Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 191 - Chapter 200

571 Chapters

Hati Yang Terlarang - 12

“Silakan saja kau bertanya. Siapa tahu aku memang bisa menjawab.” kata Bintang pula.“Di mana beradanya cincin berbatu hijau itu...”Bintang pandangi wajah datar Jin Tangan Seribu beberapa lamanya. Dalam hati dia berkata, “Kakek ini agaknya masih menginginkan cincin itu. Berarti dia masih berada di bawah Perintah Jin Muka Seribu...”“Maafkan saya Kek. Saya tak dapat memberikan jawaban. Terakhir sekali cincin itu berada di tangan sahabat saya bernama Arya. Cincin kemudian hilang lenyap. Tidak diketahui di mana beradanya...”“Apakah cincin berbatu hijau itu hilang ketika kalian masih berada di negeri kalian atau di Negeri Jin ini...” tanya Jin Tangan Seribu.“Cincin itu hilang di sini Kek. Belum lama setelah kami berada di negeri ini...”Jin Tangan Seribu termenung. Bintang tak dapat menduga apa yang ada dalam benak orang ini. Maka diapun berkata. “Kek, harap kau tid
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 13

BUNDA DEWI sejak tadi diam-diam memperhatikan tingkah laku Dewi Awan Putih. Sambil tersenyum akhirnya dia menegur. “Hai Dewi Awan Putih, Dewi tercantik dari segala Dewi. Lain sekali kulihat tingkah lakumu hari ini...”“Hai Bunda Dewi, lain bagaimana maksudmu?” tanya Dewi Awan Putih sementara matanya terus saja menatap ke dalam cermin di dinding batu, memperhatikan wajahnya sambil sesekali mengusap pipi kiri dan kanan.“Sejak pagi kau bangun, kau telah pergi ke telaga. Mandi sambil menyongsong terbitnya sang surya. Dalam telaga kau bernyanyi ceria sambil menggosok tubuhmu dengan bunga Sri Melati. Bunga langka yang hanya dipergunakan para gadis yang hendak melangsungkan perkawinan...”Dewi Awan Putih tertawa panjang. “Lucu kedengarannya ucapanmu Hai Bunda Dewi. Apa kau menduga aku ini hendak pergi kawin? Hik... hik... hik. Kawin dengan siapa, Hai Bunda Dewi?”“Aku tidak mengatakan kau akan kawin Hai Dewi
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 14

“Maaf kalau aku salah menduga. Tapi bukankah kau sejak lama jatuh hati terhadap Maithatarun, lelaki gagah kematian istri dan memiliki ilmu sangat tinggi itu?” Bunda Dewi perhatikan wajah kerabatnya itu. “Hai! Parasmu kulihat menjadi merah. Pertanda dugaanku tidak meleset!” Dewi Awan Putih berusaha tersenyum. Bunda Dewi lantas peluk sosok kerabatnya itu seraya berkata perlahan. “Hai Dewi Awan Putih. Walau sosok kita adalah sosok Dewi, tapi memang tak bisa dipungkiri hati nurani dan jiwa rasa kita tak banyak bedanya dengan manusia para penghuni Negeri Jin. Namun berhati-hatilah dalam bertindak. Jangan hati dan perasaanmu menipu jalan sehat akal pikiranmu. Pikirkan pula tantangan serta akibat yang akan terjadi jika sampai kau jatuh cinta pada orang yang tidak satu darah dengan turunan kita. Renungkan contoh akibat yang telah terjadi. Akupun kadang-kadang sulit keluar dari perasaan seperti ini walau sampai saat ini aku masih bisa bertahan. Tapi sampai kapan
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 15

