Semua Bab Married at First Sight?: Bab 81 - Bab 90

127 Bab

81. Urusan Susan dan Lorenz

Jordan tampak mengingat-ingat. Dia merebahkan badan memandang langit-langit kamar. “Aku tidak terlalu memperhatikan. Tanpa sengaja saja aku mendengar dia bicara dengan salah satu pegawai. Kurasa teman akrab Lorenz di kantor. Dan mereka bicara tentang wanita. Apa mungkin itu Susan?” Jordan kembali memiringkan badan. Tangannya memainkan rambut Clarabelle yang bergelombang indah. “Susan menyukai Lorenz. Dia pindah ke perusahaan Hayden yang utama karena Lorenz. Aku …” Clarabelle menggantung kalimatnya. Dia merasa mungkin tidak tepat dia katakan itu pada Jordan. “Kenapa?” tanya Jordan. Dia menunggu Clarablle meneruskan kalimatnya. “Kurasa ini bukan hal yang penting buat kamu, Jordan.” Clarabelle jujur mengatakan pikirannya. “Hei … bagaimana kamu yakin aku akan mengganggap ini tidak penting?” Jordan menopang kepala dengan tangan dan menatap Clarabelle. “Ya … Susan itu sahabatku. Dia pegawai kamu. Tapi dia punya motivasi bekerja sebenarnya …
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-09
Baca selengkapnya

82. Lorenz yang Membingungkan

Lorenz mengetuk pintu kantor Jordan. Atasannya sedang duduk memandang layar di depannya, tapi terlihat wajahnya tegang. “Good morning, Mr. Hayden.” Lorenz menyapa lalu berjalan masuk mendekati meja Jordan. Jordan mengangkat mukanya melihat ke arah Lorenz. “Kamu sudah melakukan kesalahan, Lorenz. Aku tidak menyangka kamu bisa begitu ceroboh.” Lorenz mengangkat kedua alisnya, terkejut dengan kata-kata Jordan dan tidak paham Jordan sedang bicara soal apa. “Aku? Kesalahan apa?” tanya Lorenz. “Apa yang kamu lakukan pada Susan?” tanya Jordan balik. Lorenz makin terkejut. Mengapa Jordan tiba-tiba bertanya soal Susan. Memang Susan dan Lorenz ada masalah, tapi itu soal pribadi. Apa ada sesuatu yang lain yang Lorenz tidak tahu? “Aku … melakukan apa?” Lorenz tampak bingung. “Ah, kamu memang laki-laki aneh.” Jordan berdiri, melangkah mendekat, berdiri di sisi Lorenz. “Aku mau kamu bertemu Susan dan menyelesaikan urusan kalian. Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-12
Baca selengkapnya

83. Di Malam Istimewa Itu

“Kamu wanita yang kuat. Susan sahabatku itu tidak semudah ini patah arang.” Clarabelle merangkul bahu Susan, ikut memandang ke kolam di depannya. Kembali terdengar bunyi dari ponsel Susan. Rasa marah dan sedih, belum pudar di hati Susan, dia angkat juga telpon dari Lorenz. “Susan, aku aku bertemu dan bicara dengan kamu.” Suara Lorenz terdengar di telinga Susan. Susan tidak menjawab. Dia tidak ingin berkata apa-apa. “I know, you are mad at me. But I really need to talk to you.” Suara Lorenz sedkit lebih keras dan bicaranya ditekan kuat. “Soal apa, Tuan?” Akhirnya Susan membuka mulutnya. “Kita bertemu baru aku akan jelaskan padamu.” Lorenz menolak mengutarakan di telpon. “Huuffhh …” Susan mengepalkan kedua tangannya, lalu mengembuskan nafas berat. “Satu kali saja, lalu kamu bisa menentukan langkahmu.” Kembali datar suara Lorenz. “Di mana? Kapan?” Susan pun bicara dengan datar. “Rumah Hayden, saat Tuan James berula
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-14
Baca selengkapnya

