Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 301 - Chapter 310

571 Chapters

Patung Keramat – 6

Kembali kepada Bintang yang tengah berusaha menyelidiki di mana beradanya Ruhjelita. Kawasan selatan yang didatanginya ternyata merupakan daerah mendaki berbatu-batu. Di situ tumbuh sejenis pepohonan setinggi kepala manusia, yang batang, ranting serta dedaunannya ditancapi duri-duri berwarna coklat kehitaman. Melihat duri-duri itu Bintang ingat pada sahabatnya yang malang yaitu Jin Jatilandak. Dia tidak tahu di mana pemuda yang sekujur tubuhnya penuh duri landak itu kini berada. Karena pepohonan berduri tumbuh cukup rapat, Bintang tak bisa berlari cepat. Dia harus hati-hati, jangan sampai tergores duri coklat yang bukan mustahil mengandung racun. Di satu tempat ketinggian Ksatria Pengembara hentikan larinya, memandang berkeliling. Tiba-tiba matanya membentur sesuatu yang tergantung melambai-lambai di ujung sebuah ranting berduri. Bintang segera bergerak, memperhatikan lebih dekat. Ternyata benda yang melambai-lambai di ujung ranting berduri itu adalah robekan pakaian terbuat dari ku
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more

Patung Keramat – 7

Kita tinggalkan Bintang dan Ruhjelita yang ada di dalam goa. Kita kembali pada saat-saat sebelumnya ketika Bintang berusaha mencari goa di mana Ruhjelita disekap oleh sepasang dara kembar. Seperti dituturkan karena perhatiannya sangat terpusat pada usaha mencari dan menyelamatkan Ruhjelita, Bintang ini sampai tidak memperhatikan kalau di udara ada sesosok burung besar yang bukan lain adalah Zeus, awan raksasa milik Dewi Awan Putih. Binatang ini terbang mengikutinya dari kejauhan. Tentu saja binatang itu melayang mengikuti atas kehendak si pemiliknya yakni Dewi Awan Putih yang ada di atas punggungnya. Sang Dewi merasa heran melihat Bintang berlari ke arah kawasan tinggi berbatu-batu dan dipenuhi semak belukar serta pohon-pohon berduri. Saat itulah awan tunggangan yang bernama Zeus itu keluarkan suara menguik halus. Dewi Awan Putih yang sudah tahu sifat binatang kesayangannya itu mengusap Zeus seraya berucap.“Aku tahu, kau melihat sesuatu. Tapi mataku masih belum melihat
last updateLast Updated : 2022-03-08
Read more

Patung Keramat – 8

HAMPIR tanpa suara dan tidak terlihat oleh kura-kura coklat, Dewi Awan Putih menyusup di balik kelebatan semak belukar dan pohon-pohon berduri hingga akhirnya dia sampai ke mulut goa. Di mulut goa Dewi ini hentikan langkahnya. Sesaat hatinya meragu, apakah akan terus masuk ke dalam goa atau bagaimana. Jangan-jangan gadis bernama Ruhjelita berada di dalam goa. Dia tidak suka pada Ruhjelita dan dia yakin Ruhjelitapun benci sekali padanya. Semua ini berpangkal pada perasaan mereka yang sama-sama ingin menyayangi Bintang. Perselisihan mereka sampai pada saling pukul memukul.Tiba-tiba Dewi Awan Putih dikejutkan oleh suara perempuan menangis keluar dari dalam goa. Dia memasang telinga. Sulit untuk mengenali suara tangisan siapa itu adanya. Dengan dada berdebar akhirnya Dewi Awan Putih bergerak masuk ke dalam goa. Tepat di pertengahan goa, langkah Dewi Awan Putih tertahan. Sepasang kakinya laksana dipantek. Sekujur badannya menjadi panas bergeletar. Dua matanya membeliak. Apa yang
last updateLast Updated : 2022-03-08
Read more

