Shaylenna menghela nafasnya gusar. Dia menyiapkan dirinya untuk menceritakan tentang sosok Flower dan kehidupannya dulu.
“Mom, aku tidak akan banyak cerita tentang Flower dan kehidupannya dulu. Hanya saja, aku ingin Mommy tau, jika aku punya seorang ayah dan seorang saudara tiri perempuan,” ujar Shaylenna memulai kisah hidupnya. "Ayahku sakit-sakitan dan dirawat di rumah sakit, sejak 5 tahun lalu. Ayahku menderita penyakit kanker otak stadium akhir. Putrinya, yang dulu bernama Flower adalah gadis tangguh dan pantang menyerah. Untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, Flower bekerja sebagai buruh cuci piring, dan tukang sapu di jalanan. "Tapi, hari itu ... dokter memberitahu Flower, jika ayahnya harus di operasi dan butuh biaya banyak. Apalagi hutang pada rumah sakit, sudah sangat banyak dan harus segera dilunasi. Flower berusaha meyakinkan dokter untuk melakukan operasi pada ayahnya, dan berjanji akan melunasi semua biayanya selama 3 hari. Lalu, malam itu. Kakak tiri Flower membawa Flower kesini dan menjualnya pada tuan pemilik klub."Flower yang hanya gadis lemah, tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya menangis dan pasrah mengikuti jalan takdirnya. Tapi, bayangan ayahnya yang sekarat terus berputar di otaknya sehingga muncullah keberaniannya untuk meminjam uang pada tuan pemilik klub demi pengobatan sang ayah, dan berjanji akan melunasi semua hutangnya dengan menyerahkan diri, entah harus bekerja apa, dia akan menerima itu semua."Tapi, tuan itu. Malah memintanya untuk menjadi IDOLA RANJANG. Demi melunasi semua hutangnya, Flower kembali pasrah akan permainan takdir hidupnya. Bayangan ayahnya yang sehat kembali, membuatnya semangat untuk terus berjuang dan bertahan hidup, walau apa pun yang terjadi."Dan kemudian, muncullah sosok Shaylenna, yang sudah membunuh sosok Flower se utuhnya. Dan saat ini, dia berada di depanmu, Mom. “ Shaylenna menunduk. Manik matanya mulai berkaca-kaca dan saat air mata itu jatuh, madam Alice segera memeluknya."Stsss ... jangan menangis sayang. Ada Mommy disini. Kau harus kuat untuk ayahmu. Kau gadis yang luar biasa sayang. Semua orang tua di dunia ini, pasti akan sangat bangga jika memiliki putri semulia dirimu.” Tak bisa dipungkiri. Madam Alice juga sedih dan terpukul mendengar cerita Shaylenna. Kehidupan gadis 19 tahun itu, benar-benar sangatlah sulit dan penuh dengan air mata."Aku sangat merindukan ayah. Aku ingin memastikan keadaannya. Ayah pasti sudah melakukan operasinya kemarin. Tapi, aku berpikir, apakah tuan benar-benar sudah mengirim uang itu, dan melunasi semua hutang-hutang ku ke rumah sakit?” kata Shaylenna melepas pelukannya dan menatap madam Alice."Pasti sudah sayang. Tuan tidak pernah mengingkari janjinya. Mmm ... kenapa kau tidak ke rumah sakit untuk memastikannya?”"Tidak bisa Mom. Aku sudah membuat perjanjian dengan tuan. Jika tuan yang akan melunasi hutangku ke rumah sakit dan aku tak akan pernah keluar dari sini,” kata Shaylenna, dan madam Alice mengangguk paham. "Ini sudah 2 hari Mom aku menjalani profesi baruku sebagai pelacur. Walaupun aku tidak tau, sifat tuan itu seperti apa? Tapi aku yakin, dia akan menepati janjinya.” Shaylenna mendesah gusar, sembari membolak-balikkan buku di tangannya. Novel tentang kisah cinta, dan Shaylenna sangat menyukai novel ber genre manis juga romantis itu. "Ya, Sayang. Bukankah sudah kukatakan tuan pasti akan menepati janjinya. Kau tidak perlu khawatir. Ayahmu pasti akan segera sembuh, dan kau akan segera berkumpul lagi dengannya.” Madam Alice mencoba menghibur Shaylenna yang kalut. Bagaimana pun, alasan kuat yang mendasari Shaylenna untuk tetap bertahan, adalah