84. Aku Tidak Menyangka!

Jantung Susan berdenyut dengan cepat. Dia tidak bisa mengelak, Lorenz tampak sangat tampan di matanya. Berhadapan begitu dekat, Susan jujur mengaku, dia terpana. Namun, Susan menguatkan dirinya, dia tidak akan lemah pada pria yang tidak megnharapkannya dan merendahkan dirinya begitu rupa. “Kamu …” Lorenz memandang begitu lekat pada Susan. Susan mendongak, mengawasi dalam-dalam setiap bagian wajah Lorenz. Dia harus menaklukkan debaran hati dan rasa grogi yang makin merajai dadanya. “I love you, Susan.” Kata-kata itu … Susan seketika melotot, lebar. Tanpa sadar dia mundur dua langkah. “What?” gumamnya refleks. “I do.” Lorenz tidak bergerak. Matanya masih menghujam pada manik Susan yang belum kembali ke posisinya, menatap Lorenz tak percaya. “Aku sama sekali tidak mengerti. Kamu pria aneh.” Susan tidak gembira mendengar yang Lorenz katakan. Keterkejutannya justru karena dia merasa lagi-lagi Lorenz mempermainkan dia. Susan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-15
Baca selengkapnya

85. Senyum Susan, Tangis Clarabelle

Clarabelle terpaku, terdiam. Mendengar yang Jordan katakan, Clarabelle merasa tubuhnya gemetar. “Wanita jalang …” ucapnya lirih. Itu yang Jordan sebutkan tadi? Itu yang Jordan sematkan padanya. Benarkah seburuk itu Jordan memandang Clarabelle? James pun sama tidak bergerak dari posisinya. Dia masih memegangi pipinya yang panas karena tempelengan Jordan. Dengan tangan dingin dan tubuh terasa limbung, Clarabelle memandang lurus ke arah Jordan yang menghilang di keremangan dengan tergesa-gesa dan dipenuhi rasa marah. James mendekati Clarabelle. “I am sorry … I am really sorry …” Clarabelle tidak menjawab. Butiran bening tumpah seketika dari kedua bola matanya. Hancur, itu yang dia rasa. Kenapa terjadi lagi kesalahpahaman seperti ini? James dan Jordan baru saja memulai hubungan baik, sedikit akur. Jordan belum sepenuhnya bisa memaafkan James. Dia baru menyisihkan rasa kesal yang selama ini bertumpuk di hati terhadap kakaknya itu. Astaga …
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-17
Baca selengkapnya

86. Kegilaan Jordan Kembali?

Jordan meluncur dengan mobilnya, melaju di jalanan yang sepi. Emosinya tak bisa dia tahan lagi. Tujuannya hanya satu, ke club. Dia ingin melepaskan semua rasa marah di sana. Dia yakin teman-temannya pasti masih menikmati malam bersama wanita-wanita yang suka di sekitar mereka. Saat Jordan masuk, dia langsung ke ruangan yang biasa dia dan teman-temannya pakai. Ada Warren dan Louie sedang sibuk dengan pasangan masing-masing. Tapi Ronald tidak terlihat. “Hei! Tuan Hayden! Lihat, Guys!” Warren kaget bukan kepalang melihat Jordan muncul. Jordan duduk di depan Warren, meraih botol di atas meja dan segera menenggal minuman setengah botol itu hingga tinggal sedikit. “Wow! Jordan, what’s wrong with you?” Dengan cepat Louie menarik botol di tangan Jordan dan menjauhkannya. Acara mesra kedua pasangan itu bubar. Mereka fokus pada Jordan yang tampak kacau. “Berapa bulan kamu tidak ke sini? Datang seperti orang gila!” sahut Warren. “Ada Elle
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-17
Baca selengkapnya

87. Tidak Semudah yang Kamu Pikirkan

Sheena menatap Jordan dengan penuh pesona. Wajah tampan, mata indah, dan tatapan tegas. Tak bisa dielakkan, memang Jordan pantas disebut playboy tiada banding. “Aku sudah di depanmu, Tuan. Aku siap melakukan apapun yang kamu iniginkan.” Sheena belum mengalihkan pandangan dari Jordan. Pria itu duduk dengan kemeja terbuka, tapi belum dia lepaskan. “Tidak semudah yang kamu pikirkan, Nona. Jika aku mau malam ini kita bisa gila-gilaan. Tapi, aku pria sabar. Aku masih ingin bermain-main dengan cara berbeda. Kamu bisa tahan, atau kamu lebih memilih yang lain? Terserah,” ujar Jordan tanpa ekspresi. Sikap cool itu membuat Sheena makin penasaran dengan Jordan. Dia memajukan tubuhnya, merapat pada meja di depannya, sengaja membiarkan gaun penutup tubuhnya terbuka. “Aku akan buktikan, aku bisa meladeni Tuan, apapun yang Tuan mau.” Senyum penuh gairah Sheena tunjukkan. Jordan tertawa. Tapi yang muncul dalam bayangannya wajah sayu Clarabelle. Wajah sedih ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-19
Baca selengkapnya

