Keesokan paginya. "Astaga! Ini orang maunya apa, sih?" seru Mila sambil menatap layar ponselnya. "Kenapa sih, Mil? Pagi-pagi udah ngomel. Pamali, ntar rezekimu dipatuk ayam," omel Shenka sambil menarik selimutnya kembali. "Salah, itu untuk orang yang malas bangun pagi kayak kamu," ralat Mila. "Oh, iyakah? Hehehe," cengir Shenka. "Trus, apa yang bikin kamu sewot?" "Manajer kelab ini lho, pagi buta SMS aku lagi, bilang aku ga jadi dipecat, tapi harus menghadap bos besar nanti malam," jelas Mila. Shenka terduduk dengan cepat. "Pria yang aku pukul tadi malam?" tanyanya untuk memastikan. "Iya." "Kalau begitu gak usah datang. Dia pasti mau ngerjain kamu," cetus Shenka. "Trus kerjaan aku gimana?" sahut Mila. "Kan aku udah bilang, ntar kita cari lagi di tempat lain," jawab Shenka pula. "Cari kerja itu ga mudah, Shen. Apa lagi untuk gadis ga berpendidikan seperti aku," kata Mila dengan wajah sedih
Baca selengkapnya