ayahnya. "Ya, semoga saja.”Hanya itu yang dikatakan Shaylenna. Dia masih ingin sejenak menjernihkan pikirannya, dengan mengalihkan fokusnya pada novel di tangannya. Shaylenna tak ingin mengingat daftar pria yang akan menjadi pelanggannya nanti malam. Biarlah untuk saat ini, Shaylenna berputar di dunia kisah cinta yang sedang dibacanya. Bagaimanapun, semua wanita di dunia ini sama. Mereka juga memimpikan menjadi seorang putri yang mendapatkan pangeran tampan yang sangat mencintainya, dan bahagia hidup bersama selamanya. Tak peduli, entah wanita itu cantik, cacat, kaya, miskin, atau jalang seperti dirinya. Semuanya sama. Menaruh harapan besar jika suatu saat impian semua kaum hawa itu akan menjadi nyata dalam hidupnya. Sekali lagi. Seandainya sosok Flower, lebih tegas dalam hidupnya. Mungkin saat ini, dia tidak akan terjerumus ke tempat yang tak seharusnya pernah dia singgahi dalam hidup. Tapi, siapa yang bisa melawan takdir? Takdir sudah menentukan dan menuntun jalan hidup seseorang. Sekeras apa pun orang itu berusaha untuk mengubahnya. Tetap saja, takdir yang berkuasa dan akan menentukan semuanya. Dan di sinilah dia berada. Asa ketergantungan hidupnya berpusat. Tempatnya para wanita yang lemah dan menyerah akan kehidupannya yang sangatlah sulit dan keras. Tanpa bisa menolak, tanpa bisa mengeluh, dan tanpa bisa berontak memperjuangkan harga dirinya. Semuanya, sudah di atur seperti skenario dalam dunia per film an. Bedanya, di tempat ini tidak ada penghargaan atau di hormati. Yang ada, hanya pelecehan dan penghinaan rendah tentang harga diri. Setiap mata di luar sana, akan tetap memandang rendah, walaupun mereka menjalaninya karna sebuah paksaan dan keterpaksaan. Tidak ada yang tau seperti apa derita mereka. Karna kesedihan besar, dan kekecewaan dalam hidup, berhasil mereka tutupi dengan memakai topeng yang kasat mata. Mengecoh semua orang dengan senyuman dan tatapan menggodanya sebagai benteng rasa sakit. Jika kau ingin tau, inilah dunia kami. Dunia para jalang, yang tak sembarang orang bisa mengerti akan kehidupan keras kami. Juga tak sembarang wanita bisa menjalani kehidupan kejam seperti kami. Kami kuat, kami tegar, meskipun kami juga termasuk dalam golongan makhluk ciptaan tuhan yang lemah. Tolong! Jangan kucilkan kami seolah kami sampah. Kami punya hak dan kebebasan yang sama. Status sosial sudah terenggut dari kami. Apa salahnya, memberikan kami sedikit pandangan dengan dua mata dan tangan terbuka, walaupun hanya sandiwara semata? Tau kah kalian, jika kami juga memiliki hati yang perasa?Jika kau ingin tau perasaan kami para jalang, cobalah kau rasakan jadi aku .... ****Tak terasa, malam sudah tiba. Inilah saatnya para jalang untuk kembali melaksanakan tugasnya dan kembali memakai topeng kebohongan. Dan si cantik Shaylenna, harus menutup dan meng akhiri kisah dunia khayalannya. Shaylenna beranjak dari ranjangnya, dan segera bersiap. Tugas sudah menunggunya, dan dia tak bisa lari dari itu semua. Ayahnya, bergantung hidup padanya. Jadi apa pun yang terjadi, dia harus kuat dan tabah untuk menjalani semua kehidupan malamnya. Pintu kamarnya terbuka, dan madam Alice menghampirinya.