88. Buntu, Tidak Tampak Titik Terang

“Entahlah, Susan. Aku juga tidak tahu. Tapi aku mungkin bisa bicara dengan Tuan James.” Lorenz menjawab. “Oke. Aku akan lihat jika aku mungkin bisa bicara dengan Jordan,” kata Susan. Dia memutus panggilan Lorenz. Detak jantung Susan cukup cepat. Dia sudah pernah melihat bagaimana Jordan marah pada karyawan. Dia bisa meledak tak terkendali jika memang sedang emosi. Susan harus hati-hati. Susan kembali duduk di sofa di tempatnya semula. Dia pura-pura sibuk dengan ponsel yang dia pegang. Dia mendengar langkah kaki mendekat. “Lala?” Susan menoleh. “Hai, selamat pagi, Tuan Hayden.” Susan mencoba tersenyum pada Jordan. “Susan?” Wajah Jordan menciut. Tidak dia kira melihat Susan sepagi itu di rumahnya. “Kamu di sini?” “Ya, Tuan. Hari ini aku ada keperluan dengan Lala.” Susan mencoba tenang, mencari sela untuk mengatakan sesuatu. “Kurasa dia sudah bicara padamu apa yang terjadi.” Jordan tersenyum getir. Ada tatapan kesal di san
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-19
Baca selengkapnya

89. Jangan Kamu Berani Keluar Rumah!

“Ya, aku memang gila. Sayang sekali kalian baru tahu kalua Jordan Hayden pria gila!” sentak Jordan sambil menendang pintu.Susan dan Clarabelle sampai terlonjak kaget.“Lala, sebaiknya kita segera pergi. Kamu tidak aman berada di sini.” Susan berdiri.Clarabelle ikut berdiri.“Susan, kamu keluar dari rumah ini! Aku ada urusan dengan istriku!” Jordan masuk beberapa langkah.“Aku bawa dia keluar.” Susan memegang tangan Clarabelle.“Kamu mau ikut dengannya? Kamu tidak mau setia pada pria yang kamu nikahi?” Jordan menatap Clarabelle.Hati Clarabelle kembali berdebaran. Apa yang Jordan mau darinya?“Kalau kamu keluar dari rumah ini, aku bisa dengan sangat yakin menyimpulkan, kamu mau bebas dariku. Dengan begitu, kamu bisa kapan saja menemui kekasih gelapmu itu, James Hayden, anak kebanggan Jaren dan Ann-Mary, bukan si troublemaker, Jordan Hayden. Bagus!” Jordan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-20
Baca selengkapnya

90. Jordan, Kamu Menyakitiku!

Sudah satu minggu Clarabelle tidak ke mana-mana. Seperti yang Jordan mau, Clarabelle hanya tinggal di rumah. Jordan pergi bekerja pagi, dan malam sekali baru dia pulang. Bau alkohol dan parfum yang bermacam-macam tercium setiap hari.Clarabelle tidak bisa berkata apa-apa. Jika dia bertanya, Jordan hanya akan makin marah dan memaki-maki. Kata-kata kasar dan keji akan terdengar, membuat Clarabelle semakin sakit. Jordan meminta Clarabelle meyiapkan apa saja yang dia butuhkan, tetapi Jordan tidak menyentuh Clarabelle sama sekali. Bahkan Jordan meminta Clarabelle tidur di tempat lain dan bukan di kamar mereka.“Aku mungkin tidak akan pulang hari ini. Tapi awas saja, kalau sampai aku tahu kamu keluar rumah.” Jordan memakai jas yang dia sampirkan di kursi di kamar.“Kamu akan ke mana?” tanya Clarabelle pelan. Hatinya semakin teriris setiap ingat Jordan pulang larut malam, bahkan menjelang pagi dengan keadaan setengah mabuk.“Kamu pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status