“Permisi …,” ucap seorang pria berpenampilan kucel, dia adalah Aldo Eduard, hendak mengamen di sebuah warung pecel lele. Pemilik warung menoleh padanya, menatapnya intens. Tepatnya sang pemilik warung seperti mengenal Aldo, dia sedang berusaha mengingat siapa Aldo.Aldo menyadarinya, tapi dia tidak terlalu memedulikannya. Saat ini yang dia pikirkan hanya soal perutnya yang sangat lapar, jadi dia harus segera mendapatkan uang. Aldo tetap memantapkan pendiriannya untuk mengamen di warung yang cukup ramai itu.Ketika Aldo baru akan membuka mulutnya, pria pemilik warung tiba-tiba menghentikannya.“Heh, kamu kan Aldo Eduard, anak pembawa sial yang sudah bikin keluarganya bangkrut,” terka pria itu menghampirinya.Aldo menelan saliva, tertegun mendengar tuduhan tersebut, kejadian itu sudah lama berlalu, sialnya orang-orang belum melupakannya. Bahkan dia dan keluarganya sudah lama berpindah dari kota ini, orang-orang masih saja meng
Read more