Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 201 - Chapter 210

571 Chapters

Hati Yang Terlarang - 22

“Kek, seumur hidup baru sekali ini aku melihat bunga mawar berwarna kuning. Ketika tadi aku mengendus keharumannya tiba-tiba saja pemandanganku menjadi kabur...”“Lekas kau buang bunga celaka itu! Mawar kuning itu bunga beracun yang bisa membunuh. Jangankan manusia, gajah besarpun bisa kelojotan dan menemui ajal jika menciumnya. Kau beruntung tidak sampai mati. Berarti kau menyimpan satu ilmu kesaktian yang bukan sembarangan...”“Aku tidak punya ilmu apa-apa. Tapi aku ingin bilang terima kasih padamu. Kalau kau tidak muncul mendadak di tempat ini mungkin sesuatu yang lebih buruk telah terjadi atas diriku...”“Terima kasih kau menganggap aku menolongmu. Padahal tidak...” jawab Si Jin Sinting sambil menyeringai.“Kek, kau mungkin tahu asal-usul bunga mawar kuning itu? Dari mana asalnya... Siapa pemiliknya...”“Hai, siapa pemiliknya aku tidak tahu anak muda. Tapi dari mana berasalnya me
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Hati Yang Terlarang - 23

Sesaat Bintang merasa bimbang. Tapi ketika dia ingat hutang budi pada Jin Tangan Seribu segera saja dia berkelebat menyusul Si Jin Sinting. Bintang tak perlu bertanya apa yang terjadi atau siapa yang tengah mereka ikuti. Di sebelah depan sana dia melihat satu sosok aneh, berlari cepat ke arah timur di mana terdapat kawasan berbatu-batu berwarna kelabu. Sosok itu tidak beda adanya dengan sosok tubuh manusia. Tapi anehnya sekujur badan mulai dari kepala sampai ke kaki dikobari api! Anehnya lagi api itu tidak berwarna merah tapi kebiru-biruan pertanda panas dan daya bakarnya lebih hebat dari api biasa!Sambil lari orang ini memanggul sesosok tubuh. Ketika Bintang memperhatikan, astaga! Kagetlah sang pendekar. Orang yang dipanggul makhluk api itu ternyata adalah si kakek Jin Tangan Seribu! Luar biasanya, walau dipanggul di atas bahu yang dikobari api namun sosok Jin Tangan Seribu tidak ikut terbakar!“Kek, siapa adanya manusia berapi itu?!” tanya Bintang pada S
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Hati Yang Terlarang - 24

“Jika kau mampu mengapa aku tidak! Lihat siapa di sampingku!” Si Jin Sinting menjawab.Jin Api Biru memandang pada Bintang yang tegak mulai merasa heran bahkan curiga. Bicara kedua orang itu membuat dia tersentak tidak enak. Jin Api Biru tertawa mengekeh. Si Jin Sinting menimpali. Tiba-tiba, sama sekali tidak terduga oleh Bintang, Si Jin Sinting dorong tubuhnya. Demikian hebatnya kekuatan dorongan itu membuat Bintang tidak mampu mempertahankan diri dan tak ampun lagi tubuhnya melayang jatuh, masuk ke dalam lobang batu besar! Dalam jatuhnya masih untung Ksatria Pengembara tidak panik dan kehilangan akal. Dengan cepat dia kerahkan ilmu meringankan tubuh lalu berjungkir balik dua kali hingga begitu jatuh dia tetap berdiri di atas dua kakinya.Di atas sana, di tepi lobang batu, Jin Api Biru dan Si Jin Sinting tertawa gelak-gelak.“Jahanam! Aku tertipu! Kakek sinting itu ternyata kaki tangan Jin Muka Seribu! Mengapa aku jadi sebodoh ini?!” Bin
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Hati Yang Terlarang - 25

