/ Romansa / MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA / 챕터 151 - 챕터 160

MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA의 모든 챕터: 챕터 151 - 챕터 160

221 챕터

Pertumpahan Darah

Pandu berlari kencang mendekati Wojo. Yang akan melayangkan tangannya dengan keras di pipi Sabrina. Sementara wanita itu sudah duduk di bawah sambil bersujud. Bagaimanapun juga Sabrina adalah seorang wanita. Apalagi dia sedang hamil. Tidak mungkin Pandu membiarkan hal itu terjadi. Arum dan Saras pun ikut bersujud dan meminta maaf. Berusaha untuk mencegah Wojo meluapkan amarahnya. Sementara Ardi sudah babak belur. Kini dia dicengkram oleh para pesuruh Wojo dan tidak bisa melakukan apa pun."Apakah kau akan seperti ini? Menjadi seseorang yang lebih kejam? Aku tahu kau kehilangan Selena dan itu adalah salahku. Bunuhlah aku jika kau memang ingin membalas dendam. Tapi jangan dengan wanita yang hamil seperti itu."Pandu berusaha menarik tangan Wojo yang sudah tinggi. Siap melumpuhkan siapa saja yang ada di hadapannya."Lepaskan aku, Pandu Kau tidak perlu ikut campur dengan urusanku. Kini aku tidak memiliki hati Yah! Hatiku sudah hilang. Kalian semua pengkhianat!" teriak Wojo sambil menatap
last update최신 업데이트 : 2022-06-06
더 보기

Permintaan Wojo

Arum terus menguatkan cengkramannya. Tangannya terus menggenggam erat kedua kaki Wojo yang sama sekali tidak bisa bergerak. Lelaki penguasa itu tidak mengerti kenapa Arum sampai melakukan itu, demi wanita yang sudah membuat hubungannya dengan Pandu berantakan. Apalagi Sabrina sangat mengharapkan untuk menjadi istri Pandu. Yang menyebabkan restu keduanya tidak akan pernah diterima oleh keluarga."Kenapa kau melakukan itu? Tolonglah, jangan pernah seperti ini! Lepaskan, atau aku akan menendangmu dan membuatmu tersungkur! Lepaskan sekarang juga! Aku tidak akan pernah meminta untuk kedua kalinya, Arum!" teriak Wojo sangat kencang. Dia benar-benar tidak mau melepaskan Sabrina begitu saja. Sementara Arum semakin menangis melihat Pandu dan Joko melawan semua pesuruh Wojo yang memenangkan pertandingan itu. Tentu saja jumlah mereka sangat banyak. Kini Joko tergeletak dengan lemas. Begitu juga dengan Pandu yang sudah tidak berdaya."Ungkapkan keinginanmu. Apa pun. Asal kau mau melepaskan merek
last update최신 업데이트 : 2022-06-06
더 보기

Mempengaruhi Arum

Beberapa suster yang berada di klinik sangat panik ketika melihat tiga pemuda dalam keadaan tidak berdaya dan babak belur seperti itu. Mereka segera membawanya ke dalam ruangan untuk diperiksa dan diobati.Sabrina duduk termenung sambil menundukkan kepala. Dia terus berpikir, bagaimana dengan kelanjutan hidupnya. Kemudian dia memicingkan kedua matanya ke arah Arum, dan tiba-tiba beranjak dari duduknya. Melangkah cepat mendekati istri Pandu itu. Sabrina menariknya dengan cukup keras. Lalu, menatapnya tajam. Arum sangat terkejut. Dia tahu. Pasti Sabrina memiliki maksud dengan ekspresi itu."Apa yang kau pikirkan? Lihatlah, gara-gara ulahmu semua kejadian ini terjadi. Kami membelamu dengan nyawa kami. Kau sekarang menatapku seperti itu. Apa yang ingin kau rencanakan, Sabrina?" ucap Arum dengan tegas. Sabrina masih saja menatapnya dengan tajam."Pandu bisa selamat jika kau menuruti apa keinginan lelaki itu. Semua akan damai dan tentram seperti sedia kala. Pikirkan itu, Arum. Jika kau teta
last update최신 업데이트 : 2022-06-07
더 보기

