Semua Bab Akhir Bahagia Sang Putri: Bab 41 - Bab 50

55 Bab

Bab 41 Believe Me

Jenandra menatap wajah damai Teala. Sesekali, ia mengusap dan mengecup kening wanita itu. Ia mendadak teringat ucapan Teala kalau dia melihat Yasha dan hal itu mengusik pikirannya. Kalau Yasha benar-benar kembali dan meminta mengulang semuanya dari awal, Jenandra takut perasaannya meragu dan berakhir menyakiti Teala lagi.Kembali mengecup kening istrinya, Jenandra menuju ruang kerja miliknya. Ia mengambil foto dan surat yang dikirim Yasha hampir sebulan lalu. Entah respon seperti apa yang akan Jenandra berikan jika wanita itu benar-benar kembali. Meski begitu, Jenandra harus menyelesaikan urusannya dengan Yasha. Saat ini, ia sudah bersama Teala dan Jenandra harus lebih tegas. Ia tidak mau menyesal di kemudian hari seperti yang ibunya katakan.Setelah menenangkan diri, Jenandra kembali ke kamar, merebahan tubuhnya di samping sang istri yang terlihat mengerutkan keningnya dalam. Tangan jenandra terulur mengusap kerutan di dahi istrinya. Teala tampa gelisah dalam tidurnya, bahkan keringa
Baca selengkapnya

Bab 42 Kenapa Harus Pulang Sekarang

Entah apa yang Jenandra pikirkan, bisa-bisanya sekarang dirinya duduk di depan Yasha yang tiga bulan terakhir menghilang begitu saja di hari pernikahannya. Ia melihat wajah Yasha sekali lagi, memastikan kalau wanita itu memang baik-baik saja. Yasha tampak sehat dengan wajah cantiknya. Tidak terlihat kurus sama sekali, justru Yasha terlihat semakin berisi.“Apa kabar?” tanya Yasha setelah cukup lama keduanya tidak bersuara.Jenndr ingin marah, ia ingin mengumpat pada wanita di depannya, tai mengingat ada sedikit dari hatinya penasaran dengan kepergian Yasha yang tiba-tiba, Jenandra menahan diri. Ia mengangguk kecil, menjawab sekenanya pertanyaan Yasha. Ia lebih penasaran tentang cerita wanita itu.“Jadi, ke mana kamu?” tanya Jenandra.Yasha terdiam untuk beberapa saat. Ia menatap kosong makanan di depannya kemudian menghela napas panjang. Wanita itu menatap Jenandra dalam, mulai menceritakan alasan dirinya pergi dan ke mana perginya.Yasha mengungkapkan perasaan bersalahnya setelah men
Baca selengkapnya

Bab 43 Sorry

Jenandra membuka pintu rumahnya, menatap ekeliling dan tidak menemukan Teala sedang menonton televisi. Berjalan menuju dapur, Jenandra melihat Teala tertidur di meja makan dengan makanan yang masih utuh. Jenandra menghampiri istrinya, menatap wajah teduh wanita itu ketika tidur. Perasaan bersalah kembali memenuhi perasaannya. Jenandra lupa kalau Teala mengajaknya makan malam bersama.Mengecup kening Teala, Jenandra berhasil mengejutkan wanita itu, hingga Teala tampak membuka mata. Jenandra mengusap kepala wanita di depanna, menyampaikan penyesalannya karena terlambat dan dihadiahi senyuman oleh istrinya. Teala tidak keberatan sama sekali dan mengerti alasan Jenandra yang memawa alasan pekerjaan mendadak.Wanita itu bangkit, menawarkan untuk menghangatkan makan malam mereka sembari Jenandra membersihkan diri. Pria itu tidak menolak, segera ke kamarnya, sedangkan Teala mulai menghangatkan makanan yang suda dirinya buat. Ia juga membuatkan teh hangat untuk suaminya dan tepat setelah Teal
Baca selengkapnya

