Beranda / Lain / Pria Super Kaya / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Pria Super Kaya: Bab 31 - Bab 40

311 Bab

Menunjukkan Siapa Dia!

“Loh, dia bukannya yang pernah tinggal di kontrakan depan sana? Yang pernah diusir warga itu … inget nggak Jeng?” lontar seorang dari mereka. Ternyata mereka berdua masih merupakan tetangga Aldo 5 tahun lalu.“Oh … yang namanya Aldo, kan? Yang katanya pelihara jin penglaris bukan?”“Iya bener. Iya ampun, Dyta ... kamu masih menjalin hubungan dengan dia?”Kedua perempuan tersebut menatap hina Aldo dan Dyta.“Entah … pacaran itu sama yang kaya gituloh Dyt … eem biar punya mobil bagus kayak beginian nih,” tunjuk perempuan kedua sembari mengusap lembut mobil Aldo. Temannya segera menanggapi.“Halah … tampang modelan dia emang laku? Mana ada orang kaya yang mau sama cewek norak kayak dia, euh. Liat aja tuh,” ditariknya ujung pakaian Dyta. “Dress murahan Jeng!”“Bener juga ya.” Perempuan kedua mencubit-cubit dagu. “Kalau dil
Baca selengkapnya

Semoga Kalian Tidak Pingsan!

Suara alarm mobil mengejutkan mereka semua. Baik Dyta maupun kedua perempuan yang asyik bersua foto reflek menoleh pada Aldo, menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.“J-jadi … ini beneran mobilnya?”“Entahlah Jeng.”“Nggak, nggak mungkin. Aldo punya mobil semewah ini?” Dyta ikut berkata-kata seorang diri, ekspresinya terheran-heran, sungguh tidak bisa dipercaya.Jelas ini tidak masuk akal, mobil yang mendapatkan julukan singa itu termasuk unlimited, hanya ada 15unit saja yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan masing-masing memiliki perbedaan tersendiri. Juga digadang-gadang mencapai 40 miliar, pemiliknya rata-rata merupakan pengusaha kelas kakap.Dari raut wajah ketiga perempuan itu tak ada kadar terkesiap yang lebih besar, sama saja. Semuanya kaget bukan main, karena mereka tak sedikitpun menyangka mobil itu adalah milik Aldo.Tak menghiraukan apapun lagi, Aldo lalu berjalan penuh keyak
Baca selengkapnya

Sambutan Menggelegar!

Mobil Aldo telah memasuki kawasan mall, pemandangan tak biasa langsung terlihat. Sebenarnya bahkan sudah terasa sejak radius beberapa meter, sebab banyak sekali para petugas yang berjaga-jaga di bibir jalan, lalu jalanan begitu sepi dan dengan mudahnya dilalui mobil Aldo.Tak hanya itu, orang-orang banyak juga berkumpul di satu titik, sudah seperti akan menyaksikan parade saja. Pastinya hal itu membuat Dyta heran. Hanya saja ia mencoba mengabaikannya.Namun, keanehan semakin terlihat setelah mereka tiba di mall. Di depan mall sendiri telah dipenuhi para pengawal. Tempat itu seperti baru saja disterilkan. Tak ada siapapun yang berlalu-lalang, yang ada hanya para pria bertubuh tegap dengan seragam khusus.Mereka semua juga membungkukkan badan saat melihat mobil Aldo seakan sedang melakukan penyambutan pada sang penguasa.Belum lagi setelah mobil Aldo masuk ke dalam basement, beberapa petugas parkir langsung mengerumuni si singa, dan membantu memarkirkannya.
Baca selengkapnya