Sang makhluk ternyata adalah seekor kura-kura raksasa berwarna coklat yang memiliki dua sayap lebar hingga mampu melayang terbang di udara. Di atas punggung kura-kura raksasa ini duduk seorang gadis jelita berkulit putih yang rambutnya digulung di atas kepala. Pakaiannya terbuat dari kulit kayu berwarna jingga. Di dada dan pinggang dihias dengan kalungan bunga. Untuk beberapa lamanya gadis di atas kura-kura itu menatap tajam ke arah Bintang. Lalu lontarkan senyum yang sangat memikat. Barisan gigi-giginya putih, rata berkilat. Sesaat dia rapikan gulungan rambutnya. Senyumnya masih belum pupus ketika tiba-tiba dia melompat dari punggung kura-kura raksasa dan sesaat kemudian telah berdiri di hadapan Bintang dengan gaya yang benar-benar mempesona. “Ruhjelita...” desis Dewi Awan Putih dengan  suara bergetar, “Aku keduluan...” Hawa cemburu serta merta menjalari diri Dewi ini hingga wajahnya yang cantik kelihatan menjadi merah. “Bagaimana dia tahu-tahu bi
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 16

“Itu tidak mungkin, Ruhjelita. Dewi tidak mungkin kawin dengan manusia biasa. Aku tahu benar hal itu... Kalau itu sampai terjadi akibatnya sungguh luar biasa...”“Hai sahabat muda berambut panjang! Belum berbilang tahun kau berada di Negeri Jin ini, banyak hal yang sudah kau ketahui. Namun jangan kau menduga bahwa makhluk bernama Dewi itu selalu berada dalam kehidupan yang serba suci. Banyak di antara mereka yang tersesat dan melanggar pantangan. Salah satu di antaranya adalah Dewi yang kawin dengan seorang manusia biasa bernama Pahambalang hingga melahirkan seorang anak kutukan. Berbentuk manusia tapi tubuhnya penuh dengan duri seperti landak! Dan kurasa saat ini atau di masa mendatang semakin banyak para Dewi yang menjadi liar dan memilih jalan sesat karena tidak bisa bertahan terhadap tantangan gelora nafsu. Bukan mustahil kau sendiri bisa-bisa sudah menjadi incaran mereka. Hati-hatilah kau Hai Bintang...”Baru saja Ruhjelita selesai berucap
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 17

Sinar jingga serangan Ruhjelita laksana menghantam bantalan kapas lalu buyar. Tahu bahwa dalam kekuatan hawa sakti dia tak bakal dapat mengungguli sang Dewi, Ruhjelita menyergap ke depan, lancarkan serangan tangan kosong. Cepat dan beruntun tak berkeputusan. Mendapat serangan sangat gencar begitu rupa Dewi Awan Putih tetap berlaku tenang. Gerakan-gerakannya sebat dan enteng. Namun karena kalah cepat dengan serangan berantai yang dilancarkan lawan, jurus demi jurus sang Dewi akhirnya tertekan dan terdesak hebat. Melihat hal ini Ksatria Pengembara segera berteriak.“Hentikan perkelahian!”Tapi tak satupun dari dua gadis cantik itu yang mau mendengar. Mau tak mau Ksatria Pengembara terpaksa melompat ke tengah kalangan perkelahian. Tapi dia ketiban nasib sial. Dia melintang di antara dua gadis itu pada saat Dewi Awan Putih lancarkan satu pukulan kilat ke arah Ruhjelita. Namun karena sosok Bintang melintang di depan maka hantaman Dewi Awan Putih mendarat telak d
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 18

DITEPI telaga Dewi Awan Putih memandang ke langit, memperhatikan kura-kura raksasa melayang tinggi. Jika dituruti amarah hatinya ingin dia melesat mengejar lalu menyerang dengan serangan mematikan yakni sepasang sinar biru sakti yang bisa menyembur dari dua matanya. Namun kalau hanya akan ikut mencelakai Bintang, tak ada gunanya. Penuh kesal gadis ini akhirnya hanya bisa menundukkan kepala, tutup wajahnya dengan kedua tangan. Sesaat kemudian baru dia menyadari kalau dia masih memegang robekan lengan baju Bintang yang tadi diberikan untuk menyeka darah dari luka di sudut bibir akibat tamparan Ruhjelita.“Aku memukul tubuhnya. Pasti dia kesakitan sekali. Tapi dalam keadaan seperti itu dia masih ingat pada cidera yang kualami akibat tamparan gadis liar itu. Hai! Dia sengaja merobek lengan bajunya dan berusaha mengusap darah di sudut bibirku. Hai... Kalau saja aku bisa membaca isi hatinya...” Dewi Awan Putih tekapkan robekan baju Bintang itu ke wajahnya. Sepasang mata
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 19

