Flower di bawa ke sebuah kamar mewah nan luas lalu di kurung dengan pintu terkunci. Dia baru 19 tahun. Tapi kenapa, nasibnya harus se menyedihkan ini. Dia di jual oleh kakak nya sendiri untuk di jadikan jalang. Sedangkan kondisi ayahnya saat ini berada dalam fase kritis. Jika dirinya tetap berada di sana, bagaimana dia akan mendapatkan uang untuk operasi itu?.
"Kenapa harus sesulit in? Apa yang harus aku lakukan?” lirihnya sambil mengusap air mata yang terus mengalir tiada henti dari pelupuk matanya yang mulai memerah.Flower memegang tuas pintu sambil menekannya berulang kali, berharap pintu itu terbuka dan dia bisa lari. Dia terus mencoba, tapi tetap saja hasilnya ... nihil.Flower menyerah. Dia memilih menghampiri jendela besar transparan yang ada di kamar mewah itu. Sempat mencari celah untuk bisa kabur dari tempat itu, tapi hasilnya sama saja. Tak ada sedikit pun celah untuk bisa lari. Yang ada dirinya bisa mati jika memilih cara lompat dari lantai gedung yang letaknya tinggi.Pandangannya mengarah ke pusat kota Paris yang sangat indah dan menawan di bawah sana. Siapa sangka, di hingar bingar kehidupan kota paris yang serba ada dan mewah, ada seorang gadis yang begitu kesulitan menjalani kehidupannya.Dalam lamunannya, Flower tidak menyadari jika seorang pria masuk ke dalam kamar itu. Aroma tajam dan maskulin menyeruak memenuhi Indera penciumannya. Membuatnya tersentak, dengan tubuh mematung dan kaku karena di landa perasaan takut—untuk ke dua kalinya.Siapa gerangan pria yang saat ini berada di belakangku? Batinnya sambil memasang sikap waspada.Suasana terasa sangat hening dan mencekam. Belum ada satu patah pun di antara mereka. Hanya detak jantung Flower, yang terdengar memompa cepat."Siapa namamu?” Datar, dingin, dan tajam. Suara itu kembali menyapa pendengarannya, membuat Flower menelan ludahnya kasar.“Kau yang siapa?” Flower balik bertanya.“Jangan pernah mencoba untuk bermain-main denganku!” desis pria itu tanpa mengurangi bait kemisteriusannya.Flower memeluki tubuhnya yang gemetar. Dia belum berani untuk memutar tubuhnya, dan melihat bagaimana rupa pria berengsek yang berada di belakangnya.“Kau siap?!” suaranya terdengar lagi. Mau tidak mau, Flower harus meladeni, dari pada pria itu kesal dan membuatnya mati.“Untuk a—apa?” tanya Flower tergugu."Untuk memuaskanku. Apa lagi?” kali ini ada sedikit nada geraman yang ditangkap Flower. Dan mau tidak mau, Flower memutar tubuhnya untuk menghadap pria itu.Dia memberanikan diri, menghadap pria yang masih misterius baginya walaupun dengan kepala tertunduk dalam. Enggan melihat berwajah seperti apa pria di depannya walaupun sebenarnya dia penasaran."Siapa pun, Anda. Aku mohon lepaskan aku. Aku akan melakukan apa pun untuk uang itu, asal jangan menyentuhku dan keluarkan aku dari tempat ini. Aku mohon ....”Mohonnya, dan Flower malah mendengar pria itu terkekeh.“Aku sudah membayarmu mahal. Bermimpilah kau bisa kabur dariku. Aku bukan orang yang akan berbelas kasihan kepada mangsa.”Jawaban dingin pria itu, membuat Flower harus terlempar dengan ketidakberdayaanya.Seketika, luluh sudah semangat dalam dirinya. Flower merasa ini sudah akhir hidupnya dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. Hidupnya sebentar lagi akan hancur, begitu pun nasib ayahnya yang terbaring kritis di rumah sakit.Mendadak, air matanya mengalir seiring isakannya yang lemah. Apa hidupnya akan hancur di tempat kotor ini?"Kenapa menangis? Aku benci wanita lemah sepertimu!” entah detik yang ke berapa, Flower tidak menyadari, jika pria misterius itu sudah berdiri di depannya. Flower tak menjawab. Dia tetap memilih menunduk. Menatap ujung sepatu mengkilap yang di pakai pria itu.Apa salahnya, aku menangis? Aku hancur, brengsek! Umpatan itu hanya menggema di hatinya, tanpa bisa dia teriakan. Dia masih sayang pada nyawanya. Bukannya tidak mungkin pria itu akan mematahkan lehernya, jika dia bersikap menyebalkan.“Jangan keras kepala! Angkat wajahmu dan jawab pertanyaanku! Statusmu sekarang, adalah pelacurku! Pelacur hina yang harus mematuhi semua perintah tuannya!” kecam pria itu dengan nada rendah, walaupun terdengar sangat memekakkan telinga Flower.Flower menimbang perintah mutlak pria itu. Apa yang di katakan pria itu, semuanya benar. Jane menjadikannya pelacur, dan dia tidak akan bisa pergi dari takdir hidupnya itu. Terbesit sebuah pemikiran di otaknya. Dia sudah terlanjur jatuh, lalu untuk apa lagi bertahan dalam keputusasaan?