Share

Perjanjian

Penulis: Esi Apresia
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-07 22:14:20

Romo terdiam kaku. Perkataan Nyai membuatnya tegang. Mereka saling memandang tajam. Nyai melangkah cepat, mendekati Romo.

"Aku menyesal. Dulu aku menyetujui apa yang selalu diajarkan oleh keluargaku. Tapi sekarang aku tahu. Itu adalah salah. Ternyata sangat menyakitkan. Ketika melihat anakku menderita, apalagi karena masalah sepele seperti ini," jawab Nyai dengan pelan.

"Masalah sepele? Kenapa bisa seperti itu? Apa kau anggap Ini masalah sepele? Tidak mungkin masalah sepele. Nyai, ini adalah masalah yang sangat besar, dan aku tidak akan pernah membiarkan siapapun merusak. Apa yang menjadi aturan keluargaku. Tapi aku tidak menginginkan perceraian. Itu sangat dilarang dalam keluargaku, dan aku tidak akan pernah membiarkannya."

Nyai terdiam. Dia menarik napas, sambil menekan dadanya. Sebelum akhirnya meninggalkan Romo begitu saja. Nyai berjalan cepat masuk ke dalam kamarnya. Ditemani dengan dua pelayan yang selalu setia kepada Nyai. Dia tidak bisa menahan batinnya yang bergejolak. Meneri
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mengalihkan Perhatian

    Pandu masih menatap tegang. Dia menunggu Arum menjawab semuanya. Mulut Arum tercekat. Tidak bisa berbicara. Dia tidak ingin mengatakan apa pun. Dia menyesal. Telah mengatakan hal itu. Padahal, dia ingin memikirkan hal itu dan tentu saja akan melakukannya."Arum! Kenapa kau diam? Kenapa kau tidak mengatakan yang sesungguhnya? Apa yang sudah kalian rencanakan? Jangan katakan kau akan menemui Wojo dan melakukan perjanjian kepada Sabrina." Pandu masih saja menatap Arum yang terdiam. Tidak bisa berkata apa pun. Kini dia menolehkan pandangannya ke arah Joko yang masih menundukkan kepalanya."Joko, katakan. Apakah kau ada hubungannya dengan ini? Katakan sekali lagi. Jangan pernah membuatku marah. Kalian benar-benar tidak tahu diri!" teriak Pandu dengan cukup kencang."Astaga Pandu. Kenapa kau membentak seperti itu?" cegah Ardi. "Hei, mereka berdua sedang hamil dan sebaiknya kau hargai wanita. Apalagi ada Ibu di sini. Kau bisa meredakan emosimu. Jika tidak, lebih baik masuk ke dalam kamarmu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menemui Wojo

    Arum tersenyum. Berusaha tidak menghiraukan Ardi. Sahabat Pandu itu sangat cerdas. Dia sangat mengetahui situasi kondisi apa pun. Apalagi Arum tiba-tiba ingin berbelanja. Tidak mungkin Ardi tidak mencurigai sesuatu. "Jika kau bersama dengan Joko, bagaimana jika orang lain mengetahuinya? Hmm, bisa-bisa kau akan digosipkan berselingkuh." "Kau juga lelaki. Aku akan digosipkan dengan hal yang sama jika kau mengantarku, Ardi. Kau ... juga lelaki. Apa bedanya?" Perkataan Arum membuat Ardi terdiam. Dia tersenyum. Arum adalah wanita yang snagat cerdas. Dia tidak akan pernah bisa membantahnya. "Baiklah ...," balas Ardi dengan nada cukup panjang. Arum resah jika Ardi ternyata mengetahui rencananya. "Aku harus bergegas. Sebentar lagi makan malam. Supaya tidak kemalaman. Apalagi pasti pasar akan segera tutup." Arum memeluk Pandu dengan erat. Dia sejenak memejamkan kedua matanya, sambil menarik napas panjang. Arum berusaha tersenyum. Tidak ingin memperlihatkan ekspresi apa pun. Saras hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-08
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mengingat Sumpah