Sesaat kemudian kakek itu mulai siuman dan buka sepasang matanya. Selagi pemandangannya masih mengabur kakek bermuka datar ini lapat-lapat mendengar suara erangan. Dia kenali betul suara itu. Jin Tangan Seribu cepat bangkit dan duduk. Lalu memandang seputar ruangan. Dia kembali memandang ke arah Bintang. Ingatannya masih belum jernih.“Anak muda, aku rasa-rasa pernah melihat wajahmu. Di mana aku berada saat ini?”“Hai kerabatku Jin Tangan Seribu,” sosok yang melesak di dinding berkata. “Istrimu Ruhbarini ada di sudut kiri sana. Keadaannya mengenaskan. Tapi kau pasti bisa menolongnya.”Mendengar ucapan itu Jin Tangan Seribu segera berdiri. Memandang ke sudut kiri ruangan nafasnya serasa berhenti. Satu sosok tubuh perempuan dilihatnya terhantar di lantai ruangan, kurus mengenaskan, tak bergerak tapi keluarkan suara erangan.“Istriku Ruhbarini!” Jin Tangan Seribu berseru setengah menggerung. Lalu dia lari dan j
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

91. Masa Lampau – 1

BINTANG memandang berkeliling. Dua tangannya bergetar tanda dia kembali mengerahkan tenaga dalam menyiapkan pukulan. Maksudnya hendak menghantam salah satu sudut ruangan batu itu yang mungkin bisa dihancurkan agar dapat jalan keluar.“Anak muda, bagaimanapun hebatnya tenaga dalammu, apapun senjata yang kau miliki, jangan harap bisa menjebolkan dinding liang batu itu... ”Kata Pabudung alias Si Jin Sinting yang sebenarnya.Kesal dan geram Bintang melangkah mundar-mandir.“Anak muda...” tiba-tiba Jin Tangan Seribu berkata. Saat itu dia tengah memapah istrinya dan berusaha melangkah ke arah Bintang. ”Setahuku kau mempunyai ilmu mengerahkan hawa sakti yang bisa melihat ke arah kejauhan. Lekas kau pergunakan kepandaianmu itu untuk melihat siapa tahu ada jalan keluar. Aku yakin, pasti ada jalan rahasia jalan keluar dari tempat celaka ini...”Bintang gigit-gigit bibirnya. Dia berpaling pada Pabudung. Orang tua ini tertawa lebar
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Masa Lampau – 2

Dua sosok makhluk yang menerobos masuk pertama sekali adalah sepasang landak raksasa yang dikenal Bintang sebagai Paeruncing dan Paelancip. Lalu di belakang mereka menyusul makhluk bersisik yang bukan lain adalah Jin Patilandak. Makhluk ketiga berbentuk dahsyat. Sekujur kepala, muka dan tubuhnya tertutup sisik hitam sekeras baja. Matanya angker sekali karena hanya berbentuk dua buah tonjolan putih seperti combong kelapa. Dia bukan lain adalah makhluk aneh berkepandaian tinggi yang dikenal dengan nama Tringgiling Liang Batu. Dialah tadi yang bersama-sama dua landak raksasa menggasir tanah, menjebol dinding batu dan menerobos masuk ke dalam liang penyekapan itu!.“Tuhan Maha Besar!” seru Ksatria Pengembara setengah berjingkrak. ”Kalian semua benar-benar hebat! Kami semua berterima kasih atas pertolongan kalian!” Bintang mengusap-usap Paelancip si landak betina dan Paeruncing si landak jantan lalu memeluk Jin Patilandak yang telah menganggapnya sebagai sa
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Masa Lampau – 3

“Asyik  sekali!”  tiba-tiba  Si Jin Sinting berseru.“Terima kasih kalian berempat memberi kesempatan lolos pada kami dari timbunan batu itu. Juga terima kasih kalian mau   susah-susah   mengadakan   penyambutan   atas kedatangan kami! Hanya sayang mana majikan besar kalian penguasa Istana Surga Dunia yang katanya adalah Raja Diraja Segala Jin di Negeri Jin?! Apa masih enak ngorok atau belum cebok dan belum mandi?! Ha... ha... ha!”“Tua bangka tolol! Nyawa hanya tinggal sekejapan mata malah bicara ngelantur!” Yang membalas ucapan Si Jin Sinting adalah makhluk aneh yang sekujur tubuhnya mulai dari kepala sampai ke kaki dikobari api warna biru.“Hai para sobatku, hari ini mari kita berbagi pahala!” kata Si Jin Sinting. ”Manusia-manusia kaki tangan Jin Muka Seribu pantas dibasmi. Aku biarlah menghadapi kakakku sendiri Si Jin Sinting palsu bernama Pabodong it
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Masa Lampau – 4