“Apa aku bisa meminta sesuatu darimu?” tanya Flower dalam keheningan. Sepertinya, ini adalah waktu yang tepat untuk menyelamatkan nyawa ayahnya.“Beri aku uang 1 Milyar!” lanjutnya dengan berani."Kau ingin merampokku huh!?”“Tidak!“ jawab Flower cepat, “sebagai gantinya, aku akan serahkan diriku. Sebagai seorang pelacur yang menuruti perintah tuannya,” jawabnya bernegosiasi."Penipu kecil!” lirih pria itu tertahan."Tidak. Aku tak berniat menipumu. Sungguh,” elak Flower. “Untuk meyakinkanmu, aku tidak akan pernah keluar dari tempat ini. Tapi, aku mohon. Tolong kau antarkan uang itu ke rumah sakit, dan berikan pada dokter spesialis kanker di sana.” Jelasnya.Deg!Pengakuan gadis di depannya, serupa sentilan kecil untuknya. Tapi dia tak peduli. Di tempat ini, tidak ada jual beli untuk sifat kemanusiaan. Lalu, apa masalahnya? toh dia siap menukarnya dengan uang yang sangat banyak."Baik, aku setuju. Aku tepati janjiku, dan kau tepati janjimu!” jawaban pria itu membuat Flower mendongak dan astaga, tidak salahkah penglihatannya?"Terima kasih. Kau malaikat penolongku,” imbuh Flower di landa perasaan senang. Dia kembali menundukkan kepalanya. Berpaling dari pria misterius yang sialnya berwajah tampan seperti ungkapannya, bak malaikat.Masih tanpa ekspresi, pria itu berbalik dan kembali duduk di sudut ranjang dengan penuh keangkuhan.“Sekarang, lakukan tugasmu. Puaskan aku!” titahnya.“A—apa!?” sontak Flower terkejut dengan perintah pria itu.“Tetap pada perjanjian awal. Kau tukar dirimu dengan uang, bukan? Sekarang, lakukan tugasmu. Aku tuanmu dan kau jalang yang harus mematuhiku!”Perkataan pria misterius itu kembali menampar Flower dengan ketidakberdayaanya. Dia kira, pria itu akan mengasihaninya. Tapi apa? Semuanya tetap pada perjanjian awal. Dia akan tetap pada nasib malangnya, menjadi seorang jalang.Kenapa kedua sisi itu harus berdampingan? Malaikat berhati iblis, itukah julukan yang serasi untukmu?"Kenapa kau diam saja huh!?” Ucap pria itu yang masih melihat Flower diam dengan kepala yang setia menunduk."Aku ... tidak tau. Aku belum pernah melakukan hal-hal seperti itu,” jawab Flower dengan polosnya, tanpa tau jika perkataannya tadi, sukses membuat pria itu menyeringai.Sepertinya aku mendapatkan barang yang benar-benar tersegel. Ini juga pertama kalinya aku mengajari seorang gadis melakukan hal-hal intim, apalagi dengan gadis kaku sepertinya. Batin pria misterius itu.“Buka bajumu! Telanjanglah!”Sempat di buat terkejut lagi. Pria itu menyuruh Flower berdiri di depanya, lalu membuka semua bajunya tanpa sehelai benang pun tersisa. Flower hanya diam. Menuruti semua permintaan pria itu, berdiri kikuk, sambil menggigit bibir bawahnya—kalut dan takut.“Kau masih menundukkan kepalamu, dengan tubuh yang sudah telanjang begitu? Lucu!”Flower meremas telapak tangannya. Melihat wajah pria itu lagi sangat tak mengenakkan untuknya. Bagaimanapun dia tetaplah gadis normal walaupun masih berumur belia.Lakukan saja Flower. Ingat! ayahmu akan sembuh, dan hutang mu pada rumah sakit akan lunas. Jadi lakukan saja semua perintahnya. Lagi pula hidupmu sudah ada dalam genggamannya. Kau memang hancur. Tapi, kehancuranmu akan membuat ayahmu sembuh. Batinnya meyakinkan dan menyemangati dirinya sendiri.Polos, sexi dan menggoda.Tubuh telanjang Flower tak elak membuat pria itu menatapnya liar. Bagaimana tidak? Tubuh Flower benar-benar indah di matanya. Kepolosan dan keluguannya menambah sensasi tersendiri saat melihatnya. Semua bagian tubuhnya, terlihat menggiurkan. Pinggang kecil ramping, dan kulitnya yang putih mulus bagai kelopak Jasmine.Pria itu bangkit. Melangkah menghampiri Flower sambil melucuti satu persatu kain yang melekat di tubuhnya. Suasana kamar dengan lampu temaram, membuat Flower semakin ngeri membayangkan apa yang akan diperbuat pria misterius itu padanya. Pria itu mendekat dan mengecupi bahu telanjang menawannya."Katakan siapa namamu!” ucap pria itu rendah, dingin dan sarat akan ancaman. Tak mau ditolak, pria itu memegang dagu Flower dan mengangkatnya beberapa inci sehingga dia bisa tau bagaimana rupa gadis bernama Flower, pemilik tubuh seindah manekin itu.Cantik! Gadis ini ternyata juga memiliki wajah yang cantik."Aku Rose Flower,“ jawab Flower lirih. Mencoba menghindari kontak mata dengan pria pemilik mata sebiru samudera yang menghanyutkan itu.Tampan. Kenapa pria iblis seperti dia harus memiliki wajah tampan?