Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 281 - Chapter 290

571 Chapters

Perjamuan Pengantar Arwah – 10

Belum sempat Ruhcinta menyelesaikan ucapannya tiba-tiba di langit kelihatan belasan nyala api laksana barisan obor bergerak turun ke bawah. Barisan obor itu berbentuk lingkaran dan gerakannya turun sangat cepat.Udara yang sudah sangat dingin di tempat itu mendadak bertambah luar biasa dinginnya. Semua orang yang ada di tempat itu jadi menggigil dan kaku seperti beku sekujur tubuh mereka. Ruhcinta, Jin Patilandak dan Si Jin Budiman kerahkan tenaga dalam dan cepat atur jalan darah masing-masing. Tapi tak ada gunanya. Ketiga orang ini tetap saja tak mampu bergerak dan membuka suara.Pada saat barisan obor berbentuk lingkaran mencapai ketinggian sepuluh tombak dari atas bukit batu, ketiga orang itu baru mampu melihat bahwa yang membawa nyala api itu adalah lima belas sosok perempuan muda berpakaian tipis berwarna abu-abu."Dewi dari atas langit...” Ke tiga orang itu sama membatin.Tiba-tiba lima belas nyala api melebar dan menyatu lalu bergerak ke arah
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 11

RUHCINTA hampir kehabisan tenaga karena sepanjang malam dia berlari terus menerus mengikuti Jin Patilandak. Di sebelah depan Jin Patilandak juga merasakan sekujur tubuhnya seperti mau bertanggalan. Nafasnya megap-megap. Dia lari mengikuti gagak hitam yang terbang rendah di depannya.Pada saat langit di sebelah timur tampak terang, gagak hitam melesat ke arah selatan, memasuki satu kawasan bebukitan rendah ditumbuhi aneka warna kembang yang sedang mekar. Baik Jin Patilandak maupun Ruhcinta tidak sempat memperhatikan keindahan disekelilingnya. Mereka lari terus. Waktu menyeberangi satu anak sungai kecil dan dangkal serta berair sejuk jernih, Jin Patilandak pergunakan kesempatan untuk meneguk minum sepuas hatinya lalu lari lagi mengikuti gagak hitam yang berputar-putar seolah sengaja menunggu. Hal yang sama juga dilakukan Ruhcinta. Gadis ini cuci mukanya lalu teguk air sejuk itu. Ketika dilihatnya Jin Patilandak melanjutkan larinya, dia pun ikut mengejar.Di salah satu pu
last updateLast Updated : 2022-02-28
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 12

"Dewi Awan Putih!" Jin Patilandak dan Ruhcinta berseru hampir berbarengan. Terkejut dan tidak menyangka sama sekali akan menemui sang Dewi di tempat itu. Sesaat kedua orang yang baru masuk ini tegak terpana menatapi wajah Dewi Awan Putih. Aneh, kedua orang ini melihat ada bekas menangis pada sepasang mata biru sang Dewi."Kalian datang hanya berdua?" tanya Dewi Awan Putih karena diam-diam dia mengharap Bintang juga muncul bersama mereka. Sang Dewi menjadi kecewa karena memang hanya Jin Patilandak dan Ruhcinta yang masuk ke dalam goa. Apalagi sejak beberapa waktu lagi dia merasa cemburu atas hubungan Bintang dengan Ruhcinta.Dari hanya terkejut Jin Patilandak berubah menjadi marah. Kehidupannya yang penuh derita selama ini adalah gara-gara kutukan Para Dewi. Patung yang sangat disayanginya lenyap dilarikan orang. Ternyata Dewi Awan Putih yang melakukannya!"Dewi Awan Putih, jadi kau rupanya yang punya pekerjaan! Sungguh aku tidak menyangka! Dari dulu tindakanmu s
last updateLast Updated : 2022-02-28
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 13