    Kehadiran Wojo masih saja mengejutkan mereka. Apalagi dia menngatakan sesuatu yang sangat mengejutkan. Wojo perlahan mendekati Arum. Memberi tatapan menusuk. Perasaan Arum semakin tidak menentu. Dia tidak mau Wojo meneruskan keinginannya. Dia paham, namun tidak mau mendengar lagi. Karena terlalu berat baginya."Aku akan melakukannya. Sudah cukup. Kau jangan mengungkapkan keinginanmu lagi. Entah kau ingin membalas dendam atau benar-benar menginginkan aku ... aku akan menurutinya. Tapi, jangan hancurkan keluarga Mas Pandu."Wojo duduk tepat di sebelah Nyai Niye. Dia menyilangkan salah satu kakinya, lalu menatap Arum kembali."Pernikahan kita tidak ada hubungannya dengan keluarga Pandu. Itu adalah salah satu syarat, agar aku tidak menghabisi Sabrina. Wanita sialan itu. Jadi, aku tidak bisa membiarkan keluarga Pandu terbebas. Jika aku harus melakukan itu ... ada syarat lain yang harus kau penuhi."Hati Arum meledak. Tidak percaya mendengar perkataan Wojo. Dia kali ini sangat licik, kejam,

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Perasaan Yang Tidak Akan Berubah

    Tamparan keras melayang di pipi Sabrina. Saras menatapnya tajam. Suara derasnya hujan tidak membuat semua orang mendengar keributan di dalam kamar Sabrina. Mereka berdua saling menatap tajam."Jika kau tidak mencabut sumpah itu. Kali ini aku yang akan bersumpah demi nyawa anakmu yang berada di dalam kandungan. Kau ... mau aku mengatakannya?"Sabrina diam. Dia masih tidak berkata apa pun. Saras meneteskan air matanya. Dia melangkah cepat mendekati Sabrina. Memegang kedua pundaknya. Menatap semakin tajam. Sementara Sabrina masih diam. Menunggu perkataan Saras. Jantungnya berdebar kencang."Aku bersumpah ...."**Pandu masih saja memeluk Arum. Dia menatap sang istri dengan tersenyum hangat. Selalu melakukannya. Pandangannya tidak teralihkan sama sekali. Seakan dalam dunia ini hanya ada sosok wanita yang ada di hadapannya.Arum membalasnya dalam diam. Tanpa ekspresi, walaupun dia sangat bahagia. Keputusannya tidak akan pernah salah. Dia semakin merasa lega. Dia tidak akan meninggalkan lel

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tertangkap Wojo

    Joko pergi melesatkan mobilnya. Membawa Sabrina untuk menjauh. Ardi menemuinya diam-diam. Mengatakan jika dirinya harus pergi meninggalkan rumah itu. Ardi akan menjamin semua kehidupannya. Semua hal itu harus Joko lakukan untuk kebahagiaan Pandu dan dirinya sendiri.Joko seketika itu menyetujui saran Ardi. Dia memang harus pergi jauh. Apalagi Wojo pasti akan memburunya. Dia harus melangkah ke depan sebelum para pesuruh Wojo menemukannya.Hati Joko sangat bahagia. Ketika melihat wanita yang sangat dicintainya, berada di sebelahnya sambil tertidur dengan lelap. Dia tidak hentinya tersenyum. Saat menatap ke depan. Namun, sesuatu terjadi. Beberapa mobil menghadangnya ... membuatnya terkejut.**Pagi hari datang dengan tampak cerah. Membuat Arum dan Pandu terbangun sambil menatap dengan senyuman."Bidadariku. Hmm, terlihat sangat cantik," rayu Pandu.Arum spontan terbangun. "Aduh. Aku kesiangan. Pasti Ibu menungguku untuk memasak. Aku harus ke sana."Pandu menarik Arum saat akan menuruni r

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Penyekapan

    Sarman seperti orang gila. Berteriak histeris. Beberapa pesuruh Wojo segera mengambil foto yang ditunjukkan mereka dan menyimpannya. Polisi datang sangat marah mendengar teriakan Sarman. mereka memukul atas meja. Mengejutkan semua narapidana."Kenapa kau berteriak seperti orang gila? Jika kau seperti itu, aku akan membawamu ke rumah sakit jiwa. Di sana lebih mengerikan dari pada di manapun. Sekarang diamlah dan jangan pernah bertindak seperti itu. Karena aku sudah muak denganmu, dasar pembunuh."Beberapa pesuruh Wojo masih saja menundukkan kepalanya. Mereka diam. Seolah-olah tidak ada yang terjadi dengan. Mereka dengan rapi melakukan rencana yang sudah disusun. Memang Wojo memerintahkan agar membuat Sarman seperti orang gila, dan selamanya akan berada di rumah sakit jiwa. Ditambah ketakutannya yang sangat luar biasa."Aku tidak gila. Mereka sudah membawa sebuah gambar dan menunjukkan jika putriku mengalami penderitaan. Mereka menyekapnya. Seharusnya kalian menangkapnya, tapi kalian sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Perasaan Aneh