“Flower?” lirih pria itu, dan Flower mengangguk. Aku tak menyangka tubuhmu seindah ini, dibalik baju sialan itu! lanjutnya membatin.Pria itu membawa tubuh kaku Flower mendekati ranjang. Kulit Flower, terasa panas dan dingin di waktu yang bersamaan di telapak tangannya.Sedangkan Flower, hanya diam saja tanpa bisa melakukan apa-apa. Dia manut saat tubuhnya ditelentangkan kemudian ditindih oleh pria yang baru ditemuinya beberapa menit yang lalu itu.Tuhan, apa ini? Apa pria ini memang berniat meniduri gadis 19 tahun?Pria itu menatap manik mata hitam kecokelatan gadis di bawahnya. Sangat kontras dengan manik matanya yang sebiru samudera. Pria itu tau, seberapa takutnya gadis bernama Flower, yang sebentar lagi akan dia ubah menjadi wanita itu. Gerak gamang bola mata Indah nya, memberitahunya jika gadis takut. Gadis itu sangat ingin memberontak tapi tak bisa. Bibir mungilnya yang merah, bergetar kecil seakan memanggilnya untuk segera menyentuh membagi kelembutannya. Dia tidak tahan, pria itu pun akhirnya mengecup dan membawa bibir Flower dalam lumatannya.Manis, lembut dan hangat. Rasa itu menyeruak kala pertama kali bersentuhan. Pria itu mengecup bagai profesional. Ketagihan tak ingin meninggalkan. Merasa tak mendapat balasan, pria itu berhenti mengekspor bibir Flower yang kaku tak mau bergerak.“Apa belum pernah ada yang menciummu?” Flower menggeleng pelan. Wajahnya merona. Memang ini yang pertama kalinya ada pria yang melakukan hal se intim itu padanya.Seringaian khas terbit disudut bibir pria itu. “Baiklah. Buka mulutmu, dan lakukan seperti yang aku lakukan!” Katanya dengan nada memerintah khas nya yang dingin.Ciuman aktif dan pasif itu kembali dilanjutkan. Pria itu pun kembali mencium dan melumat bibir atas bawah Flower. Lidahnya juga mengambil peran. Menyelusup masuk mencari pasangan. Kait mengait tak mau lepas seperti pasangan penari Salsa. Ciuman nya sangat lembut, karena dia tau sedang bermain bersama pemula. Sehingga Kali ini, membuat Flower hanyut adalah sebuah tantangan baru untuknya. Dan akhirnya, tak Cuma dia yang hanyut terlena, Flower pun ikut terhipnotis dalam tempo permainan. Pria itu ketagihan dengan rasa bibir Flower yang beruntungnya dialah orang pertama yang menjadi penikmatnya.Mereka saling membalas ciuman, hingga pada saatnya ciuman itu terlepas, Flower dengan nafas memburunya, membuat pria itu tersenyum puas. Dia berhasil dengan tantangannya sendiri.Tak mau membuang waktu, pria itu pun memulai tugasnya. Sungguh, Flower benar-benar terhanyut akan sentuhan lembut pria itu. Flower sudah tidak memikirkan tentang nasib dirinya, karena saat ini hanya gairah yang seakan ingin meledak-ledak manakala bergesekan dengan kulit keras dan panas milik pria di atasnya.Flower mendesah keras. Ini adalah hal yang tabu untuknya. Entah kapan waktunya? pria itu sudah berada di pusat tubuhnya? Tubuhnya kejang dan kaku. Flower meremas seprei sebagai pelampiasan kala rasa aneh yang baru pertama kali dia rasakan menjalar menghantarkan panas membakar. Permainan pria itu, membuat tubuhnya seakan tersengat listrik ratusan volt. Pertama dalam hidupnya, Flower merasakan sesuatu yang membuatnya kejang-kejang selama beberapa saat.Kau nikmat! Aku hampir gila tidak langsung memasukimu! Aku tidak mau pengalaman sex pertamamu berakhir membuatmu takut. Kau harus mengingatku, aku laki-laki pertama yang menyentuhmu.Pria itu kembali mengalihkannya dari rasa takut yang tiba-tiba menderanya dengan melakukan ciuman memabukkan nya lagi. Tapi, saat sesuatu menekan dan memaksa masuk ke dalam inti tubuhnya, Flower terbelalak. Ini sakit, perih dan panas seperti dibelah.Flower tidak bisa menahan isakannya. Kuku jemarinya menancap kuat di punggung pria itu, disertai gigitan nya di pundak pria itu mewakili seperti apa rasa sakit yang dia rasakan saat ini. Air matanya jatuh dan pria itu menghapusnya lembut dengan ibu jarinya.