Share

Patung Keramat – 9

“Ruhjelita, gadis cantik genit perayu lelaki itu! Apa yang kau saksikan Hai kerabatku? Mengapa dia, sedang apa dia?” Pertanyaan Bunda Dewi datang beruntun.

Tenggorokan Dewi Awan Putih turun naik dan suaranya bergetar ketika dia berucap, “Gadis itu... Tanpa pakaian... Dia berdua dengan...” Tangis Dewi Awan Putih kembali tersembur.

Setelah tangisnya mereda baru Bunda Dewi bertanya. “Kau melihat Ruhjelita. Berdua dengan siapa Hai kerabatku?”

Karena memang hanya akan membuat sesak dadanya menahan-nahan cerita, maka Dewi Awan Putih lalu menuturkan apa yang dilihatnya di dalam goa beberapa waktu lalu. Sepasang mata Bunda Dewi jadi terbelalak, wajahnya sebentar memutih pucat sebentar bersemu merah mendengar apa yang dituturkan Dewi Awan Putih. Dia memandang lekat-lekat pada Dewi Awan Putih yang memandang kepadanya dengan sepasang mata berurai air mata.

“Hai Bunda Dewi...” kata Dewi Awan Putih tersengguk-sengguk. &l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status