    Arum semakin resah. Dia sudah menduga hal itu akan terjadi. Bahaya pasti akan dialami oleh Sabrina dan Joko. Arum menekan perutnya yang mendadak sakit. Dia berusaha mengatasi hatinya. Pandu spontan melangkah cepat mendekatinya, berusaha menenangkan hati sang istri."Kita akan menolong mereka. Kita tidak akan pernah melepaskan mereka. Kita akan membuat mereka terbebas dari Wojo. Nyawaku adalah janjiku. Istriku, tenanglah. Jangan pernah berpikiran apa pun. Kau harus kuat. Kita akan melawan ini bersama.""Aku tidak menyangka Wojo akan melakukannya. AKu tidak menyangka Wojo akan membunuh wanita lemah apalagi mengandung. Dia sangat baik. AKu yakin itu."Arum menatap Pandu, memegang kedua pundak suaminya itu. "Kita akan pergi ke Yogyakarta untuk menyelesaikan ini. Kita akan membuat mereka semua sadar, jika peperangan ini tidak akan pernah ada akhirnya. Kita yang akan mengakhirinya.""Arum benar. KIta akan pulang. Aku akan mendahului kalian. Aku akan berbicara dengan Nyai Ani. Kita akan beke

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-11
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Membawa Pergi Arum

    Rumah sangat berantakan. Tidak ada Arum di sana. Pandu sangat histeris. Dia terus mencari keberadaan Arum. Dia tidak percaya sang istri menghilang begitu saja. "Tidak!" teriaknya keras. Dia sangat kebingungan. Pandu memegang kepalanya. Mencari keberadaan Arum. Dia terus berlari memutari rumah. Masih tidak menemukan."Arum. Di mana dia?" ucapnya terengah-engah."Wojo pasti sudah menculiknya. Dia ... yah! Dia yang menculiknya. Aku harus tenang. Dia tidak akan pernah melakukan hal buruk dengan Arum. Aku memastikan itu. AKu harus tenang. Wojo tidak akan sekejam itu."Pandu masuk ke dalam rumahnya. Dia duduk, berpikir keras. "Aku akan ke pelabuhan. Aku akan menyusul ke Yogyakarta. Dia pasti berada di sana."Pandu meraih jaketnya. Dia membuka dompet dan melihat uangnya yang hanya mampu membeli satu tiket saja. Rasa lapar harus dia tahan. Bahan makanan pun sudah tidak ada di dalam almari es.Dia segera memakai jaketnya, berjalan cepat keluar. Tidak ada kendaraan yang bisa dia gunakan untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-12

Bab terbaru

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mendobrak Kasta Bermodal Cinta

    Nyai Ani dan Saras saling berpandangan. Mereka tidak percaya dengan kejadian yang sama terulang kembali. Mereka saling berpandangan, kemudian menatap tegang sang pelayan yang masih mendudukkan kepala. Hingga Ibu Arumi pun berlari datang bersujud di hadapan Nyai Ani dan Saras."Maafkan saya, Nyai. Anak saya bersalah. Tolong jangan marah dengan anak saya. Nyai ... saya yang bertanggung jawab. Saya sudah mengatakan kepada Arumi agar tidak mendekati Raden Putra. maafkan saya. Tolong jangan pecat saya karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Sekali lagi maafkan saya."Nyai Ani tersenyum. Saras pun juga ikut tersenyum. Mereka segera mendekati pelayan itu dan menariknya hingga berdiri."Tunjukkan aku di mana mereka. Tidak aku sangka, ternyata Putra menyukai wanita yang memiliki nama persis dengan nama anakku, Arum. Aku sangat terharu mendengarnya," balas Saras masih saja tersenyum haru."Ini sudah takdir kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Cinta kembali hadir di dalam rumah i

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memori Yang Terulang Kembali

    "Paman?" Putra terkejut melihat Ardi berada di belakangnya. Dia segera tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Wajahnya masih bersemu ketika melihat gadis itu. Ardi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, mengingat sosok Pandu saat pertama kali bertemu dengan Arum. Ardi sudah bercerita semua kisah Pandu dan Arum kepada Putra. Kejadian barusan, sama persis dengan sosok Putra."Kau menyukainya?" tanya Ardi sekali lagi sambil mengangkat salah satu alisnya."Entahlah, Paman. Ketika aku melihatnya. Jantungku tiba-tiba bergetar. Dia seperti bidadari. Wajahnya secerah awan. Senyumannya membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Bahkan, sampai sekarang pun aku memikirkannya. Bayangan wajahnya itu selalu ada di dalam pikiranku. Padahal aku baru menemuinya hanya beberapa menit saja. Hmm, siapa dia, Paman? Aku ingin sekali bertemu dengannya.""Hahaha. Itu adalah namanya cinta. Yah ... kau mencintainya. Cinta pandangan pertama. Ibunya baru bisa aja bekerja menj