“Siap untuk duniamu, Sayang?” kata madam Alice, sambil menyisir rambut Shaylenna menggunakan jarinya. Shaylenna bangkit dari duduknya, dan mengecup pipi wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu. "Tentu Mom. Inilah dunia kita. Bagaimanapun kita harus menikmatinya. Tidak ada pilihan lain bukan?” jawabnya lalu keluar dari kamar itu. Seperti biasa, para jalang akan berkumpul di aula untuk menunggu pelanggannya, dan di sanalah Shaylenna duduk dengan anggunnya. Pandangannya masih tetap saja datar, dan mengarah kosong ke depan. "Hey, kau Shaylenna ‘kan?” tanya seorang wanita muda, yang mungkin sedikit lebih tua dari umurnya. Shaylenna menoleh, dan tersenyum lembut padanya. "Ya, aku Shaylenna. Siapa namamu?” jawab Shaylenna sambil memberikan tangannya, dan wanita itu menjabat uluran tangan Shaylenna sambil tersenyum lembut. "Aku Merry. Merry Woodley. Senang berkenalan denganmu. Oiya, Kau wanita baru itu ‘kan? “ tanya Merry dengan lembut hingga membuat Shaylenna juga tersenyum menanggapi nya. Wanita bernama Merry itu terlihat sangat lembut dan baik. "Ya, kau benar Merry. Maukah kau berteman denganku? Karena aku belum memiliki teman satu orang pun disini! “ kata Shaylenna, berharap wanita yang menurutnya wanita baik itu, akan mau menjadi temannya. Merry menggenggam tangan Shaylenna hangat. "Tentu. Aku akan sangat senang memiliki teman secantik dirimu ... Shaylenna.”Perbincangan kedua wanita itu pun berakhir, saat pintu aula terbuka, dan para pria billionaire itu satu persatu memasuki ruangan. Seperti biasa, mereka duduk dengan angkuhnya, dan memilih wanita yang akan mereka pakai untuk menuntaskan gairah mereka. Dan malam ini, Shaylenna harus melayani 3 pria dalam 2 jam sekali. Shaylenna menyiapkan dirinya, untuk beberapa kemungkinan yang akan dia hadapi di ranjang, bersama pria berbeda wajah dan tentunya berbeda perangainya. "Shaylenna, sepertinya kau digilai oleh pria- pria tampan itu. Lihat saja, mereka memperebutkanmu. Bahkan kau sudah mereka booking untuk hari-hari berikutnya. Kau sangat beruntung, pasti semua wanita disini akan sangat iri padamu ...,” celetuk Merry. "Ya ampun Merry, kenapa harus beruntung? Ini bukan keajaiban, tapi mala petaka! Jika boleh memilih, aku tidak akan mau berada di tempat seperti ini. Lebih baik aku menjadi OG seumur hidupku,” kata Shaylenna sedikit berbisik pada Merry, dan Merry hanya tersenyum menanggapi. "Merry, aku pergi dulu. Besok temui aku di kamar Madam oke?” lanjutnya lalu pergi dari ruangan itu, dan menuju kamar yang sudah para pria itu pesan untuknya. Shaylenna, persiapkan dirimu! Shaylenna memasuki kamar yang mewah, tapi tak semewah kamar yang dia tempati tadi malam. Dia duduk diranjang sambil menunggu pria pertama yang akan di layaninya malam ini. Tak lama, pria itu pun masuk, dan menatapnya tajam bagai predator menemukan mangsa. Wajahnya masih tergolong tampan dan tubuhnya juga atletis. Dengan jas mahalnya, dia tau jika semua pelanggannya dari kalangan billionaire. Pria itu langsung menghampirinya, dan sontak menindih tubuhnya. Wajahnya sangat dekat, bahkan nafasnya menerpa wajah Shaylenna. Dari aroma nafasnya, Shaylenna tau jika pria itu sedikit mabuk. "Kau Shaylenna ‘kan?” tanyanya,"Ya Tuan, Anda benar!” Jawabnya sambil menatap mata pria itu dalam. Kini, aku tidak takut lagi berhadapan dengan pria asing. Well ... aku Shaylenna si IDOLA RANJANG! Batinnya menguatkan. "Malam ini, Aku yang akan menikmati tubuh indahmu ini. Jadi kau harus melayaniku dengan sangat baik. Sebanding dengan harga yang ku bayar,“ Kata pria itu sambil melepaskan satu persatu kain yang melekat ditubuhnya dan telanjang di depan Shaylenna. Shaylenna tersenyum menggoda, dan merentangkan kedua tangannya. "Itu sudah tugasku, Tuan,” lirihnya menggoda. Selang 2 jam kemudian, pria itu ambruk di atas tubuh Shaylenna dengan keringat yang bercucuran. Pria itu memeluk Shaylenna dan mengecup bahu telanjangnya. Sedangkan Shaylenna, hanya mengusap punggung pria itu pelan. "Shaylenna, aku puas. Kau luar biasa!” "Terima kasih Tuan. Aku senang jika kau puas. Dan maaf, aku harus ke kamar mandi, pelangganku yang lain menunggu. Waktumu sudah habis,” kata Shaylenna, lalu pria itu