“Alasan aku menjadi lemah adalah kamu, Teala.”Teala tertegun, menatap Marvin penuh tanya, takut kalau yang dia dengar salah. Namun, melihat Marvin menatapnya serius, Teala yakin kalau dia tidak salah dengar. Jelas, Teala terkejut dan menerka-nerka maksud ucapan Marvin. Dia tidak mau menyimpulkan dengan mudah, biar pria itu menjelaskan lebih dulu.“Teala, aku menyukaimu, aku mencintaimu, sejak pertemuan pertama kita. Ha ini mungkin terdengar klise, tapi aku sudah tertarik bahkan saat pertamakali kita saling bicara.” Marvin mulai membuka suara.“Tadinya, aku pikir, ini hanya perasaan tertarik sekilas. Namun, setelah menyadari kalau aku ingin selalu melihatmu atau setidaknya berada di sekitarmu, aku menjadi yakin kalau aku menyukaimu dan perasaan itu berlanjut. Aku semakin tidak bisa menghilangkan rasa sukaku, padahal aku mengira kalau perasaanku akan hilang seiring waktu,” lanjutnya.“Perasaanku semakin besar dan alasan mengapa aku selalu mengusahakan yang terbaik untukmu bukan hanya k
Read more