Home / CEO / Idola Ranjang / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Idola Ranjang : Chapter 1 - Chapter 10

62 Chapters

Prolog

Seorang gadis cantik berjalan tertatih dengan pakaiannya yang sudah lusuh dan sangat kotor. Kakinya yang putih mulus bak porselen itu, harus menerima nasib tak memakai alas kaki sehingga kulit telapak kakinya kemerahan karna panas aspal yang menyengat kulitnya. Tapi, itu semua tak menyurutkan semangat gadis itu untuk tetap sampai di tempat tujuannya. Buliran keringat yang mengalir di pelipisnya, berhasil dia seka dengan punggung tangan sambil menghela nafasnya kasar. Lelah. Nyatanya jarak yang dia tempuh sangat jauh. Masih tinggal beberapa puluh meter lagi untuk sampai di tempat tujuannya. Tapi, tak ada pilihan lain, gadis itu tak punya uang sepeserpun untuk sekedar naik angkutan umum.Dia hanya gadis miskin yang bekerja serabutan. Menjadi buruh cuci piring di sebuah kedai kecil dan tukang sapu di jalanan yang dibayar dengan gaji minim. Kehidupannya sangatlah kekurangan. Jangankan untuk naik angkutan umum, untuk makan sehari-hari pun susah.Dengan wajah penuh k
Read more

Bab 1 - Kakak Jangan Jual Aku

#Flower POVAku Rose Flower. Usiaku baru 19 tahun. Ibuku sudah lama meninggal dan kini, aku hanya tinggal berdua dengan kakak perempuanku karena ayahku sedang terbaring di rumah sakit, sejak 5 tahun lalu.Saudaraku bernama Jane Deandra. Meskipun dia hanya saudara tiriku, tapi aku sangat menyayanginya, karna hanya ayah dan Jane, keluarga yang aku miliki di dunia ini.Aku berjalan lesu meninggalkan rumah sakit. Sungguh keadaan ini membuatku kehilangan semangat. Dokter hanya memberiku waktu 3 hari untuk melunasi biaya operasi itu. Bingung? Tentu saja aku sangat bingung saat ini. Dari mana aku akan mendapatkan uang sebanyak itu? Mengandalkan pekerjaanku sebagai buruh cuci piring sampai 24 jam pun, aku tidak akan mungkin mendapatkan uang, sebanyak itu.Hidupku sangatlah sulit. Untuk makan sehari-hari saja, aku harus menjadi buruh cuci piring di kedai sederhana dan bekerja sebagai tukang sapu di sebuah sekolah dasar untuk menyambung hidup.Ke esokan harinya.
Read more

Bab 2 - Malaikat Berhati Iblis

Flower di bawa ke sebuah kamar mewah nan luas lalu di kurung dengan pintu terkunci. Dia baru 19 tahun. Tapi kenapa, nasibnya harus se menyedihkan ini. Dia di jual oleh kakak nya sendiri untuk di jadikan jalang. Sedangkan kondisi ayahnya saat ini berada dalam fase kritis. Jika dirinya tetap berada di sana, bagaimana dia akan mendapatkan uang untuk operasi itu?."Kenapa harus sesulit in? Apa yang harus aku lakukan?” lirihnya sambil mengusap air mata yang terus mengalir tiada henti dari pelupuk matanya yang mulai memerah.Flower memegang tuas pintu sambil menekannya berulang kali, berharap pintu itu terbuka dan dia bisa lari. Dia terus mencoba, tapi tetap saja hasilnya ... nihil. Flower menyerah. Dia memilih menghampiri jendela besar transparan yang ada di kamar mewah itu. Sempat mencari celah untuk bisa kabur dari tempat itu, tapi hasilnya sama saja. Tak ada sedikit pun celah untuk bisa lari. Yang ada dirinya bisa mati jika memilih cara lompat dari lantai gedung
Read more