mengangguk dan berbaring di sampingnya. Shaylenna bangkit, dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan keringat dan sisa persetubuhan tadi. Shaylenna sempat tersenyum manis sebelum masuk ke kamar mandi, melihat pria itu puas dengan pelayanannya. Dengan begini, semakin banyak yang menggunakan tubuhnya, maka hutangnya juga akan segera lunas. Lalu dia bisa secepatnya pergi dari tempat itu. Setelah membersihkan diri, Shaylenna kembali ke kamar itu dengan bathrobe nya. Dan di sofa itu, juga sudah duduk seorang pria dengan tampang angkuhnya. Wajar saja, para pria itu pasti sombong karna kedudukan dan kekayaannya. Dan mereka terbiasa mendapatkan semua yang mereka mau, termasuk membeli harga diri seorang wanita. Shaylenna mendekat dan berdiri di depan pria itu. Pria itu menatapnya dari atas ke bawah, dan tersenyum menyeringai. "Puaskan aku jalang! “ perintahnya dingin. Shaylenna meremas ujung bathrobe nya mendengar panggilan yang masih terasa menyakiti hatinya itu. Tapi apa boleh buat, stempel itu sudah tertempel di seluruh tubuhnya. Shaylenna mengangguk dan melepaskan bathrobe nya, lalu dengan perlahan dia juga melepas semua pakaian yang melekat di tubuh pria itu, hingga sama-,sama telanjang. "Buktikan jika kau memang idola ranjang. Jangan buat aku menyesal karna sudah membelimu dengan harga yang lumayan tinggi. Sekarang kau harus memuaskanku.” kata pria itu dengan angkuhnya. Shaylenna kembali tersenyum masam, bagaimanapun dia memang seorang jalang. Dia harus menerima semua perkataan pelanggannya walaupun pahit. Shaylenna melakukan tugasnya. Menurunkan harkat martabatnya serendah-rendahnya. Dia tidak mau, pria itu kecewa, lalu tak mau memakai nya lagi. Bagaimanapun dia harus mendapatkan banyak pelanggan agar hutangnya segera terlunasi. Shaylenna yang melakukan aksinya, membuat pria itu juga mengeram tertahan. Mempertahankan harga dirinya, untuk tidak mendesah karna ulah nakal Shaylenna si idola ranjang. Shaylenna tau. Jika pria di depannya itu, adalah tipe pria yang tak suka dikendalikan oleh seorang wanita dalam hal hubungan ranjang. Mungkin saja, hal itu akan membuat sifat angkuhnya tercoreng. Tapi, saat Shaylenna mulai melakukan aksi gerakan sensual konstannya, akhirnya membuat pria itu lupa diri dan mendesah kencang. " Sialan kau Shaylenna! Kenapa kau senikmat ini?” Desahnya tak tertahan, “kau memang pantas menjadi IDOLA RANJANG! "Terima kasih Tuan. Aku harus membersihkan tubuhku dan melayani pelanggan selanjutnya,” kata Shaylenna lalu kembali membersihkan dirinya di kamar mandi. Shaylenna tersenyum geli melihat kejadian tadi. Ternyata pria sombong dan angkuh sepertinya, akan takluk juga di bawah kendali kenikmatan tubuh seorang jalang. Ahh ... semua pria memang munafik! Awalnya saja, sok meninggikan harga dirinya Tapi begitu diberi kenikmatan, malah meraung-raung minta di puaskan. Bastard!Shaylenna sudah membersihkan tubuhnya untuk menghilangkan bekas persetubuhan yang ke dua kalinya tadi. Dia keluar dari kamar mandi, dengan bathrobe nya yang mengundang gairah pria. Dandi ranjang itu, seorang pria duduk dan menatapnya tajam.Shaylenna diam mematung. Tatapan tajamnya mengintimidasi. Shaylenna merasa ada hal aneh dari pria di depannya itu. Entah hanya perasaannya saja atau ...? Tapi aura pria itu, jelas membuatnya takut. Mirip seperti Tuan Alex. Batinnya.Melihat tatapan tajam dan seakan membunuh itu, Shaylenna memberanikan diri melangkah mendekatinya, dan pria itu pun berdiri menyambutnya."Tuan ... “ Shaylenna sedikit gemetar ketakutan. Jangan sampai pria itu melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya. Sudah cukup, hatinya saja yang hancur, dan dia tidak mau, tubuhnya juga tersakiti di sini."Cuihhh! “ Pria itu menoleh dan meludah kasar. Menatapnya jijik, lalu mencengkeram kedua lengannya kasar h
