Share

Hati Yang Terlarang - 25

Sesaat kemudian kakek itu mulai siuman dan buka sepasang matanya. Selagi pemandangannya masih mengabur kakek bermuka datar ini lapat-lapat mendengar suara erangan. Dia kenali betul suara itu. Jin Tangan Seribu cepat bangkit dan duduk. Lalu memandang seputar ruangan. Dia kembali memandang ke arah Bintang. Ingatannya masih belum jernih.

“Anak muda, aku rasa-rasa pernah melihat wajahmu. Di mana aku berada saat ini?”

“Hai kerabatku Jin Tangan Seribu,” sosok yang melesak di dinding berkata. “Istrimu Ruhbarini ada di sudut kiri sana. Keadaannya mengenaskan. Tapi kau pasti bisa menolongnya.”

Mendengar ucapan itu Jin Tangan Seribu segera berdiri. Memandang ke sudut kiri ruangan nafasnya serasa berhenti. Satu sosok tubuh perempuan dilihatnya terhantar di lantai ruangan, kurus mengenaskan, tak bergerak tapi keluarkan suara erangan.

“Istriku Ruhbarini!” Jin Tangan Seribu berseru setengah menggerung. Lalu dia lari dan j

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status