Edie tidak perlu mendengar apapun. Hanya dengan melihat raut wajah Jasmine saja ia tahu apa yang telah menimpanya. Wajah gadis itu benar-benar memutih. “Tolong bilang ini tidak seperti yang aku pikirkan,” bisik Jasmine. Sesaat ia tampak kebingungan, saat berikutnya antisipasi dan teror memenuhi pancaran dimatanya.“Jasmine…” Edie maju selangkah, berusaha meraih Jasmine. Namun gadis itu dengan cepat mundur.“Siapa kau?” suara Jasmine pecah. “Siapa kau?!” “Siapa, Edward?”Suara terkesiap terlontar dari tenggorokan Jasmine saat matanya bersiborok dengan wanita yang muncul di belakang Edie. Seperti melihat hantu, Jasmine semakin jauh melangkah mundur.“Jasmine...”Edward mengulurkan tangannya, namun sesuatu dari gerakan Jasmine menghentikan dirinya. Gadis itu benar-benar ketakutan.“Kau … Edward? Kalian…&rd
Baca selengkapnya