"Aku Max!”Hanya nama singkat itu yang pria itu katakan. Dia kira Shaylenna peramal yang akan tau kepanjangannya. Shaylenna yang kelewatan polos, malah terbengong dengan mulut yang sedikit menganga, membuat pria itu tersenyum tipis melihat kebodohan wanita yang menjadi jalang di klub yang di datanginya tadi malam."Jangan menatapku begitu. Mau tidak keluar dari kamar membosankan ini?” tanya Max sambil menggulung lengan kemejanya yang sebenarnya sudah kusut. Rasa khawatir, membuatnya sampai lupa untuk menyuruh bawahannya membelikan pakaian ganti.Shaylenna hanya mengangguk, mengiyakan ajakan pria asing itu.Max mengambil kursi roda kemudian membantu Shaylenna duduk di kursi roda itu. Setelahnya, dia mendorong kursi roda itu keluar dari ruang rawat inap Shaylenna.Sepanjang melewati koridor, tentu saja keberadaan Max menarik perhatian beberapa pasang mata yang kebetulan berpapasan.Tiga orang per
Sudah 15 hari Shaylenna pulang dari rumah sakit. Dia sudah sembuh dan kembali menjalani profesinya. Dan terhitung sudah 20 hari Shaylenna menjalani kehidupan malamnya, bukti perjuangan seorang anak untuk ayahnya.Tak jarang, dia mendapatkan tatapan sinis dan iri dari wanita di klub itu, karna posisi Shaylenna tak terganti. Dia masihlah menempati posisinya sebagai idola ranjangMalam itu, Shaylenna kembali memasuki aula, di mana para pria akan membeli dan menggunakannya. Lalu, entah sengaja atau tidak, Shaylenna melihat kakaknya Jane, berada dalam barisan wanita seperti dirinya."Apa yang dia lakukan disini?” lirih Shaylenna. Dia menatap cemas dan takut. Bagaimana jika Jane menghampirinya? Jane akan tau siapa dirinya, dan seperti biasa Jane akan mengolok-olok statusnya sekarang.Shaylenna bersyukur, begitu madam Alice memanggilnya. Seorang pelanggan sudah menunggunya disalah satu kamar, dan hal itu membuat Shay
Shaylenna mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia masih belum percaya, jika kakaknya, Jane benar-benar berdiri di depannya. Dia tidak sedang bermimpi. Bagaimana Jane bisa menemukannya alias mengetahui identitasnya?"Ohhh, jadi ini Idola ranjang itu? Dasar munafik! Wanita licik!” umpat Jane sambil menarik rambut Shaylenna kuat sehingga membuat Shaylenna meringis kesakitan."Argh ... lep--pas kak. Sa—kit!”Shaylenna mengambil tangan Jane, dan melepaskannya dari rambutnya. Meskipun kondisinya masih sangat lemah, dia harus bangkit untuk melawan kakaknya itu. Karena dia Shaylenna, bukan lagi Flower yang lemah."Saat ku jual kesini, kau menangis meraung-raung. Sekarang, Setelah kau melihat uang dan merasakan bagaimana kepuasan bermain dengan pria, kau menjual tubuhmu. Dasar munafik! antas saja semua wanita disini membencimu! Kelicikan mu dengan tampang polosmu itu berhasil menjera
Flower terbangun karna sinar matahari pagi yang mulai menyengat kulitnya. Dia menguap dan meregangkan ototnya perlahan. Tertidur telungkup di pemakaman, bukan hal yang mudah. Tubuhnya sakit dan pegal dimana-mana.Flower, menatap dalam nisan di depannya. Air matanya kembali jatuh. Di usapnya pelan nisan bertuliskan nama ayahnya itu. “Maaf aku harus pergi, Ayah. Aku yakin, saat ini sedang menjadi buronan Alex! Suatu hari nanti, aku akan mengunjungi Ayah lagi. Aku janji,” ucapnya pelan dengan air mata tak terbendung. Dia pun pergi dari tempat itu dengan menahan rasa sesak yang mendera.Flower menghentikan taxi dan menunjukkan sebuah alamat pada sopir itu. Dia tidak berniat untuk kembali ke rumah lamanya. Di sana ada Jane. Jane pasti akan kembali menyerahkannya pada Alex.Flower akan ke toko pakaian kecil, untuk membeli baju. Karna bajunya saat ini, sudah sangat kotor dan tak layak pakai. Setelahnya, dia akan mencari kontrakan kecil yan
