Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 311 - Chapter 320

571 Chapters

Patung Keramat – 16

“Bayu sialan! Ayo buka mulutmu lebar-lebar. Bicara lagi biar aku guyur dengan air kencing!”“Hik... hik... hik! Kalau mau mengencingi jangan aku! Dia saja!” kata Bayu. Lalu Bayu dorong sosok Arya ke balik semak belukar. Tepat pada saat itu Bintang memang tidak dapat lagi menahan diri. Air kencingnya mengucur dan jatuh muncrat di muka Arya. Memercik di kedua matanya yang jereng bahkan ada yang sempat masuk ke dalam mulutnya. “Hueekkk!” Arya memaki habis-habisan lalu meludah muntah-muntah!Bintang cepat-cepat rapikan celananya ketika dilihatnya ada orang mendatangi. Ternyata orang tua yang berjalan dengan mempergunakan dua tangannya itu.“Orang muda, aku tidak tahu mengapa kau barusan menolongku. Hai! Aku mengucapkan terima kasih kau telah menyelamatkan nyawaku...” Jin Terjungkir Langit sibakkan rambut putihnya. Matanya yang kelabu dikedip-kedipkannya pada Bintang. Mulutnya menyunggingkan senyum dan dua
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more

Patung Keramat – 17

“Ah, tubuhmu ternyata seringan kapas, Kek!” kata Bintang terheran-heran. “Nah begini cara berdiri yang benar. Wah, kau ternyata masih gagah Kek!” kata Bintang.Jin Terjungkir Langit tertawa lalu berkata.“Anak muda, kau lihat sendiri. Kau telah berhasil membalikkan diriku kepala ke atas kaki menginjak tanah. Sekarang coba kalian lepaskan tangan-tangan kalian dari bahu dan kakiku!”Bintang ikuti ucapan Jin Terjungkir Langit. Begitu Bintang lepaskan tangannya dari bahu orang tua itu, dan Bayu serta Arya lepaskan pula pegangan mereka pada sepasang kaki si kakek, sosok Jin Terjungkir Langit secara aneh mumbul ke atas lalu perlahan-lahan kepalanya berputar ke samping, terus turun ke bawah. Dengan sendirinya kedua kakinya naik ke atas. Sebelum kepalanya menyentuh tanah, orang tua itu cepat ulurkan tangan ke bawah untuk menopang tubuhnya.Bintang memperhatikan apa yang terjadi dengan perasaan aneh. Bayu mencolek tangan Arya la
last updateLast Updated : 2022-03-13
Read more

Patung Keramat – 18

SEPERTI diceritakan dalam kisah sebelumnya, patung cantik Ruhmintari yang hendak diboyong para Dewi ke Negeri Atas Langit berhasil diselamatkan oleh Dewi Awan Putih. Patung ini kemudian disembunyikannya dalam sebuah goa di satu tempat terpencil. Secara tidak sengaja Bayu dan Arya tersesat ke tempat itu, masuk ke dalam goa dan menemukan patung Ruhmintari.Kedua orang ini bukan saja heran bisa menemukan patung begitu bagus halus dan cantik di dalam goa, namun juga merasa aneh karena melihat dari kedua mata patung sesekali meluncur jatuh tetesan-tetesan air. Ketika disentuh ternyata tetesan air itu terasa hangat seperti air mata betulan.“Aku melihat dia seperti tersenyum...” bisik Arya dengan suara gemetar. “Aku khawatir ini satu tempat angker. Aku keluar dulu...” Sebenarnya si kakek sudah merasa takut dan dingin tengkuknya. Itu sebabnya dia buru-buru keluar. Ditinggal sendirian Bayu jadi kecut pula. Rasa takutnya tak dapat ditahannya lagi ketika
last updateLast Updated : 2022-03-13
Read more