“Jangan menangis! Ini perintah tuanmu!” kalimat pria itu, membuat Flower kembali bertanya-tanya, siapakah gerangan sosok pria yang memperlakukannya lembut dan kasar, secara bersamaan itu?Pria itu mengerang tertahan di kerongkongannya. Miliknya berhasil menembus penghalang itu dan seketika cairan merah pekat yang terasa hangat mengalir. Senikmat inikah rasamu? pria itu pun kembali melumat bibir Flower lembut, membuat Flower kembali hanyut hingga sedikit mengurangi rasa sakitnya.“Tuan,” Flower meringis saat pria itu mulai bergerak, menggerakkan pinggulnya. Kadang lembut kadang kasar, brutal.Lambat laun, Flower mulai terbuka—menerima. Dia akui, dirinya takluk oleh permainan pria yang masih misterius untuknya. Rasa sakit, perih dan panas yang semula menderanya, kini sudah hilang digantikan oleh rasa nikmat yang tak pernah ter bayangkan akan dirasakan olehnya. Flower tidak sadar, erangan dan desahannya menggema di kamar temaram itu.“Alex. Sebut namaku, desahkan namaku. Alexander!” potongnya cepat di saat situasi genting itu kembali muncul.“Alex!”Pria itu memeluk tubuh Flower erat, tanpa melepaskan penyatuannya. Kembali dia mengecup bibir kecil Flower yang sudah bengkak dan sangat merah karna ulahnya itu."Kau nikmat!” kata pria itu berbisik lirih sambil mengecup daun telinga kemudian pucuk hidung Flower, membuat Flower menengadah—membuka matanya yang kelelahan hingga bertubrukan dengan manik mata pria yang nyatanya menawan dan menakutkan secara bersamaan.Alexander. Pria 27 tahun yang tak lain adalah pemilik klub dengan semua kesan misteriusnya. Baru kali ini pria itu, memperlakukan lawan mainnya dengan lembut. Sedangkan yang menjadi buah bibir selama ini, sifat arogan dan dominan nya selalu berkuas bahkan diranjang sekalipun. Sehingga Alex tak segan-segan bermain kasar dengan pelacurnya jika tak sesuai dengan keinginannya."Mmm ... Tuan,” panggil Flower dengan sopan membuat pandangan Alex, beralih ke arah gadis yang baru di ubahnya menjadi wanita itu."Apa yang harus aku lakukan untuk melunasi hutangku?” tanyanya."Menjadi IDOLA RANJANG!” jawab pria itu singkat, membuat Flower hanya bisa menghela nafasnya lelah. Dia sadar, jika uang yang diberikan pria itu tidaklah sedikit. Jadi, mau tidak mau dia harus melakukannya. Menuruti semua perkataan tuannya yang berarti adalah perintah mutlak baginya. Walaupun harus menjadi jalang, untuk melunasi hutangnya dia akan sangat rela demi kesembuhan sang ayah.“Emm ... bisakah aku meminta hal yang lain lagi?” ucap Flower lagi membuat Alex menggeratkan giginya."Kenapa kau selalu meminta huh?! Ingat statusmu! Kau hanya seorang Jalang! Apa hak mu untuk meminta lagi?!” jawaban Alex dengan nada sinis dan dinginnya, memperjelas pada Flower jika saat ini dirinya hanya seorang Jalang. Berstatus sampah masyarakat, yang bahkan tak pantas hanya untuk sekedar meminta.Flower menghela nafasnya pelan. Dengan berani, dia kembali menatap manik mata biru yang menenangkan sekaligus menenggelamkan itu. Malaikat berhati iblis, yang Tuhan pertemukan sekaligus membuatnya terikat dengannya.“Tuan, aku tidak akan meminta uang lagi darimu. Aku hanya ingin kau merubah dan menyembunyikan identitasku,” lirihan Flower, membuat aura dingin itu, mulai berkurang dengan sendirinya. Iba? Mungkin pria dingin bernama Alexander itu mengasihaninya."Baiklah. Mulai sekarang namamu ... Shaylenna. Puas?” putus Alex dengan mata yang mulai terpejam. Siapa wanita ini, berani membuatku menuruti permintaannya? Batinnya kesal."Ya. Flower memang sudah mati!”Perkataan Flower, membuat Alex menampakkan seringaian liriknya. "Baiklah Shaylenna. Sekarang, aku akan mengajarkanmu bagaimana menjadi jalang yang akan membuatmu menjadi IDOLA RANJANG di klub milikku!” ucapnya sambil menyeringai dan membalikkan tubuh Flower menjadi di atasnyaFlower yang sudah membuang jauh-jauh harga dirinya, hanya bisa menangis dalam hatinya. Dia tidak punya kuasa apa-apa lagi untuk memberontak atau pun melawan takdir. Sungguh, tidak pernah terpikir olehnya, jika hidupnya akan berakhir menjadi seorang jalang. Tapi, demi ayah yang sangat di cintainya itu, dia rela melakukan apa saja. Termasuk merelakan tubuhnya di nikmati oleh kalangan pria yang akan membelinya dengan uang.Baiklah Flower. Kini kau sudah lenyap dan mati. Shaylenna si jalang yang akan menggantikan posisimu! Lirih Flower dalam