1 bulan berlalu ... Flower hidup bahagia. Selama 1 bulan terakhir, Axel memperlakukannya dengan sangat baik. Para pelayan di rumah itu juga sangat baik padanya. Sejauh ini, keadaannya sangat aman dan dia tak perlu takut dan khawatir.Axel sering menceritakan kehidupannya kepada Flower, begitu pun sebaliknya. Mereka saling terbuka satu sama lain. Kini, mereka berteman sangat dekat, bahkan Axel sudah menganggap Flower adiknya. Itulah sebabnya Axel sangat menjaga keamanan Flower. Dia tidak mau, jika Flower harus kembali ke dunia hitam itu. Axel sangat tersentuh, saat Flower menceritakan kisah hidupnya. Flower sangat ingin jauh dari dunia jalang itu dan dia akan membantunya. Letak rumah Axel yang sedikit tersembunyi dari keramaian, membuat Alex sulit untuk menemukannya dan mereka bersyukur untuk itu. Bukannya Axel tidak tau, jika Alex sudah menyebar anak buahnya ke seluruh penjuru kota untuk menemukan wanita yang saat ini bersembuny
Alex membawa Flower jauh dari kota dan keramaian. Dia membawa Flower ke mansion nya yang berada di tempat terpencil. Mansion itu, berada di kaki gunung COL DE I'LSERAN yang saat ini tertutupi salju. Alex yakin. Di tempat itu Flower tak akan bisa lari lagi darinya. Dia akan mengurung wanita itu selamanya. Di musim dingin seperti ini, salju turun dengan derasnya dan menutupi daerah itu. Tapi, karna kekuasaannya, Alex berhasil sampai di mansion nya dengan bantuan beberapa alat berat yang membersihkan salju agar tak menghalangi laju mobilnya. Meskipun mansion itu sangat jarangAlex kunjungi, Alex masih memperkerjakan seorang wanita paruh baya yang selalu merawat dan menjaga kebersihan Mansion itu.Alex membawa tubuh Flower yang masih tak sadarkan diri ke sebuah kamar miliknya dan membaringkannya di sana. Alex mengikat kedua tangan Flower ke ranjang, takut jika wanita itu bangun dan nekat pergi lagi darinya."Kenapa k
Alex duduk di depan perapian. Dia merasa sangat marah karna Flower tetap dengan sikap keras kepalanya. Alex sangat benci dengan sikap Flower yang sama sekali tak takut padanya. Seolah-olah bagi Flower, dia tidak berpengaruh sedikit pun, sedangkan orang lain saja akan memilih menghindar saat namanya disebut.Alex memanggil bik Emma, dan tak lama bi Emma datang.“Bi, jaga dia. Aku akan ke kota sebentar ...”Alex menatap wanita itu, sambil memakai mantel tebalnya, dan bik Emma hanya mengangguk patuh, "jangan coba-coba melepaskannya, atau kau akan melihat ku menyiksanya di depanmu,” ancam Alex dan bik Emma kembali mengangguk patuh. Alex tidak pernah main-main dengan ucapannya.Alex pergi dari mansion. Tapi penjagaan di mansion malah di perketat olehnya. Alex tidak mau ambil risiko, karena Flower dan keras kepalanya pasti akan mencoba kabur dari mansion selagi ada kesempatan.Hari sudah malam. Bi Emma mendatangi kamar Flower da
1. Idola Ranjang (Alex -Flower) > Tersedia versi cetak, GoodNovel dan apk yang lain 2. King Bastard For Beauty Slut (Maxime-Katherine) > Tersedia versi cetak, ebook apk 3. The King Of The World 1 (sekuel idola ranjang. Cerita tentang Peter yang harus terlibat konflik dengan Alex yang merupakan ayah biologisnya sendiri) > Ekslusife di ungu 4. The king of the world 2 (Kisah cinta Peter dan Jasmine, anak Maxime. Menjadi awal mula cerita Jerk Husband.) >Tersedia versi cetak 5. Jerk Husband ( Luke-Anna. Pernikahan balas dendam) > Tersedia versi cetak, ebook, Goodnovel dan apk yg lain. Dan masih banyak series lainnya. Info lebih lengkap, silakan dm aku di i* (riskihakiki29) terima kasih.