Patung Keramat – 19

TIBA-TIBA di dalam goa muncul satu suara menyahuti ucapan-ucapan si nenek. Suara perempuan, agak tersendat-sendat. “Hai perempuan tua bermuka kuning. Siapa dirimu hingga berani menginjakkan kaki mengotori goa suci ini?”Si nenek tersentak kaget hingga bangkit berdiri. Sesaat dia pandangi patung batu itu dengan wajah berubah. Lalu dia meraung panjang, menangis keras. Habis menangis dia tertawa-tawa gembira terpingkal-pingkal sambil berjingkrak-jingkrak. Setiap berjingkrak dari bawah tubuhnya bertalu-talu keluar suara buuuutttttt... buuuttttt... buutttt...“Patung baik! Ternyata kau bisa bicara! Hik... hik... hik! Jika kau bisa bicara pasti kau patung sakti keramat. Berarti pasti bisa mengobati penyakitku!”Buuuutttttt...“Nenek muka kuning, waktuku tidak banyak. Siapa kau adanya dan apa penyakit yang kau idap?” di dalam goa kembali ada suara perempuan.“Hai patung cantik jelita. Siapa namaku sebenarnya aku t
last updateLast Updated : 2022-03-14
Read more

Patung Keramat – 20

Sekonyong-konyong tubuh nenek muka kuning mumbul ke atas. Ketika dia menukik tahu-tahu sudah berada di hadapan Bintang dan kawan-kawannya. Ksatria Pengembara tergagau. Bayu keluarkan seruan kejut tertahan sedang Arya langsung mancur ilernya.Si nenek tertawa cekikikan.Dia menunjuk pada Bintang seraya berkata.“Satu!” Lalu, buuuttttt!Dia menunjuk pada Bayu. “Dua!” Buuuttttt!Sekali lagi dia menunjuk. Kali terakhir ini pada Arya. Bahkan bukan cuma menunjuk tapi sekaligus menowel puncak hidung Arya hingga dalam takutnya iler Arya tumpah laksana pancuran!Buuuttt!“Kalian bertiga! Hik... hik... hikkk! Ketahuan! Hik... hik... hik...!”Buuuttttt...!“Hai! Ternyata kalian lelaki semua! Hik... hik... hik! Yang     mana diantara kalian tadi meniru suara perempuan” Sepasang mata kuning si nenek memandang menyambar wajah-wajah di depannya.“Aku,&rdqu
last updateLast Updated : 2022-03-14
Read more

196. Fitnah Keji – 1

DUA SOSOK putih berkelebat. Begitu cepatnya gerakan mereka hingga kelihatan seperti bayang-bayang setan, menembus kelebatan rimba belantara. Di satu tempat setelah keluar dari kawasan hutan sosok di sebelah depan berhenti. Astaga! Ternyata dia adalah manusia biasa juga adanya tapi luar biasanya dia adalah seorang dara berwajah cantik. Pakaiannya putih tipis keabu-abuan. Rambutnya yang tergerai lepas di punggung berwarna pirang membuatnya selain tambah cantik juga tampak anggun. Sosok kedua berhenti disamping dara cantik pertama. Ternyata dia juga seorang dara jelita. Raut tubuh dan potongan badannya sangat menyerupai gadis satunya. Siapa gerangan sepasang gadis ber-wajah sama yang barusan memasuki kawasan rimba belantara sunyi dan berbahaya itu?Di Negeri Jin keduanya dikenal dengan julukan Sepasang Gadis Bahagia. Di balik kecantikan mereka yang mempesona itu tersembunyi satu sifat yang membuat orang lain bisa merinding jika mengetahui, terutama kaum perempuan. Sejak lama dik
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more

Fitnah Keji – 2

"Hai, sungguh pertemuan tidak disangka. Bukankah kalian berdua kerabat yang dijuluki Sepasang Gadis Bahagia?" balas menegur Dewi Awan Putih.Dua gadis kembar jatuhkan diri, berlutut di hadapan sang Dewi. Ruhkemboja malah ulurkan tangan memegang lalu mengangkat tangan Dewi Awan Putih, kemudian menciumnya dengan sikap hormat walau sebenarnya perbuatannya itu lebih didorong oleh hawa gairah.Ruhkenanga tidak tinggal diam. Dia tirukan apa yang dilakukan kakaknya dan mencium belakang telapak tangan malah sampai ujung lengan Dewi Awan Putih.Sambil tersenyum Dewi Awan Putih tarik tangannya”Aku sudah lama mendengar Perihal kalian berdua. Hanya tidak tahu mana yang bernama Ruhkemboja dan mana yang bernama Ruhkenanga."Dua gadis kembar lalu memperkenalkan diri masing-masing."Hai Dewi Awan Putih, gerangan apakah yang membuat kau berada di bukit sunyi ini?" bertanya Ruhkemboja."Sepertinya tengah menunggu seseorang," menyambung Ruhkenanga.
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more