hati.Malam itu juga Flower sudah benar-benar berubah menjadi sosok Shaylenna. dia membuat Alex mengerang takluk di bawah kuasanya.Kehidupan yang keras dan kejam, mampu membuat seseorang harus menjalani kehidupan yang kotor walau dengan keterpaksaan.Akankah sosok Flower akan benar-benar menjadi sosok Shaylenna yang akan menjadi IDOLA RANJANG? Entahlah, ini sudah garis hidupnya.Pagi itu, Alex bangun dari tidur nyenyak nya. Alex bangkit lalu menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang setelah meregangkan otot-otot nya. Sosok dingin dan arogan yang selalu memegang kendali dalam urusan ranjang harus takluk dan menjadi budak, dalam permainan si pelacur baru bernama Shaylenna. Alex tidak memungkiri itu. karena sungguh, kecantikan wajah dan kemolekan tubuhnya Shaylenna, akan membuat siapa pun benar-benar takluk dan tersihir oleh pesonanya.Ceklek!Pintu kamar mandi terbuka. Dan sosok wanita cantik yang tadi malam dia gagahi itu, keluar dari sana hanya menggunakan handuk pendek dengan rambut basah tergerai. Wanita dengan identitas baru bernama Shaylenna itu tersenyum tipis, sambil melangkah sensual."Selamat pagi, Tuan. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” ucapnya sambil mengibas-ngibaskan rambut panjangnya.Shaylenna mendekati Alex yang sedang duduk diranjang. Alex dibuat bungkam melihat perubahan gadis itu. Gadis pemalu dan lugu itu, kini sudah 100%
Madam Alice membawa Shaylenna ke sebuah ruangan mewah yang menyerupai sebuah aula. Di ruangan itu, sudah ada beberapa wanita dengan pakaian minim dan make up tebal, duduk berjejer rapi dengan anggun sambil menyilangkan kaki. Mereka menampilkan pose terendah, untuk memikat para kaum lelaki."Sayang, kau harus duduk di sebelahku dulu,” kata madam Alice sambil menunjukkan kursi di sebelahnya dan Shaylenna hanya mengangguk kemudian mengikuti perintahnya. Ruangan itu, tertata rapi dengan deretan kursi berjejer di samping kanan, dan sofa mewah berjejer di samping kirinya. Di samping kanan, sudah ditempati oleh para wanita se Profesi dengannya, dan di samping kiri, adalah singgasana para pelanggan yang dijuluki sebagai raja.Pepatah mengatakan, pembeli adalah raja. Dan aturan itu, tentu sangat berlaku disini. Karena tugas para wanita yang sudah terbeli, harus patuh dan memuaskan keinginan mereka.M
Shaylenna sudah membuang jauh, sosok Flower dalam dirinya. Sepenuhnya dia akan menjadi sosok Shaylenna yang akan memuaskan lawan mainnya diranjang. Ini malamnya, dan lebih cepat melakukannya, maka bebannya akan sedikit berkurang. Malam ini, dia hanya akan melayani 1 pria saja, dan pria yang membelinya, memiliki sifat lembut seperti tuannya. Shaylenna masih tetap mengusap lembut wajah pria tampan di depannya. Tak bisa dia pungkiri, ketampanan wajah pria itu, memang membuatnya terpesona."Tuan, bolehkah aku memulainya?” tanya Shaylenna, sambil terus mengusap wajah pria yang sedang memejamkan matanya itu."Ya Anna. Puaskan aku! Akhir-akhir ini, aku sangat frustasi oleh pekerjaan. Buat aku lupa akan segalanya ...,” jawab pria itu sambil terus memejamkan mata. Shaylenna sedikit tersenyum. Pria itu tipe pria lembut. Pria tidak memaksanya, tapi memintanya untuk memuaskannya. Dan dia, akan be
Shaylenna menghela nafasnya gusar. Dia menyiapkan dirinya untuk menceritakan tentang sosok Flower dan kehidupannya dulu.“Mom, aku tidak akan banyak cerita tentang Flower dan kehidupannya dulu. Hanya saja, aku ingin Mommy tau, jika aku punya seorang ayah dan seorang saudara tiri perempuan,” ujar Shaylenna memulai kisah hidupnya."Ayahku sakit-sakitan dan dirawat di rumah sakit, sejak 5 tahun lalu. Ayahku menderita penyakit kanker otak stadium akhir. Putrinya, yang dulu bernama Flower adalah gadis tangguh dan pantang menyerah. Untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, Flower bekerja sebagai buruh cuci piring, dan tukang sapu di jalanan."Tapi, hari itu ... dokter memberitahu Flower, jika ayahnya harus di operasi dan butuh biaya banyak. Apalagi hutang pada rumah sakit, sudah sangat banyak dan harus segera dilunasi. Flower berusaha meyakinkan dokter untuk melakukan operasi pada ayahnya, dan berjanji akan melunasi semu