Perasaan Yang Tersakiti

Arum masih saja diam. Dia hanya memandang Pandu yang terbaring di ranjang. Pandu paling parah di antara mereka. Ardi yang sudah membaik, mendekati Arum sembari menarik napas panjang."Aku sangat prihatin. Aku ... tidak mengerti Wojo semakin kejam seperti ini. Bagaimana bisa dia meminta seperti itu. Aku benar-benar ... menyesal."Arum masih saja diam menatap Pandu. Dia tidak segera menjawab perkataan Ardi. Sahabat Pandu itu kini sedikit melirik Arum. Dia cemas melihat ekspresi yang diperlihatkannya."Apa ... kau ...," ucap Ardi yang tersendat. Dia menghentikan ucapannya. Dia tidak ingin melanjutkan. Arum mengernyit. Kini dia menatap Ardi."Kenapa berhenti? Apa yang ingin kau katakan?" tanya Arum."Hah ... aku memikirkan kau akan melakukan permintaan Wojo. Apakah aku salah?" Ardi menatap tajam. Dia menunggu Arum menjawabnya. "Kau ... akan melakukannya. Bukankah begitu?" tanya Ardi sekali lagi. Sesuai prediksinya. Arum hanya diam, dan itu menunjukkan jika dia akan melakukannya."Ingatla
last update최신 업데이트 : 2022-06-07
더 보기

Perjanjian

Romo terdiam kaku. Perkataan Nyai membuatnya tegang. Mereka saling memandang tajam. Nyai melangkah cepat, mendekati Romo."Aku menyesal. Dulu aku menyetujui apa yang selalu diajarkan oleh keluargaku. Tapi sekarang aku tahu. Itu adalah salah. Ternyata sangat menyakitkan. Ketika melihat anakku menderita, apalagi karena masalah sepele seperti ini," jawab Nyai dengan pelan."Masalah sepele? Kenapa bisa seperti itu? Apa kau anggap Ini masalah sepele? Tidak mungkin masalah sepele. Nyai, ini adalah masalah yang sangat besar, dan aku tidak akan pernah membiarkan siapapun merusak. Apa yang menjadi aturan keluargaku. Tapi aku tidak menginginkan perceraian. Itu sangat dilarang dalam keluargaku, dan aku tidak akan pernah membiarkannya."Nyai terdiam. Dia menarik napas, sambil menekan dadanya. Sebelum akhirnya meninggalkan Romo begitu saja. Nyai berjalan cepat masuk ke dalam kamarnya. Ditemani dengan dua pelayan yang selalu setia kepada Nyai. Dia tidak bisa menahan batinnya yang bergejolak. Meneri
last update최신 업데이트 : 2022-06-07
더 보기

Mengalihkan Perhatian

Pandu masih menatap tegang. Dia menunggu Arum menjawab semuanya. Mulut Arum tercekat. Tidak bisa berbicara. Dia tidak ingin mengatakan apa pun. Dia menyesal. Telah mengatakan hal itu. Padahal, dia ingin memikirkan hal itu dan tentu saja akan melakukannya."Arum! Kenapa kau diam? Kenapa kau tidak mengatakan yang sesungguhnya? Apa yang sudah kalian rencanakan? Jangan katakan kau akan menemui Wojo dan melakukan perjanjian kepada Sabrina." Pandu masih saja menatap Arum yang terdiam. Tidak bisa berkata apa pun. Kini dia menolehkan pandangannya ke arah Joko yang masih menundukkan kepalanya."Joko, katakan. Apakah kau ada hubungannya dengan ini? Katakan sekali lagi. Jangan pernah membuatku marah. Kalian benar-benar tidak tahu diri!" teriak Pandu dengan cukup kencang."Astaga Pandu. Kenapa kau membentak seperti itu?" cegah Ardi. "Hei, mereka berdua sedang hamil dan sebaiknya kau hargai wanita. Apalagi ada Ibu di sini. Kau bisa meredakan emosimu. Jika tidak, lebih baik masuk ke dalam kamarmu
last update최신 업데이트 : 2022-06-07
더 보기

Menemui Wojo

Arum tersenyum. Berusaha tidak menghiraukan Ardi. Sahabat Pandu itu sangat cerdas. Dia sangat mengetahui situasi kondisi apa pun. Apalagi Arum tiba-tiba ingin berbelanja. Tidak mungkin Ardi tidak mencurigai sesuatu. "Jika kau bersama dengan Joko, bagaimana jika orang lain mengetahuinya? Hmm, bisa-bisa kau akan digosipkan berselingkuh." "Kau juga lelaki. Aku akan digosipkan dengan hal yang sama jika kau mengantarku, Ardi. Kau ... juga lelaki. Apa bedanya?" Perkataan Arum membuat Ardi terdiam. Dia tersenyum. Arum adalah wanita yang snagat cerdas. Dia tidak akan pernah bisa membantahnya. "Baiklah ...," balas Ardi dengan nada cukup panjang. Arum resah jika Ardi ternyata mengetahui rencananya. "Aku harus bergegas. Sebentar lagi makan malam. Supaya tidak kemalaman. Apalagi pasti pasar akan segera tutup." Arum memeluk Pandu dengan erat. Dia sejenak memejamkan kedua matanya, sambil menarik napas panjang. Arum berusaha tersenyum. Tidak ingin memperlihatkan ekspresi apa pun. Saras hanya
last update최신 업데이트 : 2022-06-08
더 보기