Fitnah Keji – 3

Tenggorokan Dewi Awan Putih kelihatan turun naik. Suaranya agak tersendat ketika bertanya ”Apa kalian mengenali siapa adanya gadis di dalam goa yang bersama pemuda bernama Bintang itu?""Ruhjelita. Gadis yang dikenal sebagai penunggang kura-kura terbang itu!""Kalian tidak salah lihat?""Kami berdua. Mana mungkin salah lihat!" jawab Ruhkenanga."Kalau begitu.." Dewi Awan Putih tidak meneruskan ucapannya."Kalau begitu apa Hai Dewi Awan Putih?" tanya Ruhkenanga sambil kembali tangannya merayap ke lengan sang Dewi."Tidak.. Tidak apa-apa. Keterangan kalian sangat berguna. Paling tidak aku kini benar-benar yakin dan mengetahui apa yang terjadi dalam goa itu.." Lalu dalam hati sang Dewi berkata”Aku juga menyaksikan sendiri. Tadinya aku seperti ingin mengatakan tidak yakin pada penglihatanku sendiri. Tapi kini ada dua orang yang menyaksikan hai yang sama. Berarti tidak perlu aku menyelidik lebih jauh. Hai mengapa kejam sekali rasanya
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

Fitnah Keji – 4

"Aku tidak melihat Jin! Tapi melihat makhluk sangat menjijikkan!" tukas Dewi Awan Putih.”Tampangku memang jelek! Terserah kau mau bilang apa! Tapi harap kau jelaskan dulu mengapa kau membela dua gadis jahat tadi. Lalu mengapa kau marah-marah dan berkata tak karuan padaku. Aku merasa tidak punya salah padamu. Dua gadis kembar itu mencuri tongkat batu titipan orang. Mereka juga memfitnah diriku lalu enak saja melarikan diri. Aku tidak...”Saat itu mendadak ada suara menderu dahsyat disertai suara ringkikan kuda. Sesaat kemudian seekor kuda hitam besar berkaki enam muncul dan berhenti di tempat itu. Di atasnya duduk Maithatarun dengan sikap gagah."Saudaraku Bintang! Kerabatku Dewi Awan Putih! Aku merasa gembira bisa menemui kalian berdua di tempat ini!" Maithatarun hendak tertawa lebar.Tapi tidak jadi ketika dia melihat raut wajah Dewi Awan Putih serta Bintang yang tampak kebingungan. Ksatria Pengembara kedipkan mata. Maksudnya hendak memberi
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

Fitnah Keji – 5

"Agaknya kau seperti mempercayai apa yang diucapkan tiga orang itu..." kata Bintang dengan nada kecewa."Hai, adakah aku mengatakan seperti itu Bintang? Fitnah adalah penodaan paling jahat atas kasih sayang. Tapi bagaimana kasih sayang akan menunjukkan kebersihan jati dirinya kalau kau tidak mampu membuktikan bahwa dirimu sungguh bersih?""Jadi kau tidak mempercayai tuduhan ketiga orang itu?"Ruhcinta tersenyum”Masalahnya bukan percaya atau tidak. Tapi kemampuan dirimu untuk menyatakan bahwa kau benar-benar bersih”"Aku tidak ingin membela diri. Tapi dua gadis kembar itulah yang telah berbuat keji terhadap Ruhjelita. Kau mungkin belum tahu. Mereka dua gadis yang punya kelainan jiwa. Hanya suka...”"Aku tak Ingin mendengar hal itu," kata Ruhcinta memotong dengan suara halus”Seharusnya hal itu pantas kau ucapkan pada Dewi Awan Putih”"Percuma saja. Dia tidak akan percaya. Dia tidak memberi kesempatan padaku untuk
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
58
DMCA.com Protection Status