"Mengapa kau melakukan hal itu Hai Dewi Awan Putih? Menjadi pahlawan untuk sebuah patung benda mati?""Terus terang aku tidak suka dengan tindakan Para Dewi. Mereka telah melangkah terlalu jauh dalam mengurus hal-hal yang tak patut mereka lakukan. Kemudian satu hal yang amat penting, seperti aku katakan tadi patung ini bukan patung biasa. Apakah kau tidak merasa bahwa dalam aliran darahmu, dalam detak jantungmu seperti ada pertalian batin antaramu dengan patung ini”"Aku tidak mengerti”"Kau menyukai patung ini. Kau menyayangi mengasihinya. Hai, itulah yang kumaksudkan pertalian batin, sambung rasa. Kau bahkan tidak peduli akan keselamatan tubuh serta jiwamu sendiri demi menyelamatkan patung ini. Itulah rasa kasih sayang sejati. Mengenai kasih sayang pengetahuanku hanya secupak dangkal. Mungkin kerabat Ruhcinta bisa menjelaskan”Ruhcinta diam saja tapi dia tahu kalau Dewi Awan Putih menyindirnya. "Apa pula maksud Dewi satu ini menyindirk
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 14

KUDA HITAM berkaki enam itu melesat ke dalam senja memasuki malam. Maithatarun yang berada di sebelah depan menunjuk ke arah timur. Sebuah bukit terjal kelihatan menghitam di kejauhan."Itu bukit tujuan kita," kata Maithatarun lalu memperlambat lari kudanya. "Yang di arah barat itulah yang disebut Pabukit Tanpa Mentari. Pada pagi hari sampai siang bukit itu tidak pernah kena matahari. Waktu matahari beralih ke barat sinarnya juga tidak bisa menyentuh bukit karena ada bukit lain yang lebih tinggi menghalangi”"Aku heran," kata Bayu yang duduk di paling depan Paekakienam. "Kalau ada orang mau membunuh Arya itu, mengapa susah-susah mengundang dan mengadakan Perjamuan Pengantar Arwah segala!""Nenek berjuluk Jin Pembedol Usus yang menyamar jadi Ruhlampiri itu jelas-jelas adalah kaki tangan Jin Muka Seribu," menyahuti Bintang. "Aku yakin penculikan Arya ini satu jebakan yang didalangi oleh Jin Muka Seribu!""Aku juga menduga begitu," kata Maithatarun yan
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 15

"Jebakan salah-salah bisa membuat kita lupa," kata Maithatarun. "Apa lagi yang kau lihat. Jin Muka Seribu ada di sana?"Bintang menggeleng. "Manusia Segala Tipu, Segala Keji dan Segala Nafsu itu mana berani unjukkan muka terang-terangan. Dia selalu bersembunyi di balik punggung kaki tangannya. Aku juga tidak melihat kawan kita Arya. Di atas meja banyak hidangan dan minuman. Namun belum ada satu pun yang menyentuh. Ada dua buah kursi kosong di kiri kanan meja. Rupanya sesuai undangan, untukku dan untuk Bayu.... Tunggu dulu. Ada dua orang menggotong sebuah kursi besar. Homm. Kukira itu kursi untukmu Maithatarun. Aneh, bagaimana mereka bisa mengetahui kehadiranmu?""Jin Muka Seribu punya banyak pembantu dan mata-mata. Kalian sudah siap?" tanya Maithatarun. Bintang dan Bayu anggukkan kepala. Maithatarun tepuk pinggul kuda hitam berkaki enam. Binatang raksasa ini segera melompat lari menuruni lembah kecil. Tak selang berapa lama dalam kegelapan di depan sana kelihatan cahay
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 16

Gadis cantik yang duduk di samping kiri Bayu lalu ambil cangkir kayu berbentuk piala berisi minuman dan menyerahkannya padanya sambil tersenyum kedipkan mata. Bayu seperti melayang di sorga balas tersenyum serta kedipkan dua matanya berulang kali lalu ambil piala kayu. Gadis yang duduk di samping kanan Bayu membantunya mendekatkan piala kayu ke bibirnya."Gluk... gluk” Bayu teguk minuman dalam piala kayu dua kali. Rasa hangat menjalar sampai ke perutnya. Mukanya berubah merah. Bayu ini tersenyum. Kedipkan matanya. Dengan dua tangannya dipegangnya lengan gadis cantik di sebelahnya lalu dekatkan piala kayu ke mulut dan teguk kembali anggur di dalamnya. Sesaat kemudian anak ini batuk-batuk lalu tersandar ke kursi.Dua matanya berputar-putar dan mulutnya pencong ke kiri. Air liurnya mulai meleleh. Di sisi meja yang lain Bintang dan Maithatarun juga mengalami hal yang sama. Dua orang ini tampak seperti melayang-layang seperti meneguk minuman yang disuguhkan. Keduanya
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 17