Bab 3 - Flower Or Shaylenna

Pagi itu,  Alex bangun dari tidur nyenyak nya. Alex bangkit lalu menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang setelah meregangkan otot-otot nya. Sosok dingin dan arogan yang selalu memegang kendali dalam urusan ranjang harus takluk dan menjadi budak, dalam permainan si pelacur baru bernama Shaylenna. Alex tidak memungkiri itu. karena sungguh, kecantikan wajah dan kemolekan tubuhnya Shaylenna, akan membuat siapa pun benar-benar takluk dan tersihir oleh pesonanya.Ceklek!Pintu kamar mandi terbuka. Dan sosok wanita cantik yang tadi malam dia gagahi itu, keluar dari sana hanya menggunakan handuk pendek dengan rambut basah tergerai. Wanita dengan identitas baru bernama Shaylenna itu tersenyum tipis, sambil melangkah sensual."Selamat pagi, Tuan. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” ucapnya sambil mengibas-ngibaskan rambut panjangnya. Shaylenna mendekati Alex yang sedang duduk diranjang. Alex dibuat bungkam melihat perubahan gadis itu. Gadis pemalu dan lugu itu, kini sudah 100%
Read more

Bab 4 - Syarat Dan Perjanjian

Madam Alice membawa Shaylenna ke sebuah ruangan mewah yang menyerupai sebuah aula.  Di ruangan itu, sudah ada beberapa wanita  dengan pakaian minim dan make up tebal, duduk berjejer rapi dengan anggun sambil menyilangkan kaki. Mereka menampilkan pose terendah, untuk memikat para kaum lelaki. "Sayang, kau harus duduk di sebelahku dulu,” kata madam Alice sambil menunjukkan kursi di sebelahnya dan Shaylenna hanya mengangguk kemudian mengikuti perintahnya.    Ruangan itu, tertata rapi  dengan deretan kursi berjejer di samping kanan, dan sofa mewah berjejer di samping kirinya. Di samping kanan, sudah ditempati oleh para wanita se Profesi dengannya, dan di samping kiri, adalah singgasana para pelanggan yang dijuluki sebagai raja. Pepatah mengatakan, pembeli adalah raja.  Dan aturan itu, tentu sangat berlaku disini. Karena tugas para wanita yang sudah terbeli,  harus patuh dan memuaskan keinginan mereka. M
Read more

Bab 5 - First Night Sang Idola

Shaylenna sudah membuang jauh, sosok Flower dalam dirinya. Sepenuhnya dia akan menjadi sosok Shaylenna yang akan memuaskan lawan mainnya diranjang. Ini malamnya, dan lebih cepat melakukannya, maka bebannya akan sedikit berkurang. Malam ini,  dia hanya akan melayani 1 pria saja, dan pria yang membelinya, memiliki sifat lembut seperti tuannya.   Shaylenna masih tetap mengusap lembut wajah pria tampan di depannya. Tak bisa dia pungkiri, ketampanan wajah pria itu, memang membuatnya terpesona. "Tuan, bolehkah aku memulainya?” tanya Shaylenna, sambil terus mengusap wajah pria yang sedang memejamkan matanya itu. "Ya Anna. Puaskan aku! Akhir-akhir ini,  aku sangat frustasi oleh pekerjaan. Buat aku lupa akan segalanya ...,” jawab pria itu  sambil terus memejamkan mata.   Shaylenna sedikit tersenyum. Pria itu tipe pria lembut.  Pria tidak memaksanya,  tapi memintanya untuk memuaskannya. Dan dia, akan be
Read more

Bab 6 - Dunia Mereka

Shaylenna menghela nafasnya gusar. Dia menyiapkan dirinya untuk menceritakan tentang sosok Flower dan kehidupannya dulu.“Mom, aku tidak akan banyak cerita tentang Flower dan kehidupannya dulu.  Hanya saja,  aku ingin Mommy tau, jika aku punya seorang ayah dan seorang saudara tiri perempuan,” ujar Shaylenna memulai kisah hidupnya. "Ayahku sakit-sakitan dan dirawat di rumah sakit, sejak 5 tahun lalu.  Ayahku menderita penyakit kanker otak stadium akhir. Putrinya, yang dulu bernama Flower adalah gadis tangguh dan pantang menyerah. Untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, Flower bekerja sebagai buruh cuci piring, dan tukang sapu di jalanan. "Tapi, hari itu ... dokter memberitahu Flower,  jika  ayahnya harus di operasi dan butuh biaya banyak. Apalagi hutang pada rumah sakit, sudah sangat banyak dan harus segera dilunasi. Flower berusaha meyakinkan dokter untuk melakukan operasi pada ayahnya, dan berjanji akan melunasi semu
Read more