Paris, 15 tahun kemudian."Luke, Luke! Di mana kau?" panggil seorang pria ber jas mahal yang sudah lepas dari tubuh atletis nya. Dia Alexander. Pria dingin penguasa kota Paris itu, nyatanya menjadi sosok ayah yang baik untuk kedua anak kembarnya. Alex tak membiarkan anak-anaknya kekurangan kasih sayang. Dia mencukupi semuanya, bahkan menjadi sosok ibu pun dia lakukan agar anak-anaknya setara dengan anak-anak lainnya yang memiliki ibu.Seorang pelayan tergopoh menghampirinya. Terlihat raut wajah khawatir nampak di wajah pelayan itu. “Tuan. Tuan Luke sedang menghukum beberapa bodyguard di kamarnya," ucap pelayan itu sambil menunduk, dan Alex segera melempar jas yang dipegangnya dengan kasar. Sudah sering Alex mendengar Luke yang bertindak semena-mena pada pelayan juga bodyguard nya."Astaga, anak itu ... " lirihnya.Alex melangkah dengan terburu menghampiri kamar Luke yang berada di lantai atas, dan begitu dia membuka pin
**Beberapa bab hanya tersedia versi buku*****Alex menggerakkan kursi rodanya menuju jendela besar tempat favorit Flower melihat pemandangan hutan bersalju yang selalu membuatnya takjub berlebihan. Karena kesalahannya, dia sudah membuat Flower benar-benar menghilang dari dunianya. Setiap detik nya Alex hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Kebodohan nya, membuatnya kehilangan wanita yang dia cintai. Merindukan Flower masih terus membayanginya. Sehingga Alex selalu membawa pergi ponselnya yang berisi kenangan wajah cantik Flower nya. Sudah 9 bulan, tapi dia masih yakin. Flower masih hidup untuk kembali dan menjadi miliknya.Usia kehamilan Jane pun sudah menginjak 9 bulan, dan penderitaannya selama ini akan segera berakhir. Memang, selama beberapa bulan terakhir Alex memilih kembali ke mansion nya di Bonneval Surc arch. Efek morning sickness membuatnya tak bisa melakukan apa-apa. Sesuatu yang disebut mengidam dan ditunggu - tunggunya pun tak pernah
Hidup memang tak bisa ditebak. Siapa sangka seorang Alexander akan frustasi hanya karna seorang jalang yang meninggalkannya. Sudah beberapa bulan, tapi harapan Alex untuk bertemu Flower semakin pupus.Alex hanya bisa menunggu dan terus mencari. Tapi semuanya tetap tak ada titik terangnya. Saat ini, Alex sedang berada di salah satu restoran mewah dengan kolega bisnisnya, dengan Theo yang selalu setia mendampinginya. Tiba-tiba seorang wanita datang, dan memegang tangannya."Hey! Apa yang kau lakukan, Jane?!" tanya Alex. Dia masih memanggil Jane dengan namanya. Beruntung, dia sedang berada di depan koleganya. Jika tidak, Alex sudah mengatainya jalang dan melemparkannya keluar restoran."Ikuti aku, Tuan atau yang akan aku katakan akan membuat Anda malu di sini," bisik Jane dan Alex dengan wajah kesal, bangkit dan mengikutinya. Theo yang melihat lirikan mata Alex, mengangguk mengerti. Dia harus mengalihkan kolega bisnis Alex sejenak.Alex mengi
Rose sedang berada di taman samping mansion. Tempat yang dulunya kosong hanya terdapat beberapa pohon itu, kini sudah cantik dan asri dipandang mata. Tanaman bunga mawar yang Rose tanam sudah berbunga dengan warna merah cantik merekah. Membuat siapa pun akan betah berlama-lama di sana.Rose bersenandung ria sambil memetik beberapa tangkai Mawar lalu dia masukkan ke dalam vas. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak tinggal bersama Max selama 1 bulan 1 minggu lamanya. Pelayan yang ikut menemaninya hanya ikut tersenyum. Melihat Nona nya yang dulunya selalu murung itu, kini selalu menampakkan wajah bahagia setiap harinya.Saat pertama Rose datang ke mansion. Para pelayan menatap heran, bagaimana bisa seorang pria penguasa seperti tuannya membawa wanita yang terlihat stres dan hampir gila?Tapi, lambat laun mereka mulai menyadarinya. Ternyata saat itu, wanita itu sedang tertekan sehingga tampak menyedihkan. Wanita pilihan tuannya, nyatanya a