Sikap Bijak Aldo

Saat pintu lift terbuka kembali, pasangan itu telah berada di lantai dasar Mall. Seorang satpam menyambut kedatangan mereka. Namun bukan kesan baik yang didapat.“Gimana ceritanya kalian bisa menerobos masuk ke dalam sini? Kami sedang tidak menerima tamu luar hari ini karena akan menyambut tamu spesial. Cepat pergi!” sergah pria berseragam putih kombinasi hitam itu.Petugas keamanan tersebut hanya mengusir dengan kata-kata, tapi juga mendorong Aldo hingga mundur beberapa langkah serta menabrak pintu lift yang sudah tertutup kembali.“Kamu nggak apa-apa?” Dyta nampak panik.Aldo mengeleng kecil, dan memperbaiki posisi berdirinya. Kemudian ia fokus pada satpam yang mencari masalah dengannya. Ia tetap bersikap kalem.“Kalau aku bilang tamu spesial itu adalah kami, apa kamu masih punya nyali sebesar ini buat menghalangi jalan kami?” menegur dengan sangat elegan.Petugas keamanan pemilik nama Sutrisno itu refle
Baca selengkapnya

Melakukan Hal Tak Terduga

“Do, makasih ya kamu udah ngasih aku kejutan yang luar biasa hari ini,” ucap Dyta dengan wajah berseri-seri.“Tidak perlu berterima kasih, melihatmu begitu bahagia sudah cukup bagiku.”Dyta merasa terharu mendengar kalimat Aldo, ia sontak memeluk lengan kekarnya erat sekali, sambil menyandarkan kepala pada bahu Aldo tanpa berhenti melangkah. Satu hal yang ia rasakan, sangat nyaman.Aura kebahagiaan juga terpancar jelas di wajah pria dengan model rambut mohawk tersebut mendapatkan reaksi demikian dari Dyta terhadapnya. Sesuai dengan ungkapannya, ia senang.Saat ini Dyta dan Aldo sedang berjalan menelusuri trotoar, menikmati senja yang hampir lenyap. Acara nonton serta kumpul keluarga barusan selesai sejak 1 jam yang lalu, tapi keasyikannya masih terasa dan terbayang-bayang di benak Dyta.Sesaat lalu, ketika pintu bioskop terbuka, Dyta yang awalnya mengira tempat itu dalam keadaan kosong seperti mall yang tak ada orangnya, ter
Baca selengkapnya

Membeli Warung Kumuh!

Aldo menatap datar wajah jutek Dyta, yang tetap terlihat cantik walau sedang cemberut. Gemas … sisi liar Aldo bangkit tanpa diminta. Ingin rasanya ia mendekap erat perempuan itu, kemudian mengecup seluruh wajahnya. Jika saja bukan di tempat umum seperti ini.PRANG!Suara keras khas benda berbahan kaca terjatuh membuyarkan lamunan Aldo, juga Dyta.“Aldo! Ini beneran kamu, kan?”“Ya ampun, aku nyariin kamu kemana-mana, nggak nyangka kita bakal ketemu disini.” Seorang perempuan yang menyapa Aldo terlihat menangkupkan tangan pada pipinya seakan mendapatkan sebuah kejutan besar.Jika Aldo terlihat biasa saja usai menatap sejenak perempuan cantik yang hampir sebanding dengan kecantikan Dyta itu, perempuan tersebut justru berusaha mendapatkan perhatian darinya.“S-sory … kamu kebasahan ya? Aku nggak sengaja numpahin minuman ini. Biar aku bantu bersihkan.”Sebelum ikut berjongkok, ia terlebih
Baca selengkapnya

Pembalasan Akan Berlangsung!

Seharian Aldo mengurung diri di dalam ruang kerja mansionnya, hari ini masih weekend ia tidak ke kantor. Ia juga tidak bertemu dengan Dyta, justru hal itu pula yang membuat dia begitu lama berada di dalam ruangan tersebut. Katanya, kekasihnya itu sibuk melayani keluarganya yang belum kembali ke kampung halaman setelah acara di bioskop kemarin, tapi Aldo tetap galau karena dari belasan chat yang dia kirim, perempuan itu hanya membalas satu kali itu saja. Saat ia mencoba menghubungi melalui panggilan suara maupun panggilan video, Dyta juga tidak menjawab. Sungguh tidak seperti biasanya. Aldo hanya khawatir Dyta sakit, dan tidak mengabarinya. Hal ini pernah terjadi beberapa waktu lalu. Tok … tok! “Siapa?” tanya Aldo saat mendengar suara ketukan. Walau dia sendiri sebenarnya bisa menebak pasti itu Dave karena dia yang menghubunginya barusan. “Ini saya, Tuan. Dave.” Benar saja terkaannya. “Masuk!” titah Aldo sembari menyimpan kembali kotak
Baca selengkapnya

