyumannya membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Bahkan, sampai sekarang pun aku memikirkannya. Bayangan wajahnya itu selalu ada di dalam pikiranku. Padahal aku baru menemuinya hanya beberapa menit saja. Hmm, siapa dia, Paman? Aku ingin sekali bertemu dengannya.""Hahaha. Itu adalah namanya cinta. Yah ... kau mencintainya. Cinta pandangan pertama. Ibunya baru bisa aja bekerja menj

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pandangan Pertama

    "Romo datang?" Sunarsih seketika terpaku. Apalagi Romo dan Nyai Ani membawa beberapa kain dan perhiasan. "Maafkan kami datang dengan mendadak. Kami mendengar dari pelayan jika kalian akan menikah. Aku ada beberapa kain kebaya. Sebenarnya aku ingin memberikannya kepada Arum. Ini adalah kain dari ibuku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Arum saat dia sudah melahirkan. Tapi ternyata takdir berkata lain dan aku berpikir ingin memberikannya kepada kalian, karena kalian adalah dua wanita yang sangat hebat."Mawar dan Sunarsih saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, seseorang yang sangat mereka takuti sekaligus benci datang dengan pandangan lain. Senyuman terpampang di wajah angkernya selama ini.Nyai Ani menyodorkan kain itu dengan tersenyum. Mawar dan Sunarsih akhirnya tersenyum dan menerima. Mereka tidak percaya dengan semua ini."Aku tidak bisa berkata apa pun. Yang jelas, aku sangat bahagia," ucap Sunarsih. Dengan mendadak, dia mendekati Romo dan memeluknya. Semua orang terk

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lamaran Mendadak

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa seseorang yang sangat gagah seperti dirinya bisa menjadi seperti ini? Aku benar-benar tidak percaya, Hendra. Apakah kakakmu bisa sembuh? Aku harus bagaimana menghadapi kakakmu yang seperti ini?" ucap Saras kemudian meneteskan air matanya."Ibu hanya perlu mendekatinya saja. Katakan apa pun yang bisa membuat kakakku mengerti jika dia harus menjalin kehidupan ini. Kematian Pandu sudah dilupakan oleh pihak hukum, karena kondisi Kakak yang seperti ini. Mereka berharap Kakak bisa menjadi sosok seperti semula kembali. Tapi ... sepertinya itu susah, Ibu. Bahkan sekarang ibuku, Mustika, dan semua adiknya pun sangat bersedih. Tidak ada kebahagiaan lagi yang berada di rumah." Hendra menatap sang kakak dengan sangat sendu. Tubuhnya yang semakin kurus, membuatnya tidak memiliki tenaga yang cukup. Dia resah bagaimana jika dia nanti pergi dari dunia ini. Siapa yang akan menjaga keluarganya?"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya." Sarah mendekati Wojo yang masih

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kondisi Soewojo

    Mereka semua terkejut saat Joko tiba-tiba masuk dan mengatakan hal seperti itu. Sunarsih seketika menganga, menatap Joko dengan sangat tampan menggunakan kemeja putih, berjalan menghampirinya. Dia menatap Sunarsih dan menutup mulutnya. Sunarsih terpaku seketika."Apa ..."Joko saat itu selalu memandang Sunarsih. Sifatnya yang sangat lucu dan tomboy, mengingatkan dia kepada Sabrina. Namun, Joko harus menutup hatinya untuk Sabrina yang sudah pergi. Joko perlahan-lahan sering menemui Sunarsih dan berusaha membuka hatinya. Hingga dia paham hatinya sedikit bergetar. Ketika mendekati Sunarsih yang selalu paham dengan dirinya.Joko selalu bercerita apa pun kepada Sunarsih. Dia sangat kesepian, tidak sengaja bertemu Sunarsih di taman. Sejak saat itu mereka selalu mengobrol dan akrab. Joko terus berpikir sepanjang hari, hingga dia akhirnya memutuskan untuk melamar Sunarsih."Walah, masa aku mendapatkan lamaran dengan cara seperti ini? Hah, tiba-tiba saja datang lalu ngomong, mungkin aku. Hah,