Sudah 2 minggu Alex berada di mansion Bonneval, mansion tempatnya dan Rose mengukir banyak kenangan. Tangis, sedih, tawa, takut, amarah, cinta semuanya terjadi di mansion itu. Alex sedang memandangi kemejanya yang selalu Flower pakai. Alex tersenyum tipis. Flower sangat menyukai kemeja itu."Kau tau Alex, aroma lembutmu ini, akan membuatku selalu merasa dekat denganmu ..."Ucapan Flower saat itu kembali teringat olehnya. "Apa saat itu, kau sudah merasakan jika kita akan terpisah, Flower?" lirih Alex sambil mengusap kemeja itu, seolah Flower berada didalamnya."Kau membuatku benar-benar gila! Apa kau tau? Aku sangat merindukanmu, kumohon beritahu padaku di mana keberadaanmu, My Flower ..." lanjut Alex ke arah kemeja yang tergeletak di ranjang kosong di sampingnya."Maaf. Tapi aku tidak bisa menghapus semua bayanganmu. Semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku. Saat kau memejamkan mata, lalu membuka mata indah mu dan senyuman
Rose membawa Maxi ke kursi di dekat jendela yang mengarah pada pemandangan danau di depan sana. Max hanya mengikutinya lalu duduk melihat pemandangan danau di depannya yang sedang keemasan diterpa sinar matahari siang.Rose memegang bahu Max, mencoba memberikan Max kekuatan untuk mengenang luka lama, "Aku akan mengambilkanmu air.""Tidak perlu. Tetaplah disini, aku tidak membutuhkan air, aku membutuhkanmu," jawab max sambil memegang tangan Rose, dan Rose pun ikut duduk di kursi sebelah max, mengurungkan niatnya untuk pergi.Max menghela nafasnya pelan, lalu mulai menyambung cerita masa lalunya yang kelam.“Saat itu, aku berlari menghampiri ayahku yang sudah tergeletak bersimbah darah, dan ibu ku yang sudah menangis terisak di samping ayah sambil memangku kepalanya. Saat itu aku tidak peduli pada apa pun. Aku hanya sangat shock melihat ayahku sekarat di depan mataku. Dan lebih menyakitkannya lagi, karna Alex lah yang sudah membunuhnya, hing
Alex melangkah tegap, beberapa bodyguard menundukkan kepalanya saat Alex melewati mereka. Alex menuju ke sebuah gudang, tempat mangsanya sedang disiksa. Dan Alex tak sabar ingin melihat bagaimana mengenaskannya keadaan dua wanita jalang yang sudah menghancurkan hidupnya itu.Brak!Alex menendang pintu di depannya, kemudian melangkah perlahan. Dan pemandangan di depannya, membuat Alex tertawa keras. Hingga Merry dan Jane yang sedang memejamkan mata, sontak melihat ke arah Alex yang berdiri di depan pintu bak malaikat pencabut nyawa.Alex puas melihat bagaimana mengenaskannya Merry dan Jane. Keadaan mereka yang sama-sama telanjang terikat mengenaskan. Merry di atas ranjang lapuk itu dihiasi oleh luka lebam, dan bekas perbuatan kotor nan bejat. Mungkin, semalaman para bodyguard nya menggauli dan memukuli tubuh Merry tanpa belas kasihan.Jane malah lebih mengenaskan. Tangan Jane digantung ke sebuah paku ditembok. Bekas tamparan juga membekas d
Jane dan Merry gemetar ketakutan. Hidup mereka sedang berada diujung tanduk. Entah dari mana Alex bisa mengetahui semua rencana busuk mereka untuk menghancurkan Flower."Tuan ... Ma—maaf. Tapi itu semua adalah rencana Merry. Dia iri pada Flower dan mengancamku untuk turut serta menghancurkan Flower. Jika aku tidak mau, dia mengancam akan membunuhku, Tuan,” ucap Jane.Jane rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Merry. Sedangkan Merry menatap tak percaya, kenapa sekarang justru dia yang di kambing hitamkan?"Apa maksudmu, Jane? Jelas-jelas kau yang mengajakku lebih dulu untuk menyingkirkan Flower!" jawab Merry tak terima dengan apa yang dikatakan Jane tadi."Jangan bicara omong kosong, Merry! Bukankah kau yang memberi tahuku jika Shaylenna adalah Flower saudara tiriku. Kau bilang jika kau benci padanya, karna Shaylenna yang menjadi idola di klub ini, dan kau ingin menyingkirkannya dengan ban