Kehadiran Tuan Morgan yang Mengejutkan

Orang-orang berkumpul memenuhi teras gedung 3 tingkat tempat dimana perusahaan Recky berada, tali merah menyala masih melintang pada gagang pintu kaca, di tengah-tenganya terdapat bunga buatan. Acara gunting pinta tampaknya belum dimulai.“Pak Recky, ini sudah jam 10 lewat 15,” ucap seorang pria sembari melirik arlogi. “Kita sudah terlambat 15 menit, atau perlu memulai sekarang?”“Sebentar lagi ….” Recky ikut melirik jam tangan. “Kita harus menunggu sampai tamu spesial kita datang.”“Kalau dia tidak datang gimana, Pak?”“Sembarangan! Dia pasti datang! Royal Morgan sudah mengirim surat persetujuan kerja sama dengan perusahaan kita, mereka juga bilang Tuan Morgan akan hadir pada saat acara peresmian. Kita tunggu sebentar lagi.”Suara bisik-bisik segera terdengar di antara orang banyak itu setelah Royal Morgan disebut. Mereka semua membicarakan perusahaan raksasa milik Aldo
Baca selengkapnya

Sampah tapi Punya Mobil Mewah

Rio sampai terbelalak mendengar ucapan Recky yang dengan lantang mengusir Aldo.Ekspresi Rio memang berbeda sendiri dari yang lainnya. Selain terkejut dengan sambutan Recky, sesaat kemudian ia juga dibuat terheran-heran menyaksikan respon dari para tamu."Jadi dia beneran Aldo Eduard? Yang pernah membuat perusahaan keluarganya bangkrut karena kebodohannya itu?" Pak Nas menimpali, ekspresinya itu seperti mendapat kejutan.Robert yang juga berada di sana tersenyum miring kemudian menanggapi. "Bener banget, Pak Nas. Dia itu sampah tak berguna!" singkapnya sambil menatap tajam Aldo seakan ia benar-benar manusia paling hina.Sejenak semua orang ikut menatap hina Aldo, kebisingan seketika terjadi.Aldo diperlakukan seperti ini, rasanya Rio gregetan, tak bisa terima. Benar-benar tak pantas. Akan tetapi dia bisa apa? Aldo sudah memperingatinya saat di perjalanan, apapun yang terjadi nanti dia hanya perlu diam saja.Awalnya dia tidak mengerti apa dim
Baca selengkapnya

Anda Tidak Tahu Siapa Dia?

“Tuan Aldo kenapa masih diam saja?” Rio semakin gemas melihat Aldo yang terus mematung seperti tak ada niat membela diri. Padahal itu kesempatan yang baik sekali. Dia ingin bertindak, tapi tidak berani. Alhasil hanya bisa memendam seribu bahasa yang hendak meledak. Jika yang lainnya terlihat panik, ada yang menarik perhatian Rio. Yakni kedua pria yang ketika itu sedang berhadapan dengan Aldo. Mereka seperti sedang berperang dalam diam. Mengerikan! Hanya Recky dan Robert yang nampak cukup tenang. Seakan tidak ada hal apapun yang sedang terjadi. Mereka sedang menatap Aldo tajam kaya akan ketidaksukaan. Jika di dalam buku silat, tatapan mereka itu mengandung kilat yang menyala-nyala. “Ada masalah apa di antara mereka dengan Tuan Aldo?” Rio bertanya-tanya. Dari sekian banyak orang-orang disana, interaksi mereka memang yang paling mencolok sedari tadi. “K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
32
DMCA.com Protection Status