Patung Keramat – 9

“Ruhjelita, gadis cantik genit perayu lelaki itu! Apa yang kau saksikan Hai kerabatku? Mengapa dia, sedang apa dia?” Pertanyaan Bunda Dewi datang beruntun.Tenggorokan Dewi Awan Putih turun naik dan suaranya bergetar ketika dia berucap, “Gadis itu... Tanpa pakaian... Dia berdua dengan...” Tangis Dewi Awan Putih kembali tersembur.Setelah tangisnya mereda baru Bunda Dewi bertanya. “Kau melihat Ruhjelita. Berdua dengan siapa Hai kerabatku?”Karena memang hanya akan membuat sesak dadanya menahan-nahan cerita, maka Dewi Awan Putih lalu menuturkan apa yang dilihatnya di dalam goa beberapa waktu lalu. Sepasang mata Bunda Dewi jadi terbelalak, wajahnya sebentar memutih pucat sebentar bersemu merah mendengar apa yang dituturkan Dewi Awan Putih. Dia memandang lekat-lekat pada Dewi Awan Putih yang memandang kepadanya dengan sepasang mata berurai air mata.“Hai Bunda Dewi...” kata Dewi Awan Putih tersengguk-sengguk. &l
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

Patung Keramat – 10

Dewi Awan Putih tercekat mendengar kata-kata Bunda Dewi itu. Wajahnya kembali pucat tidak berdarah. “Bunda Dewi...” ucapnya tersendat. “Mungkinkah... Mungkinkah aku bisa melupakan pemuda itu? Kasih sayang, cinta tulusku terhadapnya telah terpendam di lubuk hati, menjadi satu dalam aliran darahku. Berada dalam setiap tarikan nafasku. Ke mana mataku memandang, wajahnya yang terlihat. Hai...”Bunda Dewi tersenyum. “Dengar baik-baik Hai Dewi Awan Putih. Kita para Dewi tidak mengenal dan tidak boleh mengenal kasih sayang atau cinta tulus terhadap makhluk di bumi. Terhadap manusia di Negeri Jin saja hal itu sudah merupakan satu pantangan besar yang jika dilanggar sangat mengerikan akibatnya. Apalagi pemuda itu konon datang dari negeri manusia. Satu negeri yang tidak kita kenal. Ingat ketika pertama kali dia dan kawan-kawannya muncul di sini? Sosok mereka tidak lebih besar dari jari kaki kita...!”Dewi Awan Putih, Dewi yang memiliki sepasan
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

Patung Keramat – 11

“Menodaimu... Maksudmu, maaf... Maksudmu mereka mengancam hendak memperkosamu?”Ruhjelita beliakkan matanya ke arah Bintang tapi kemudian anggukkan kepalanya lalu palingkan wajah yang bersemu merah ke arah lain.“Ruhjelita, bagaimana mungkin... Bagaimana mungkin mereka melakukan hal itu padamu? Bagaimana bisa perempuan dengan perempuan... Memangnya mereka memakai apa...?”“Pertanyaan gila!” teriak Ruhjelita kembali marah. “Mereka menanggalkan pakaianku secara paksa! Mereka menggerayangi seluruh tubuhku! Bukan cuma meraba! Mereka melakukan perbuatan mesum itu! Menodaiku bergantian!” Ruhjelita tekapkan dua tangannya ke wajahnya lalu menangis terisak-isak.Bintang terdiam melongo, pandangi Ruhjelita sambil geleng-geleng kepala. “Ruhjelita... Kalaupun mereka menodaimu, kurasa saat ini kau masih tetap perawan. Maksudku kau tidak sampai kehilangan kegadisanmu!”Plaaakkk!Tamparan Ruhjelit
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

Patung Keramat – 12

LEMBAH Seribu Kabut. Saking marahnya Maithatarun hantamkan kaki batunya hingga sebatang pohon besar patah dan tumbang menggemuruh. Di atas batu Jin Terjungkir Langit mendesah berulang kali sambil menjambak-jambak rambutnya yang putih terjulai.“Tololnya diriku! Bagaimana mungkin aku berlaku ayal dan lengah! Hingga benda yang sangat berharga itu sampai dirampas dan dilarikan orang. Hai, titipan amanat orang aku sia-siakan. Bagaimana aku harus mempertanggungjawabkan!” Maithatarun alias Jin Kaki Batu menatap orang tua yang tegak kaki ke atas kepala ke bawah di atas batu. “Jin Terjungkir Langit, aku mohon maaf atas kelalaianku ini. Aku bersumpah akan mencari si pencuri dan dapatkan kembali Sendok Pemasung Nasib itu.”“Aku memang ikut menyesali kejadian ini...” kata Jin Terjungkir Langit alias Pasedayu. “Tapi mau dibilang apa. Mungkin ini sudah takdir para Dewa bahwa hidupku seumur-umur akan sengsara seperti ini.” Jin Terjungk
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