"Hai! Tak ada jawaban! Berarti para tamu minta makanan utama dihidangkan secara matang!" Gadis itu memberi tanda pada juru masak dengan lambaian tangan. Si muka bopeng menyeringai. Dengan tangan kirinya dia putar palang besi di atas perapian. Sosok Arya berputar-putar di atas gerobak. Lalu si muka bopeng cabut dua buah benda yang tersisip di pinggangnya yakni sebilah golok penjagal besar, berbentuk empat persegi panjang, putih berkilat dan sebatang besi lancip. Golok digosok-gosokkannya berulang kali ke batangan besi hingga mengeluarkan suara gesekan mengerikan. Di atas gerobak sosok Arya kembali kucurkan air liur.Tiba-tiba tangan kiri juru masak bermuka bopeng itu tusukkan besi lancip ke perut Arya. Tangan kanan yang memegang golok persegi panjang dibacokkan ke pangkal paha si kakek!Serrrr! Air liur Arya mancur deras!Hanya tinggal sejengkal ujung besi lancip akan menembus perut dan sekejapan lagi bagian tajam golok penjanggal akan memutus amblas pangkal paha
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 18

Ekor kelabang jejadian putus amblas. Cairan hijau menyembur dibarengi suara raungan aneh. Bayu jatuhkan diri walau pakaian hitamnya sempat terkena semburan cairan hijau. Ketika dia memandang ke depan dilihatnya sosok Jin Kelabang Dari Bukit Racun telah berubah kembali menjadi sosok lelaki muka bopeng garang. Namun satu kakinya tak ada lagi, buntung dibabat Pedang Pilar Bumi yang tadi dipergunakan Bintang untuk melindungi kepala Bayu, sekaligus membabat putus ekor kelabang jejadian yang dalam bentuk aslinya adalah kaki kiri Jin Kelabang Dari Bukit Racun!Terhuyung-huyung Jin Kelabang bangkit berdiri. Kakinya yang buntung diangkat tersentak-sentak. Belum sempat dia berdiri dengan benar satu jotosan yang sangat besar mendarat di mukanya!"Kraaakkk!"Jotosan dalam jurus Tinju Jalan Penguasa dari jurus Leluhur yang dilepaskan Bintang membuat hancur hidung Jin Kelabang. Pipinya melesak ke dalam tengkorak kepalanya! Raungan yang keluar dari mulutnya yang ikut hancur te
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more

Perjamuan Pengantar Arwah – 19

"Terserah para tamu agung. Kami hanya mengikut!""Wah, asyik juga! Tapi biar kutanya dulu teman-temanku!" kata Bayu.Saat itu Maithatarun dan Bintang sudah melangkah mendekati Bayu. Mereka memandang pada gadis-gadis cantik yang duduk bersimpuh di tanah itu."Kalian gadis baik-baik yang bisa kembali ke jalan baik. Jika kalian berjanji mau meninggalkan Istana Surga Dunia, kami akan melepaskan kalian!"Gadis-gadis itu langsung jatuhkan diri dan berbarengan berucap. "Kami berjanji!""Hai! Janji itu tidak berlaku untukku!" Bayu berteriak."Buang pikiran kotor yang ada dalam benakmu Bayu!" kata Bintang."Hai! Siapa yang punya pikiran kotor?!" teriak Bayu."Aku dan Maithatarun tidak tuli. Kami dengar semua pembicaraanmu. Kami lihat sendiri sikap genitmu! Bayu edan tak tahu diri! Jangan mencari kesempatan dalam kesempitan!" sentak Ksatria Pengembara."Kalian salah sangka! Aku tidak mencari kesempatan dalam kesempitan! Terbalik!
last updateLast Updated : 2022-03-03
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
58
DMCA.com Protection Status