Di ruang makan, Edie menarikkan kursi untuknya. Dengan senyum menawannya ia mempersilakan Jasmine duduk. Meski sedikit kikuk dengan pertunjukan kemesraan itu, mau tidak mau senyum Edie membuatnya ikut tersenyum. Begitu duduk ia langsung bertemu pandang dengan ibunya yang tengah mengawasi gerak-gerik mereka.“Jasmine, perkenalkan kami padanya.”Permintaan Merry itu otomatis membuat perhatian Jasmine teralih dari ibunya.“Oh, ya,” Jasmine berusaha menguasai dirinya. “Karena ini pertama kalinya dia kesini maka aku perkenalkan saja pada semuanya. Edie, ibuku, Julia, Jennifer, dan Anton kau sudah kenal semua….” Kemudian satu persatu Jasmine memperkenalkan semua orang yang ada diruang makan itu satu persatu yang total ada sembilan belas orang. “Ini adalah Edie Sandyano.”“Kau lebih muda dari Jasmine, bukan?” tanya Merry sambil memamerkan senyum manisnya. Disebelahnya, Naya be
Read more