Shaylenna sudah membersihkan tubuhnya untuk menghilangkan bekas persetubuhan yang ke dua kalinya tadi. Dia keluar dari kamar mandi, dengan bathrobe nya yang mengundang gairah pria. Dandi ranjang itu, seorang pria duduk dan menatapnya tajam.Shaylenna diam mematung. Tatapan tajamnya mengintimidasi. Shaylenna merasa ada hal aneh dari pria di depannya itu. Entah hanya perasaannya saja atau ...? Tapi aura pria itu, jelas membuatnya takut. Mirip seperti Tuan Alex. Batinnya.Melihat tatapan tajam dan seakan membunuh itu, Shaylenna memberanikan diri melangkah mendekatinya, dan pria itu pun berdiri menyambutnya."Tuan ... “ Shaylenna sedikit gemetar ketakutan. Jangan sampai pria itu melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya. Sudah cukup, hatinya saja yang hancur, dan dia tidak mau, tubuhnya juga tersakiti di sini."Cuihhh! “ Pria itu menoleh dan meludah kasar. Menatapnya jijik, lalu mencengkeram kedua lengannya kasar h
"Aku Max!”Hanya nama singkat itu yang pria itu katakan. Dia kira Shaylenna peramal yang akan tau kepanjangannya. Shaylenna yang kelewatan polos, malah terbengong dengan mulut yang sedikit menganga, membuat pria itu tersenyum tipis melihat kebodohan wanita yang menjadi jalang di klub yang di datanginya tadi malam."Jangan menatapku begitu. Mau tidak keluar dari kamar membosankan ini?” tanya Max sambil menggulung lengan kemejanya yang sebenarnya sudah kusut. Rasa khawatir, membuatnya sampai lupa untuk menyuruh bawahannya membelikan pakaian ganti.Shaylenna hanya mengangguk, mengiyakan ajakan pria asing itu.Max mengambil kursi roda kemudian membantu Shaylenna duduk di kursi roda itu. Setelahnya, dia mendorong kursi roda itu keluar dari ruang rawat inap Shaylenna.Sepanjang melewati koridor, tentu saja keberadaan Max menarik perhatian beberapa pasang mata yang kebetulan berpapasan.Tiga orang per
Sudah 15 hari Shaylenna pulang dari rumah sakit. Dia sudah sembuh dan kembali menjalani profesinya. Dan terhitung sudah 20 hari Shaylenna menjalani kehidupan malamnya, bukti perjuangan seorang anak untuk ayahnya.Tak jarang, dia mendapatkan tatapan sinis dan iri dari wanita di klub itu, karna posisi Shaylenna tak terganti. Dia masihlah menempati posisinya sebagai idola ranjangMalam itu, Shaylenna kembali memasuki aula, di mana para pria akan membeli dan menggunakannya. Lalu, entah sengaja atau tidak, Shaylenna melihat kakaknya Jane, berada dalam barisan wanita seperti dirinya."Apa yang dia lakukan disini?” lirih Shaylenna. Dia menatap cemas dan takut. Bagaimana jika Jane menghampirinya? Jane akan tau siapa dirinya, dan seperti biasa Jane akan mengolok-olok statusnya sekarang.Shaylenna bersyukur, begitu madam Alice memanggilnya. Seorang pelanggan sudah menunggunya disalah satu kamar, dan hal itu membuat Shay
Shaylenna mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia masih belum percaya, jika kakaknya, Jane benar-benar berdiri di depannya. Dia tidak sedang bermimpi. Bagaimana Jane bisa menemukannya alias mengetahui identitasnya?"Ohhh, jadi ini Idola ranjang itu? Dasar munafik! Wanita licik!” umpat Jane sambil menarik rambut Shaylenna kuat sehingga membuat Shaylenna meringis kesakitan."Argh ... lep--pas kak. Sa—kit!”Shaylenna mengambil tangan Jane, dan melepaskannya dari rambutnya. Meskipun kondisinya masih sangat lemah, dia harus bangkit untuk melawan kakaknya itu. Karena dia Shaylenna, bukan lagi Flower yang lemah."Saat ku jual kesini, kau menangis meraung-raung. Sekarang, Setelah kau melihat uang dan merasakan bagaimana kepuasan bermain dengan pria, kau menjual tubuhmu. Dasar munafik! antas saja semua wanita disini membencimu! Kelicikan mu dengan tampang polosmu itu berhasil menjera
1. Idola Ranjang (Alex -Flower) > Tersedia versi cetak, GoodNovel dan apk yang lain 2. King Bastard For Beauty Slut (Maxime-Katherine) > Tersedia versi cetak, ebook apk 3. The King Of The World 1 (sekuel idola ranjang. Cerita tentang Peter yang harus terlibat konflik dengan Alex yang merupakan ayah biologisnya sendiri) > Ekslusife di ungu 4. The king of the world 2 (Kisah cinta Peter dan Jasmine, anak Maxime. Menjadi awal mula cerita Jerk Husband.) >Tersedia versi cetak 5. Jerk Husband ( Luke-Anna. Pernikahan balas dendam) > Tersedia versi cetak, ebook, Goodnovel dan apk yg lain. Dan masih banyak series lainnya. Info lebih lengkap, silakan dm aku di i* (riskihakiki29) terima kasih.