Bab 7 - Sakit

Shaylenna sudah membersihkan tubuhnya untuk menghilangkan bekas persetubuhan yang ke dua kalinya tadi. Dia keluar dari kamar mandi,  dengan bathrobe nya yang mengundang gairah pria. Dandi ranjang itu, seorang pria duduk dan menatapnya tajam. Shaylenna diam mematung. Tatapan tajamnya mengintimidasi. Shaylenna merasa ada hal aneh dari pria di depannya itu. Entah hanya perasaannya saja atau ...? Tapi aura pria itu, jelas  membuatnya takut. Mirip seperti Tuan Alex. Batinnya. Melihat tatapan tajam dan seakan membunuh itu, Shaylenna memberanikan diri melangkah mendekatinya, dan pria itu pun berdiri  menyambutnya. "Tuan ... “ Shaylenna sedikit gemetar ketakutan. Jangan sampai pria itu melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya. Sudah cukup, hatinya saja yang hancur, dan dia tidak mau, tubuhnya juga tersakiti di sini. "Cuihhh! “ Pria itu menoleh dan meludah kasar. Menatapnya jijik, lalu mencengkeram kedua lengannya kasar h
Read more

Bab 8 - Maxime D'Orion

"Aku Max!”Hanya nama singkat itu yang pria itu katakan. Dia kira Shaylenna peramal yang akan tau kepanjangannya. Shaylenna yang kelewatan polos, malah terbengong dengan mulut yang sedikit menganga, membuat pria itu tersenyum tipis melihat kebodohan wanita yang menjadi jalang di klub yang di datanginya tadi malam. "Jangan menatapku begitu. Mau tidak keluar dari kamar membosankan ini?” tanya Max sambil menggulung lengan kemejanya yang sebenarnya sudah kusut. Rasa khawatir, membuatnya sampai lupa untuk menyuruh bawahannya membelikan pakaian ganti. Shaylenna hanya mengangguk, mengiyakan ajakan pria asing itu. Max mengambil kursi roda kemudian  membantu Shaylenna duduk di kursi roda itu. Setelahnya, dia mendorong kursi roda itu keluar dari ruang rawat inap Shaylenna. Sepanjang melewati koridor, tentu saja keberadaan Max menarik perhatian beberapa pasang mata yang kebetulan berpapasan.  Tiga orang per
Read more

Bab 9 - Membela

Sudah 15 hari Shaylenna  pulang dari rumah sakit. Dia sudah sembuh dan kembali menjalani profesinya.  Dan terhitung sudah 20 hari Shaylenna menjalani kehidupan malamnya, bukti perjuangan seorang anak untuk ayahnya. Tak jarang, dia mendapatkan tatapan sinis dan iri dari wanita di klub itu, karna posisi Shaylenna tak terganti. Dia masihlah menempati posisinya sebagai  idola ranjangMalam itu,  Shaylenna kembali memasuki aula, di mana  para pria akan membeli dan menggunakannya. Lalu, entah sengaja atau tidak, Shaylenna melihat kakaknya Jane, berada dalam barisan wanita seperti dirinya. "Apa yang dia lakukan disini?” lirih Shaylenna. Dia menatap cemas dan takut. Bagaimana jika Jane menghampirinya? Jane akan tau siapa dirinya, dan seperti biasa Jane akan mengolok-olok statusnya sekarang. Shaylenna bersyukur, begitu madam Alice memanggilnya. Seorang pelanggan sudah menunggunya disalah satu kamar, dan hal itu membuat Shay
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status