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   bersatu di alam lain

    Bagai tersambar petir. Perasaan Saras seketika hancur. Dia tidak menyangka perasaannya selama ini akhirnya terjawab. Beberapa hari sebelumnya dia selalu memandang Arum, dan sudah merasakan akan kehilangan anaknya untuk selamanya. Ternyata sekarang dia akan menghadapi hal itu. Sebuah pertanda yang selalu dia lihat, dari perkataan Arum dan Pandu. Seolah-olah mengetahui mereka tidak akan hidup lama lagi. Tanpa sadar mereka ungkapkan selama ini. Saras selalu menepis semua yang ada di pikirannya. Namun, ternyata benar. Dan terlebih lagi, dia teringat sumpahnya dan sumpah Nyai Ani, yang kini terjawab sudah."Tidak! Tolonglah dokter. Lakukan apa pun untuk menyelamatkannya. Aku mohon kepadamu dokter. Biarkan anakku hidup, karena aku belum bisa membahagiakannya. Aku mohon dokter," ucap Saras dengan lemas. Nyai Ani yang terus menangis memeluknya. Begitu juga dengan Wati dan Sunarsih yang tidak kuasa mendengar. Tidak bisa menumpu tubuhnya yang mendadak lemas, Sunarsih hampir tumbang. Joko yang b

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Yang Terwujud

    Suara letusan peluru tiba-tiba terdengar cukup keras. Arum menatap Pandu yang tersenyum ke arahnya, membelai pipinya dengan perlahan, lalu memeluknya."Kau sangat cantik, Arum," ucap Pandu pelan.Arum mengernyitkan kedua alisnya semakin dalam. Menatap Pandu yang tiba-tiba pucat. Hingga dia merasakan basah di kedua tangannya. Perlahan, Arum bergetar saat melihat jemarinya tiba-tiba dipenuhi dengan cairan darah segar yang keluar dari punggung Pandu. "A-pa ...," ucap Arum pelan. Dia tidak bisa berkata. Mulutnya tercekat, bahkan napasnya terhenti seketika, seakan dia tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku. "Mas ..." Arum kembali menatap kedua mata Pandu yang masih memperlihatkan senyuman dan cinta tulusnya kepada Arum."Tidak ada hal di dunia ini yang lebih indah selain dirimu. Wanita yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Wanita yang selalu ada di hatiku. Wanita yang selalu aku cintai. Aku sangat ... mencintaimu. Kau tidak tergantikan," bisik Pandu masih dengan tersenyum. Arum

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lesatan Peluru

    Wojo terdiam, menunggu Arum untuk mengatakan jawaban yang sudah ditunggunya. Arum tersenyum menganggukkan kepala dan berkata, "Aku akan menjadi istrimu dan mendampingimu sampai kapanpun. Tapi aku mohon kita pergi dari sini dan melupakan semuanya," balas Arum masih dengan tersenyum, namun meneteskan air matanya. Menahan hatinya yang terasa sesak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berkata seperti itu. Namun, apa boleh buat. Tindakannya itu benar-benar meluluhkan lelaki yang semula memendam amarah."Ini tidak benar! Hah, benar benar sangat menyakitkan. Aku tidak akan pernah melepaskan istriku untuk lelaki lain. Bisakah aku hidup bahagia jika aku berpisah dengannya? Lebih baik aku kehilangan nyawa, dari pada aku melihat dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah membiarkannya," batin Pandu. Dia berjalan mendekati Arum. Menariknya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan."Tidak adakah cara lain yang bisa aku lakukan selain memohon untuk berada di sisimu. Tidak adakah

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tragedi Mengejutkan

    Pandu terkejut. Dia segera menghampiri Hendra yang masih terengah-engah mengatur napasnya. Apa yang dikatakan Hendra barusan membuatnya ketakutan. Pasti keluarganya dan keluarga Wojo sudah melakukan perdebatan sengit, dan tentu saja keluarga Wojo pasti akan memenangkan perdebatan itu."Hendra. Tenangkan dulu dirimu. Berbicaralah dengan baik. Kenapa kau ini? Ada apa sebenarnya?" balas Pandu dengan sangat panik. Hendra masih menekan dadanya yang terasa sesak. Tenaganya benar-benar terkuras. Saat itu, Hendra segera mengendarai mobilnya dan mencari Pandu ke rumah Ardi saat mengetahui sesuatu terjadi dengan sangat mengerikan. Ardi segera mengatakan di mana keberadaan Pandu. Sementara Ardi segera menuju ke kediaman Kasoemo untuk menangani masalah itu."Kakakku marah besar, Pandu. Dia berada di kantor wartawan itu, memporak-porandakan kantor itu. Lalu, mengancam semua wartawan yang berada di sana termasuk pemilik kantor itu. Dia sangat marah. Hah, setelah berhasil membuat semua orang takut,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status