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pandangan Pertama

    "Romo datang?" Sunarsih seketika terpaku. Apalagi Romo dan Nyai Ani membawa beberapa kain dan perhiasan. "Maafkan kami datang dengan mendadak. Kami mendengar dari pelayan jika kalian akan menikah. Aku ada beberapa kain kebaya. Sebenarnya aku ingin memberikannya kepada Arum. Ini adalah kain dari ibuku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Arum saat dia sudah melahirkan. Tapi ternyata takdir berkata lain dan aku berpikir ingin memberikannya kepada kalian, karena kalian adalah dua wanita yang sangat hebat."Mawar dan Sunarsih saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, seseorang yang sangat mereka takuti sekaligus benci datang dengan pandangan lain. Senyuman terpampang di wajah angkernya selama ini.Nyai Ani menyodorkan kain itu dengan tersenyum. Mawar dan Sunarsih akhirnya tersenyum dan menerima. Mereka tidak percaya dengan semua ini."Aku tidak bisa berkata apa pun. Yang jelas, aku sangat bahagia," ucap Sunarsih. Dengan mendadak, dia mendekati Romo dan memeluknya. Semua orang terk

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lamaran Mendadak

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa seseorang yang sangat gagah seperti dirinya bisa menjadi seperti ini? Aku benar-benar tidak percaya, Hendra. Apakah kakakmu bisa sembuh? Aku harus bagaimana menghadapi kakakmu yang seperti ini?" ucap Saras kemudian meneteskan air matanya."Ibu hanya perlu mendekatinya saja. Katakan apa pun yang bisa membuat kakakku mengerti jika dia harus menjalin kehidupan ini. Kematian Pandu sudah dilupakan oleh pihak hukum, karena kondisi Kakak yang seperti ini. Mereka berharap Kakak bisa menjadi sosok seperti semula kembali. Tapi ... sepertinya itu susah, Ibu. Bahkan sekarang ibuku, Mustika, dan semua adiknya pun sangat bersedih. Tidak ada kebahagiaan lagi yang berada di rumah." Hendra menatap sang kakak dengan sangat sendu. Tubuhnya yang semakin kurus, membuatnya tidak memiliki tenaga yang cukup. Dia resah bagaimana jika dia nanti pergi dari dunia ini. Siapa yang akan menjaga keluarganya?"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya." Sarah mendekati Wojo yang masih

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kondisi Soewojo

    Mereka semua terkejut saat Joko tiba-tiba masuk dan mengatakan hal seperti itu. Sunarsih seketika menganga, menatap Joko dengan sangat tampan menggunakan kemeja putih, berjalan menghampirinya. Dia menatap Sunarsih dan menutup mulutnya. Sunarsih terpaku seketika."Apa ..."Joko saat itu selalu memandang Sunarsih. Sifatnya yang sangat lucu dan tomboy, mengingatkan dia kepada Sabrina. Namun, Joko harus menutup hatinya untuk Sabrina yang sudah pergi. Joko perlahan-lahan sering menemui Sunarsih dan berusaha membuka hatinya. Hingga dia paham hatinya sedikit bergetar. Ketika mendekati Sunarsih yang selalu paham dengan dirinya.Joko selalu bercerita apa pun kepada Sunarsih. Dia sangat kesepian, tidak sengaja bertemu Sunarsih di taman. Sejak saat itu mereka selalu mengobrol dan akrab. Joko terus berpikir sepanjang hari, hingga dia akhirnya memutuskan untuk melamar Sunarsih."Walah, masa aku mendapatkan lamaran dengan cara seperti ini? Hah, tiba-tiba saja datang lalu ngomong, mungkin aku. Hah,