Bab 44 Euforia

Jenandra memeluk Teala dengan erat. Perasaan haru memenuhi hatinya, hingga pria itu hampir menangis. Pelukkannya semakin erat seiring usapan Teala pada punggungnya. Jenandra semakin yakin untuk hanya mencintai Teala dan menjadkan wanita itu satu-satunya, memutus masalalunya dengan Yasha. Ia akan bicara dengan Yasha untuk menyelesaikan semuanya.Mencium kening Teala, Jenandra menggenggam tangan wanita itu, mengajaknya memberitahu sang ibu dengan kabar baik tersebut.Teala tidak menolak, sebab ia sendiri tidak sabar membertahu ibunya dan melihat wajah bahagia perempuan paruh baya tersebut.Keduanya menuju rumah Teala, tidak lupa mengabari orang tua Jenandra agar datang ke rumah besan mereka karena akan ada kabar baik yang Teala dan Jenandra sampaikan. Teala bahkan membeli bunga dan beberapa makanan. Senyumnya tidak luntur sejak dari rumah sakit dan hal itu membuat perasaan Jenandra bahagia. Ia ikut tersenyum melihat Teala menampakkan wajah berbinar miliknya. Ekspresinya mampu menarik pe
Baca selengkapnya

Bab 45 Siapa Pilihan Kamu

Teala melambai pada kedua orang tua Jenandra dan ibunya sebelum masuk ke dalam kendaraan roda empat milik suaminya. Wanita itu menghela napas panjang sambil menyandarkan punggungnya ada kursi penumpang.Jenandra yang melihat Teala tampak kelelahan berinisiatif mengusap kepala wanita itu, membuat Teala merasa nyaman. Jenandra mengusap kening Teala sebentar lalu melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Safa.Matanya fokus menatap jalanan, sesekali melirik Teala yang sudah terpejam. Jenandra mengira istrinya kelelahan karena aktivitas hari ini dan sedikit banyak membuat Jenandra khawatir karena kehamilan Teala yang masih sangat muda. Tangannya meraih jemari Teala dan menggenggamnya lembut. Hatinya mengahangat melihat wajah damai Teala.Sampai di rumah mereka, Jenandra tidak langsung membangunkan wanita itu. Ia memilih turun dari mobilnya kemudian mengangkat Teala perlahan. Wanita itu bergerak sebentar, membuat Jenandra memeluknya erat agar Teala nyaman dalam tidurnya. Ia tidak mau
Baca selengkapnya

Bab 46 You Hurt Me Again

Marvin mengepalkan tangannya kuat hingga buku jarinya terlihat. Rahangnya mengeras dengan sorot mata tajam menatap lantai. Jantungnya berdetak kencang dan dadanya bergemuruh. Tepat saat Marvin mendengar langkah kaki mendekat dengan terburu-buru, ia mendongak, menatap wajah Jenandra yang terlihat khawatir.Belum sempat mendengar ucapan Jenandra selesai, Marvin lebih dulu memukul rahang pria itu. Napasnya memburu, Marvin merendahkan tubuhnya menatap Jenandra tajam.“Kalau kamu memang tidak bisa mencintai Teala, setidaknya kamu bsa menjaganya dan calon anak kalian.” Marvin menatap Jenandra memburu.Jenandra yang sejak awal tidak siap dengan pukulan Marvin hanya terduduk di lantai. Pukulan sahabatnya tidak main-main, menciptakan ruam kemerahan pada rahangnya yang sekarang tampak ngilu dan sedikit asin. Ia membiarkan Marvin mencengkeram kerahnya dengan kuat.Begitu Marvin melepaskan cengkeraman di lehernya, Jenandra segera bangkit dari tempatnya, masuk ke dalam ruangan istrinya, melihat T
Baca selengkapnya

Bab 47 Take Your Time

Teala berdiri perlahan, dibantu Jenandra yang sekarang menuntunnya menuju mobil mereka. Wanita itu tidak bicara lagi setelah semalam, selain kalimat permntaan kepada Jenandra agar tidak memberitahu ibunya terlebih dahulu entah tentang masalahnya sekarang atau masalah kakaknya.Teala ingin mereka menyelesaikan masalah ini bertiga tanpa melibatkan oranglain. Sebab, dari awal masalah ini muncul, mereka bertiga adalah pemerannya, tidak seharusnya melibatkan oranglain.Teala ingin bertemu dengan Yasha dan mendiskusikan segalanya bersama. Akan percuma jika hanya dirinya dan jenandra atau Jenandra dan yasha. Mereka bertiga harus bertemu bersamaan untuk menyelesaikannya. Meskipun, Jenandra sempat menolak, entah karena alasan apa, pria itu akhirnya menyetujui Yasha untuk datang ke rumah mereka hari ini.Maka, begitu Teala tiba di rumahnya, ia sudah melihat Yasha duduk di depan rumah mereka. Wanita itu tidak banyak berubah, selain wajah yang cukup tembam dibanding terakhir kali. Teala harap hal
Baca selengkapnya

