Dering ponsel Gabe berbunyi, mata Michelle dan mata Gabe kompak memandang ponsel yang kini ada di genggaman tangan Gabe. Sebelum Gabe sempat mengangkat telepon yang bertuliskan ‘Cantikku' di layar ponsel, Michelle lebih dulu menyambar ponsel itu, dan mematikannya. “Perempuan udik itu tak selugu yang kau pikir, Gabe. Dia hanya, ” “Jangan sebut dia udik, dia wanita berpendidikan,” sergahnya, tak Terima dengan celaan Michelle terhadap wanitanya. “Persetan dengan itu, dia merayu Martin, kau tahu?” Michelle kehabisan akal, Gabe terlihat kokoh dipihak Aylee. “Jangan bicara konyol, sudahlah Michelle, aku harus pulang. Kita bicarakan hubungan kita besok, okay?” “Kalau Aylee tak merayunya mana mungkin Martin setia di sampingnya? Tak ada persahabatan antara lelaki dan perempuan, Gabe. Kau percaya itu? Jika kau terus selugu ini, mereka akan menusukmu dari belakang. Jadi sebelum perasaanmu terlampau dalam pada wanita murahan itu, kau harus mengendalikan h
Read more