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   bersatu di alam lain

    Bagai tersambar petir. Perasaan Saras seketika hancur. Dia tidak menyangka perasaannya selama ini akhirnya terjawab. Beberapa hari sebelumnya dia selalu memandang Arum, dan sudah merasakan akan kehilangan anaknya untuk selamanya. Ternyata sekarang dia akan menghadapi hal itu. Sebuah pertanda yang selalu dia lihat, dari perkataan Arum dan Pandu. Seolah-olah mengetahui mereka tidak akan hidup lama lagi. Tanpa sadar mereka ungkapkan selama ini. Saras selalu menepis semua yang ada di pikirannya. Namun, ternyata benar. Dan terlebih lagi, dia teringat sumpahnya dan sumpah Nyai Ani, yang kini terjawab sudah."Tidak! Tolonglah dokter. Lakukan apa pun untuk menyelamatkannya. Aku mohon kepadamu dokter. Biarkan anakku hidup, karena aku belum bisa membahagiakannya. Aku mohon dokter," ucap Saras dengan lemas. Nyai Ani yang terus menangis memeluknya. Begitu juga dengan Wati dan Sunarsih yang tidak kuasa mendengar. Tidak bisa menumpu tubuhnya yang mendadak lemas, Sunarsih hampir tumbang. Joko yang b

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Yang Terwujud

    Suara letusan peluru tiba-tiba terdengar cukup keras. Arum menatap Pandu yang tersenyum ke arahnya, membelai pipinya dengan perlahan, lalu memeluknya."Kau sangat cantik, Arum," ucap Pandu pelan.Arum mengernyitkan kedua alisnya semakin dalam. Menatap Pandu yang tiba-tiba pucat. Hingga dia merasakan basah di kedua tangannya. Perlahan, Arum bergetar saat melihat jemarinya tiba-tiba dipenuhi dengan cairan darah segar yang keluar dari punggung Pandu. "A-pa ...," ucap Arum pelan. Dia tidak bisa berkata. Mulutnya tercekat, bahkan napasnya terhenti seketika, seakan dia tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku. "Mas ..." Arum kembali menatap kedua mata Pandu yang masih memperlihatkan senyuman dan cinta tulusnya kepada Arum."Tidak ada hal di dunia ini yang lebih indah selain dirimu. Wanita yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Wanita yang selalu ada di hatiku. Wanita yang selalu aku cintai. Aku sangat ... mencintaimu. Kau tidak tergantikan," bisik Pandu masih dengan tersenyum. Arum

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lesatan Peluru

    Wojo terdiam, menunggu Arum untuk mengatakan jawaban yang sudah ditunggunya. Arum tersenyum menganggukkan kepala dan berkata, "Aku akan menjadi istrimu dan mendampingimu sampai kapanpun. Tapi aku mohon kita pergi dari sini dan melupakan semuanya," balas Arum masih dengan tersenyum, namun meneteskan air matanya. Menahan hatinya yang terasa sesak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berkata seperti itu. Namun, apa boleh buat. Tindakannya itu benar-benar meluluhkan lelaki yang semula memendam amarah."Ini tidak benar! Hah, benar benar sangat menyakitkan. Aku tidak akan pernah melepaskan istriku untuk lelaki lain. Bisakah aku hidup bahagia jika aku berpisah dengannya? Lebih baik aku kehilangan nyawa, dari pada aku melihat dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah membiarkannya," batin Pandu. Dia berjalan mendekati Arum. Menariknya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan."Tidak adakah cara lain yang bisa aku lakukan selain memohon untuk berada di sisimu. Tidak adakah

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tragedi Mengejutkan

    Pandu terkejut. Dia segera menghampiri Hendra yang masih terengah-engah mengatur napasnya. Apa yang dikatakan Hendra barusan membuatnya ketakutan. Pasti keluarganya dan keluarga Wojo sudah melakukan perdebatan sengit, dan tentu saja keluarga Wojo pasti akan memenangkan perdebatan itu."Hendra. Tenangkan dulu dirimu. Berbicaralah dengan baik. Kenapa kau ini? Ada apa sebenarnya?" balas Pandu dengan sangat panik. Hendra masih menekan dadanya yang terasa sesak. Tenaganya benar-benar terkuras. Saat itu, Hendra segera mengendarai mobilnya dan mencari Pandu ke rumah Ardi saat mengetahui sesuatu terjadi dengan sangat mengerikan. Ardi segera mengatakan di mana keberadaan Pandu. Sementara Ardi segera menuju ke kediaman Kasoemo untuk menangani masalah itu."Kakakku marah besar, Pandu. Dia berada di kantor wartawan itu, memporak-porandakan kantor itu. Lalu, mengancam semua wartawan yang berada di sana termasuk pemilik kantor itu. Dia sangat marah. Hah, setelah berhasil membuat semua orang takut,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status