Di lereng bukit yang sejuk dan sunyi, Ksatria Pengembara tegak berdiri sementara Ruhjelita enak saja membaringkan diri di tanah di atas rerumputan.Matanya tak lepas-lepasnya menatap wajah Bintang sedang senyum terus bermain di bibirnya yang merah. Sikapnya benar-benar menantang dan mengundang.“Kita sudah berada di lereng bukit Sekarang katakan apa yang hendak kau bicarakan?” bertanya Bintang.Ruhjelita balikkan tubuhnya. Menelungkup di tanah sambil dua tangannya ditopangkan ke dagu. Dari tempatnya berdiri Bintang bisa melihat sosok tubuh bagian atas si gadis, putih dan kencang. Dalam hati Ksatria Pengembara berkata. “Aku banyak mendengar sifat aneh gadis ini dari Maithatarun. Aku harus berhati-hati...”“Hai Bintang,” Ruhjelita berkata. “Kita hanya berdua di tempat ini. Ke manapun mata dilayangkan terbentang pemandangan indah. Mengapa harus buru-buru membicarakan segala urusan?”Bintang tersenyum. &l
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 20

“Bunga mawar kuning. Bagus sekali. Belum pernah aku melihat bunga mawar seperti ini...” kata Bintang. Lalu dia membungkuk mengambil bunga itu. Seperti kebiasaan orang begitu bunga dipegang Bintang  ini langsung dekatkan ke hidungnya lalu mengendus bunga itu. “Heiii... harum sekali,” kata Bintang pula. “Bunga sebagus ini dari mana datangnya?” Ksatria Pengembara memandang ke arah telaga. “Eh...!” Kening Bintang mengerenyit. Dikedip-kedipkannya matanya. Lalu diusapnya. “Aneh, apa yang teriadi dengan mataku. Pemandanganku mendadak kabur. Lebih aneh lagi, dadaku sesak. Kepalaku seperti pusing!” Bintang pandangi bunga yang dipegangnya. Sedekat itu sang bunga berada di depan matanya namun dia tak bisa melihat dengan jelas. “Ada yang tidak beres! Bunga mawar kuning yang barusan kucium. Jangan-jangan mengandung racun jahat! Celaka!”Bintang mulai huyung. “Seharusnya aku kebal segala macam racun. Tapi ra
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

Hati Yang Terlarang - 21

Payung di atas kepala si kakek mumbul sampai beberapa jengkal. Lalu dia tertawa gelak-gelak. Bintang jadi tambah jengkel dia melompat berdiri. “Kek! Jangan kau tertawa! Mengaku saja! Saya...” Bintang mendadak jadi kelabakan karena baru sadar saat itu dia berdiri dengan tubuh bugil sebelah bawah karena lupa mengikat kembali tali celana putihnya. Si Jin Sinting tertawa terpingkal-pingkal sambil menunjuk-nunjuk ke bawah perut Ksatria Pengembara. Bintang cepat-cepat menarik celananya ke atas dan mengikatnya kuat-kuat, merapikan letak kapak dan batu hitam.“Anak muda! Terima kasih atas tuduhanmu! Tapi apa perlu aku membukai celanamu! Celana perempuan saja tak ingin aku bukai! Ha... ha... ha...!”“Di tempat ini tidak ada orang lain kecuali kau. Selain itu kau punya kesukaan jelek, tukang merorotkan celana orang!”“Waw... waw! Merorotkan celana orang apakah itu satu kejelekan? Aku sendiri pakai celana melorot seperti itu! Lihat
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
58
DMCA.com Protection Status