Suara angin seperti tiupan seribu seruling membuncah udara. Bersamaan dengan itu dua gelombang hawa yang bukan olah-olah dinginnya menyambar. Semua orang yang ada di tempat itu menggigil kedinginan. Jin Api Biru kerahkan seluruh kekuatan. Dua gelombang apinya bergetar hebat. Dua kakinya goyah. Tiba-tiba dia keluarkan bentakan garang. Kaki kanannya dihantamkan ke batu hingga mengepulkan asap. Bersamaan dengan itu dia dorongkan dua tangannya hingga dua gelombang api biru melesat lebih deras.Ksatria Pengembara merasa sekujur tubuhnya bergetar keras dan panas. Dia terjajar lima langkah. Dia berusaha bertahan namun dua gelombang api biru terus merangsak.Wussss! Wussss!Bintang berteriak keras, sakit dan kaget. Pakaian biru putih yang dikenakannya berubah hitam. Hangus! Untung tubuhnya sendiri tidak cidera hanya mengalami rasa panas yang amat sangat.“Anak muda, jangan menganggap enteng musuh! Kalau kau hanya mengerahkan setengah kekuatan tenaga dalammu
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Masa Lampau – 5

Dari cara dua saudara kembar ini berkelahi baik Bintang maupun yang lain-lainnya mengetahui bahwa walau dua kakak adik itu mengerahkan tenaga dalam yang hebat namun mereka sama sekali seperti sengaja tidak mengeluarkan ilmu-ilmu kesaktian tingkat tinggi langka dan mematikan yang mereka miliki. Dalam waktu singkat tiga puluh jurus berlalu cepat dan kelihatan Pabodong mulai terdesak. Demi mencari selamat Pabodong akhirnya mulai keluarkan pukulan-pukulan sakti sementara sang adik andalkan payung daun, tambur dan penabuhnya. Sambil menari-nari seperti orang sinting payung di atas kepala Pabudung bergerak mumbul kian kemari. Setiap putaran yang dibuat payung ini pinggiran payung yang laksana gerinda besar siap membabat kepala, leher atau tubuh lawan. Sementara suara tambur yang ditabuh dengan mengerahkan tenaga dalam membuat tempat itu seperti didera guruh tiada henti. Di satu gebrakan yang tampaknya seperti main-main Pabudung secara tak terduga berhasil susupkan sikut kanannya ke rusuk
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Masa Lampau – 6

KURA-KURA raksasa itu tengah melayang pesat ke arah utara dan siap menukik menuju satu kawasan di mana terletak sebuah goa disebut Goa Pualam Pamerah. Mendadak binatang ini keluarkan suara menguik keras. Di bawah sana, dari kelebatan rimba belantara tiba-tiba melesat satu cahaya putih. Kalau saja penunggangnya tidak cepat bertindak, menarik kepala kura-kura ke belakang niscaya kepala binatang itu akan hancur!"Ada pembokong jahat di dalam rimba!” kata si penunggang kura-kura raksasa dengan rahang menggembung dan mata melotot tak berkesip. Dia adalah seorang gadis berparas cantik, rambut digulung di atas kepala, mengenakan pakaian berwarna Jingga. Gadis ini rundukkan kepalanya lalu berbisik pada binatang tunggangannya. ”Paecoklat, lekas kau melayang turun ke arah timur lalu berbalik dan terbang ke jurusan datangnya cahaya serangan tadi.”Seolah mengerti kura-kura raksasa bernama Paecoklat itu kepakkan sayapnya demikian rupa hingga tubuhnya berputar ke
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
58
DMCA.com Protection Status