Aylee beringsak mundur, jantungnya berdegup begitu kencang, aliran darah seolah berhenti di urat-urat nadinya hingga wajahnya kini nyaris pucat. Nafasnya terengah seolah paru-parunya tak dapat lagi menghirup udara. Gabe semakin maju, wanita cantik bermata coklat itu kini terjebak di antara dinding dan tubuh atletis Gabe.Gabe tersenyum menang, tangannya menyibak rambut coklat terang Aylee, menyelipkan rambut panjang itu di belakang telinganya. Gabe lantas mencium telinga Aylee lembut, menekankan bibirnya di sepanjang leher Aylee, wanita itu melenguh. Tak disangka bahwa sentuhan itu nyatanya begitu membuainya. Gabe tersenyum di sela ciumannya. Dengan agresif ia lantas mencium bibir Aylee yang merekah, seolah memang gadis itu menunggu ciuman dari Gabe. Keduanya berciuman tanpa ampun, Gabe begitu brutal menciumnya, memainkan bibir Aylee dengan rakusnya bak singa yang sedang kelaparan. Sejurus kemudian Gabe menanggalkan gaun tidur Aylee, menyibak dadanya, bibirnya nyaris mendarat
Read more