Share

88. Buntu, Tidak Tampak Titik Terang

“Entahlah, Susan. Aku juga tidak tahu. Tapi aku mungkin bisa bicara dengan Tuan James.” Lorenz menjawab.

“Oke. Aku akan lihat jika aku mungkin bisa bicara dengan Jordan,” kata Susan. Dia memutus panggilan Lorenz.

Detak jantung Susan cukup cepat. Dia sudah pernah melihat bagaimana Jordan marah pada karyawan. Dia bisa meledak tak terkendali jika memang sedang emosi. Susan harus hati-hati.

Susan kembali duduk di sofa di tempatnya semula. Dia pura-pura sibuk dengan ponsel yang dia pegang. Dia mendengar langkah kaki mendekat.

“Lala?”

Susan menoleh. “Hai, selamat pagi, Tuan Hayden.” Susan mencoba tersenyum pada Jordan.

“Susan?” Wajah Jordan menciut. Tidak dia kira melihat Susan sepagi itu di rumahnya. “Kamu di sini?”

“Ya, Tuan. Hari ini aku ada keperluan dengan Lala.” Susan mencoba tenang, mencari sela untuk mengatakan sesuatu.

“Kurasa dia sudah bicara padamu apa yang terjadi.” Jordan tersenyum getir. Ada tatapan kesal di san

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status