Mengingat Sumpah

Kehadiran Wojo masih saja mengejutkan mereka. Apalagi dia menngatakan sesuatu yang sangat mengejutkan. Wojo perlahan mendekati Arum. Memberi tatapan menusuk. Perasaan Arum semakin tidak menentu. Dia tidak mau Wojo meneruskan keinginannya. Dia paham, namun tidak mau mendengar lagi. Karena terlalu berat baginya."Aku akan melakukannya. Sudah cukup. Kau jangan mengungkapkan keinginanmu lagi. Entah kau ingin membalas dendam atau benar-benar menginginkan aku ... aku akan menurutinya. Tapi, jangan hancurkan keluarga Mas Pandu."Wojo duduk tepat di sebelah Nyai Niye. Dia menyilangkan salah satu kakinya, lalu menatap Arum kembali."Pernikahan kita tidak ada hubungannya dengan keluarga Pandu. Itu adalah salah satu syarat, agar aku tidak menghabisi Sabrina. Wanita sialan itu. Jadi, aku tidak bisa membiarkan keluarga Pandu terbebas. Jika aku harus melakukan itu ... ada syarat lain yang harus kau penuhi."Hati Arum meledak. Tidak percaya mendengar perkataan Wojo. Dia kali ini sangat licik, kejam,
last update최신 업데이트 : 2022-06-09
더 보기

Perasaan Yang Tidak Akan Berubah

Tamparan keras melayang di pipi Sabrina. Saras menatapnya tajam. Suara derasnya hujan tidak membuat semua orang mendengar keributan di dalam kamar Sabrina. Mereka berdua saling menatap tajam."Jika kau tidak mencabut sumpah itu. Kali ini aku yang akan bersumpah demi nyawa anakmu yang berada di dalam kandungan. Kau ... mau aku mengatakannya?"Sabrina diam. Dia masih tidak berkata apa pun. Saras meneteskan air matanya. Dia melangkah cepat mendekati Sabrina. Memegang kedua pundaknya. Menatap semakin tajam. Sementara Sabrina masih diam. Menunggu perkataan Saras. Jantungnya berdebar kencang."Aku bersumpah ...."**Pandu masih saja memeluk Arum. Dia menatap sang istri dengan tersenyum hangat. Selalu melakukannya. Pandangannya tidak teralihkan sama sekali. Seakan dalam dunia ini hanya ada sosok wanita yang ada di hadapannya.Arum membalasnya dalam diam. Tanpa ekspresi, walaupun dia sangat bahagia. Keputusannya tidak akan pernah salah. Dia semakin merasa lega. Dia tidak akan meninggalkan lel
last update최신 업데이트 : 2022-06-09
더 보기

Tertangkap Wojo

Joko pergi melesatkan mobilnya. Membawa Sabrina untuk menjauh. Ardi menemuinya diam-diam. Mengatakan jika dirinya harus pergi meninggalkan rumah itu. Ardi akan menjamin semua kehidupannya. Semua hal itu harus Joko lakukan untuk kebahagiaan Pandu dan dirinya sendiri.Joko seketika itu menyetujui saran Ardi. Dia memang harus pergi jauh. Apalagi Wojo pasti akan memburunya. Dia harus melangkah ke depan sebelum para pesuruh Wojo menemukannya.Hati Joko sangat bahagia. Ketika melihat wanita yang sangat dicintainya, berada di sebelahnya sambil tertidur dengan lelap. Dia tidak hentinya tersenyum. Saat menatap ke depan. Namun, sesuatu terjadi. Beberapa mobil menghadangnya ... membuatnya terkejut.**Pagi hari datang dengan tampak cerah. Membuat Arum dan Pandu terbangun sambil menatap dengan senyuman."Bidadariku. Hmm, terlihat sangat cantik," rayu Pandu.Arum spontan terbangun. "Aduh. Aku kesiangan. Pasti Ibu menungguku untuk memasak. Aku harus ke sana."Pandu menarik Arum saat akan menuruni r
last update최신 업데이트 : 2022-06-09
더 보기
이전
1
...
1415161718
...
23
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status