Bab 48 I Hate You

Yasha pulang menuu apartemennya dengan perasaan marah. Ia merasa direndahkan oleh Teala. Harga dirinya terasa diinjak-injak dan Yasha tidak suka. Teala merebut semua miliknya, ibunya, ayahnya, dan Jenandra. Ia ingin mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. Yasha tidak suka kalah namun Teala mengalahkannya berkali-kali.“Arghhh!” teriak Yasha. Wanita itu melempar tas miliknya sembarangan. Napasnya memburu dengan kedua alis bertaut dalam. Yasha begitu marah, hingga buku-buku tangannya memutih akibat mengepalkan tangan terlalu erat.Sejak kecil, Yasha selalu banyak mengalah pada Teala. Jenandra menjadi satu-satunya hal yang tidak bisa Teala miliki saat wanita itu menginginkannya.Awalnya, Yasha memang tidak tertarik dengan Jenandra. Pria itu terlalu lugu, berbanding terbalik dengannya yang menyukai sesuatu yang mewah. Jenandra menyukai sesuatu yang sederhana. Tempat makan sederhana, liburan sederhana dengan berjalan-jalan ke pantai, atau menghabiskan waktu bersama pasangan
Baca selengkapnya

Bab 49 The Night

 Ciuman keduanya semakin intens. Yasha memeluk leher Harvi dengan erat tanpa melepaskan tautan bibir keduanya sementara Harvi memeluk erat pinggang wanita itu. Keduanya saling melumat bibir masing-masing, Harvi membawa Yasha menuju salah satu kamar VIP yang ada di bar tersebut. Setelah mengunci pintu, tangan Harvi semakin berani mengusap tubuh Yasha.Tangan Harvi mulai membuka tali pada gaun wanita itu, sementara Yasha hanya mengeratkan pelukkannya, sesekali menarik rambut Harvi saat pria itu meremas pantatnya.Ketika Harvi berasil menanggalkan gaun Yasha, pria itu mulai melepas kemejanya, beralih mencium, meninggalkan tanda pada leher dan dada Yasha hingga wanita itu hanya mampu melenguh. Kepalanya mendongak saat tangan Harvi mulai bermain di selangkangan dan dadanya. Mereka saling menyentuh, membuat pendingin udara seolah tidak berfungsi di ruangan itu.Kening keduanya menyatu, dengan napas memburu, Harvi mengusap wajah Yasha penu
Baca selengkapnya

Bab 50 Mempertahankan yang Seharusnya

 Teala sibuk mempersiapkan sarapan untuk Jenandra, hingga tidak menyadari bahwa pria itu sekarang berdiri di ujung tangga sambil memperhatikannya. Sejak kedatangan Yasha kemarin, Teala lebih banyak diam. Bahkan, wanita itu memilih tidur di kamar tamu, mengabaikan Jenandra.“Jenan, sarapannya sudah siap,” ucap Teala.Jenandra menatap Teala sebentar, wanita itu terlihat baik-baik saja, tapi Jenandra tau bahwa Teala hanya sedang menahan diri.Enggan merusak suasana, Jenandra memilih sarapan lebih dulu, membiarkan Teala sarapan dengan tenang. Sampai keduanya berhasil menyelesaikan sarapan mereka, Jenandra menawarkan diri membantu istrinya membersihkan bekas makanan keduanya. Baru setelahnya, Jenandra duduk di samping Teala. Ia menarik tangan Teala pelan kemudian mengusap punggung tangannya pelan.“Aku memilihmu, aku tidak ingin yang lain dan aku pastikan aku tidak akan menyesalinya,” ucap Jenandra sambil m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status