Paris, 15 tahun kemudian."Luke, Luke! Di mana kau?" panggil seorang pria ber jas mahal yang sudah lepas dari tubuh atletis nya. Dia Alexander. Pria dingin penguasa kota Paris itu, nyatanya menjadi sosok ayah yang baik untuk kedua anak kembarnya. Alex tak membiarkan anak-anaknya kekurangan kasih sayang. Dia mencukupi semuanya, bahkan menjadi sosok ibu pun dia lakukan agar anak-anaknya setara dengan anak-anak lainnya yang memiliki ibu.Seorang pelayan tergopoh menghampirinya. Terlihat raut wajah khawatir nampak di wajah pelayan itu. “Tuan. Tuan Luke sedang menghukum beberapa bodyguard di kamarnya," ucap pelayan itu sambil menunduk, dan Alex segera melempar jas yang dipegangnya dengan kasar. Sudah sering Alex mendengar Luke yang bertindak semena-mena pada pelayan juga bodyguard nya."Astaga, anak itu ... " lirihnya.Alex melangkah dengan terburu menghampiri kamar Luke yang berada di lantai atas, dan begitu dia membuka pin
**Beberapa bab hanya tersedia versi buku*****Alex menggerakkan kursi rodanya menuju jendela besar tempat favorit Flower melihat pemandangan hutan bersalju yang selalu membuatnya takjub berlebihan. Karena kesalahannya, dia sudah membuat Flower benar-benar menghilang dari dunianya. Setiap detik nya Alex hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Kebodohan nya, membuatnya kehilangan wanita yang dia cintai. Merindukan Flower masih terus membayanginya. Sehingga Alex selalu membawa pergi ponselnya yang berisi kenangan wajah cantik Flower nya. Sudah 9 bulan, tapi dia masih yakin. Flower masih hidup untuk kembali dan menjadi miliknya.Usia kehamilan Jane pun sudah menginjak 9 bulan, dan penderitaannya selama ini akan segera berakhir. Memang, selama beberapa bulan terakhir Alex memilih kembali ke mansion nya di Bonneval Surc arch. Efek morning sickness membuatnya tak bisa melakukan apa-apa. Sesuatu yang disebut mengidam dan ditunggu - tunggunya pun tak pernah
Hidup memang tak bisa ditebak. Siapa sangka seorang Alexander akan frustasi hanya karna seorang jalang yang meninggalkannya. Sudah beberapa bulan, tapi harapan Alex untuk bertemu Flower semakin pupus.Alex hanya bisa menunggu dan terus mencari. Tapi semuanya tetap tak ada titik terangnya. Saat ini, Alex sedang berada di salah satu restoran mewah dengan kolega bisnisnya, dengan Theo yang selalu setia mendampinginya. Tiba-tiba seorang wanita datang, dan memegang tangannya."Hey! Apa yang kau lakukan, Jane?!" tanya Alex. Dia masih memanggil Jane dengan namanya. Beruntung, dia sedang berada di depan koleganya. Jika tidak, Alex sudah mengatainya jalang dan melemparkannya keluar restoran."Ikuti aku, Tuan atau yang akan aku katakan akan membuat Anda malu di sini," bisik Jane dan Alex dengan wajah kesal, bangkit dan mengikutinya. Theo yang melihat lirikan mata Alex, mengangguk mengerti. Dia harus mengalihkan kolega bisnis Alex sejenak.Alex mengi
Rose sedang berada di taman samping mansion. Tempat yang dulunya kosong hanya terdapat beberapa pohon itu, kini sudah cantik dan asri dipandang mata. Tanaman bunga mawar yang Rose tanam sudah berbunga dengan warna merah cantik merekah. Membuat siapa pun akan betah berlama-lama di sana.Rose bersenandung ria sambil memetik beberapa tangkai Mawar lalu dia masukkan ke dalam vas. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak tinggal bersama Max selama 1 bulan 1 minggu lamanya. Pelayan yang ikut menemaninya hanya ikut tersenyum. Melihat Nona nya yang dulunya selalu murung itu, kini selalu menampakkan wajah bahagia setiap harinya.Saat pertama Rose datang ke mansion. Para pelayan menatap heran, bagaimana bisa seorang pria penguasa seperti tuannya membawa wanita yang terlihat stres dan hampir gila?Tapi, lambat laun mereka mulai menyadarinya. Ternyata saat itu, wanita itu sedang tertekan sehingga tampak menyedihkan. Wanita pilihan tuannya, nyatanya a