Patung Keramat – 13

TAK lama setelah Maithatarun meninggalkan Lembah Seribu Kabut, satu batu besar tampak bergerak lalu terguling ke kiri. Dari sebuah lobang di bagian bawah batu itu muncul sosok tubuh Jin Terjungkir Langit, kotor coreng-moreng oleh tanah liat basah. Ketika kejadian gelombang api melesat dari langit orang tua ini bukan saja sudah tahu apa yang bakal terjadi, tetapi juga mengetahui siapa yang punya pekerjaan. Secepat kilat dia melompat lalu menyelinap masuk ke dalam lobang di bawah batu besar itu. Lobang tersebut memang sengaja dibuatnya untuk berlindung dari segala macam bahaya yang tidak diinginkan. Jin Terjungkir Langit selamat dari sambaran api karena setelah mendapat ilmu yang ditimbanya dari kekuatan alam tubuhnya menjadi sangat enteng seperti kabut dan dia mampu bergerak luar biasa cepatnya.Dari tempatnya berdiri kaki ke atas tangan ke bawah Jin Terjungkir Langit memandang ke langit. Mulutnya komat-kamit, pelipisnya menggembung. Matanya yang kelabu menyorotkan hawa amarah
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

Patung Keramat – 14

SOSOK yang melangkah ke hadapan Jin Terjungkir Langit itu bukan lain adalah Pamanyala, makhluk yang telah dicabut kewenangannya sebagai Wakil atau Utusan Para Dewa di Negeri Jin. Keadaannya tidak berbeda seperti terakhir kali muncul. Tubuhnya masih dikobari api mulai dari kepala sampai ke kaki. Sisi kanan badannya hanya merupakan satu lobang menggeroak besar mengerikan. Ini akibat hantaman yang dilancarkan Pasedayu alias Jin Terjungkir Langit sewaktu dulu terjadi perkelahian hebat antara mereka. Saat itu Pasedayu masih memiliki kesaktian Jimat Hati Dewa yang dirampasnya dari Patumpangan lalu ditelannya.Walau bentrokan kekuatan hawa sakti tadi membuat Pamanyala menderita sakit cukup parah namun begitu sampai di hadapan Jin Terjungkir Langit dia menyeringai dan semburkan tawa mengekeh.“Tidak kira tua bangka yang sudah dikuras seluruh ilmu kesaktiannya ternyata masih membekal ilmu. Tapi sayang cuma ilmu kepengan hingga tidak ada gunanya, tidak ada yang menaruh ras
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

Patung Keramat – 15

Dalam keadaan seperti itu pukulan-pukulan Jin Lumpur Hijau mulai pula bersarang di punggung, perut atau dadanya. Sekujur tubuhnya babak belur. Darah mengucur dari hidung dan mulutnya. Dua tulang iganya malah sudah patah! Kalau dia tidak bisa keluar dari lingkaran api, paling lama orang tua ini hanya bisa bertahan tiga jurus di muka! Tubuhnya akan lumat dihantam pukulan serta tendangan Jin Lumpur Hijau lalu hangus gosong dipanggang kobaran api Pamanyala!Sebelum ajal berpantang mati. Begitu kata ujar-ujar. Dalam keadaan siap meregang nyawa karena Jin Terjungkir Langit tidak mungkin tertolong lagi, tiba-tiba terjadi satu keanehan. Langit di atas lembah seolah redup padahal tidak ada mendung tidak ada hamparan kabut. Lalu udara mendadak berubah menjadi dingin. Makin lama hawa dingin ini semakin menggila hingga dua kakek yang mengeroyok Jin Terjungkir Langit mulai menggigil kedinginan.“Gila! Apa yang terjadi! Api di sekujur tubuhku meredup padam. Aku merasa dingin l
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
58
DMCA.com Protection Status