Sudah 2 minggu Alex berada di mansion Bonneval, mansion tempatnya dan Rose mengukir banyak kenangan. Tangis, sedih, tawa, takut, amarah, cinta semuanya terjadi di mansion itu. Alex sedang memandangi kemejanya yang selalu Flower pakai. Alex tersenyum tipis. Flower sangat menyukai kemeja itu."Kau tau Alex, aroma lembutmu ini, akan membuatku selalu merasa dekat denganmu ..."Ucapan Flower saat itu kembali teringat olehnya. "Apa saat itu, kau sudah merasakan jika kita akan terpisah, Flower?" lirih Alex sambil mengusap kemeja itu, seolah Flower berada didalamnya."Kau membuatku benar-benar gila! Apa kau tau? Aku sangat merindukanmu, kumohon beritahu padaku di mana keberadaanmu, My Flower ..." lanjut Alex ke arah kemeja yang tergeletak di ranjang kosong di sampingnya."Maaf. Tapi aku tidak bisa menghapus semua bayanganmu. Semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku. Saat kau memejamkan mata, lalu membuka mata indah mu dan senyuman
Rose membawa Maxi ke kursi di dekat jendela yang mengarah pada pemandangan danau di depan sana. Max hanya mengikutinya lalu duduk melihat pemandangan danau di depannya yang sedang keemasan diterpa sinar matahari siang.Rose memegang bahu Max, mencoba memberikan Max kekuatan untuk mengenang luka lama, "Aku akan mengambilkanmu air.""Tidak perlu. Tetaplah disini, aku tidak membutuhkan air, aku membutuhkanmu," jawab max sambil memegang tangan Rose, dan Rose pun ikut duduk di kursi sebelah max, mengurungkan niatnya untuk pergi.Max menghela nafasnya pelan, lalu mulai menyambung cerita masa lalunya yang kelam.“Saat itu, aku berlari menghampiri ayahku yang sudah tergeletak bersimbah darah, dan ibu ku yang sudah menangis terisak di samping ayah sambil memangku kepalanya. Saat itu aku tidak peduli pada apa pun. Aku hanya sangat shock melihat ayahku sekarat di depan mataku. Dan lebih menyakitkannya lagi, karna Alex lah yang sudah membunuhnya, hing
Alex melangkah tegap, beberapa bodyguard menundukkan kepalanya saat Alex melewati mereka. Alex menuju ke sebuah gudang, tempat mangsanya sedang disiksa. Dan Alex tak sabar ingin melihat bagaimana mengenaskannya keadaan dua wanita jalang yang sudah menghancurkan hidupnya itu.Brak!Alex menendang pintu di depannya, kemudian melangkah perlahan. Dan pemandangan di depannya, membuat Alex tertawa keras. Hingga Merry dan Jane yang sedang memejamkan mata, sontak melihat ke arah Alex yang berdiri di depan pintu bak malaikat pencabut nyawa.Alex puas melihat bagaimana mengenaskannya Merry dan Jane. Keadaan mereka yang sama-sama telanjang terikat mengenaskan. Merry di atas ranjang lapuk itu dihiasi oleh luka lebam, dan bekas perbuatan kotor nan bejat. Mungkin, semalaman para bodyguard nya menggauli dan memukuli tubuh Merry tanpa belas kasihan.Jane malah lebih mengenaskan. Tangan Jane digantung ke sebuah paku ditembok. Bekas tamparan juga membekas d
Jane dan Merry gemetar ketakutan. Hidup mereka sedang berada diujung tanduk. Entah dari mana Alex bisa mengetahui semua rencana busuk mereka untuk menghancurkan Flower."Tuan ... Ma—maaf. Tapi itu semua adalah rencana Merry. Dia iri pada Flower dan mengancamku untuk turut serta menghancurkan Flower. Jika aku tidak mau, dia mengancam akan membunuhku, Tuan,” ucap Jane.Jane rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Merry. Sedangkan Merry menatap tak percaya, kenapa sekarang justru dia yang di kambing hitamkan?"Apa maksudmu, Jane? Jelas-jelas kau yang mengajakku lebih dulu untuk menyingkirkan Flower!" jawab Merry tak terima dengan apa yang dikatakan Jane tadi."Jangan bicara omong kosong, Merry! Bukankah kau yang memberi tahuku jika Shaylenna adalah Flower saudara tiriku. Kau bilang jika kau benci padanya, karna Shaylenna yang menjadi idola di klub ini, dan kau ingin menyingkirkannya dengan ban