Share

Idola Ranjang
Idola Ranjang
Penulis: Riski Hakiki

Prolog

Penulis: Riski Hakiki
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Seorang gadis cantik berjalan tertatih dengan pakaiannya yang sudah lusuh dan sangat kotor. Kakinya yang putih mulus bak porselen itu, harus menerima nasib tak memakai alas kaki sehingga kulit telapak kakinya kemerahan karna panas aspal yang menyengat kulitnya. Tapi, itu semua tak menyurutkan semangat gadis itu untuk tetap sampai di tempat tujuannya.

Buliran keringat yang mengalir di pelipisnya, berhasil dia seka dengan punggung tangan sambil menghela nafasnya kasar. Lelah. Nyatanya jarak yang dia tempuh sangat jauh. Masih tinggal beberapa puluh meter lagi untuk sampai di tempat tujuannya. Tapi, tak ada pilihan lain, gadis itu tak punya uang sepeserpun untuk sekedar naik angkutan umum.

Dia hanya gadis miskin yang bekerja serabutan. Menjadi buruh cuci piring di sebuah kedai kecil dan tukang sapu di jalanan yang dibayar dengan gaji minim. Kehidupannya sangatlah kekurangan. Jangankan untuk naik angkutan umum, untuk makan sehari-hari pun susah.

Dengan wajah penuh keringat. Gadis itu terus berjalan menapaki aspal melawan sengatan panasnya.

"Aww!" terdengar ringisan dari bibirnya yang mungil. Ternyata, kakinya yang tak kalah malang seperti dirinya, tak sengaja menginjak kerikil tajam sehingga darah segar menetes dari telapak kakinya.

Air mata mengalir di sudut matanya. Tapi, cepat-cepat dia hapus kasar. ini hanya luka kecil, jangan cengeng, Flow.

Dia Rose Flower. Gadis cantik berusia 19 tahun yang hanya hidup bersama ayahnya yang sudah terbaring di rumah sakit 5 tahun lamanya dan seorang kakak perempuannya.

Saat sedang bekerja. Flower mendapatkan telepon dari dokter yang selama ini menangani ayahnya di rumah sakit. Dokter itu memberitahukan padanya jika ayahnya sedang kritis.

Tak berselang lama, Flower sudah sampai di rumah sakit. Banyak orang yang menatapnya iba, tapi ada juga yang menatapnya jijik. Tapi, dia tak peduli. Dia membalas mereka dengan senyuman cantik yang selalu setia menghiasi wajah ayunya.

Flower tidak pernah mengambil hati apa yang orang katakan tentangnya. Baginya, hidupnya di dedikasikan hanya untuk berjuang dan berjuang demi kesembuhan ayah yang sangat dicintainya itu.

"Permisi ...," ucapnya saat membuka sebuah pintu ruangan dokter spesialis kanker otak di rumah sakit itu. Dengan senyumannya yang tak pernah luntur, Flower masuk setelah dipersilahkan dan duduk di kursi yang berseberangan dengan dokter itu.

"Flow! Astaga, apa yang terjadi padamu, Sayang?" tanya Dokter itu kaget—melihat tampilan Flower yang sangat acak-acakan itu. Baju yang lusuh dan kotor. Wajah yang memerah bersimbah keringat, ditambah kakinya yang putih mulus itu telanjang tanpa alas kaki.

"Tidak apa-apa, Dokter. Semuanya baik-baik saja,“ jawabnya dengan nafas yang masih sedikit ngos-ngosan. ”Ada apa dokter? apakah ada perkembangan tentang ayah saya?" lanjut Flower mengalihkan perhatian dokter itu. Dokter pria itu hanya tersenyum, lalu bangkit mengitari meja dan mengusap lembut puncak kepalanya.

"Kau putri yang sangat luar biasa . Aku kagum padamu.” Tidak mengerti dengan maksud perkataan dokter itu, Flower hanya menanggapinya dengan senyuman dan anggukan. Saat ini, kondisi Ayahnya lebih penting.

"Begini Flow. Kankernya semakin ganas saja. Saat ini kondisi ayahmu drop. Tuan Scott kritis!" kali ini, ucapan dokter itu membuat Flower menutup mulutnya dan menggeleng pelan—tak percaya.

"Kita harus segera melakukan operasi. Bahkan harus malam ini atau besok. Hanya menunggu tekanan darahnya stabil dan persetujuan darimu," ucap dokter itu sambil menghela nafasnya sejenak—prihatin.

"Kita tak bisa menundanya lagi, Flow. Atau ayahmu tak bisa kami selamatkan!"

Untuk kali ini, dokter itu menggenggam erat tangan Flower. Mencoba memberi semangat dan kekuatan pada gadis muda yang sudah menanggung tanggung jawab besar di usia yang boleh dikatakan belia.

"Kumohon, Dokter, selamatkan ayahku. Hanya dia yang kumiliki dalam hidupku," lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca. Sudah lebih dari 5 tahun, dirinya berjuang mati-matian untuk pengobatan ayahnya. Berharap ayahnya bisa sembuh dan bisa berkumpul kembali. Dan kali ini, dokter justru memvonis , seakan perjuangannya selama 5 tahun akan berakhir sia-sia. Ayahnya akan tiada.

Dokter itu mengangguk. Sekali lagi meremas lembut tangan gadis rapuh, pejuang keras dalam genggamannya. “Tentu. Namun, biayanya lebih besar dan harus kau lunasi. Kau tidak bisa mencicil seperti sebelumnya. Karna Operasinya harus di lakukan di rumah sakit pusat."

"Kira-kira, berapa biayanya, Dokter? saya akan mengusahakannya, bagaimana pun caranya. Tapi, saya mohon selamatkan ayah saya.”

Dokter itu mengangguk. Dia tahu, Flower sangat mencintai ayahnya. Tapi, dari mana Flower akan mendapatkan uang sebanyak itu. “Sekitar 200 juta, Flow!” Flower menganga. Itu jumlah uang yang sangat mustahil dia dapatkan walaupun, dia harus bekerja 24 jam sekalipun.

Dokter itu mengerti keterkejutan Flower. Memang akan sangat mustahil dengan kondisi ekonomi gadis malang itu. “Bagaimana, Flow? Aku tau kau akan sangat kesulitan. Apa kita batalkan saja operasinya?" Flower menggeleng kuat, dia menatap dalam dokter di depanya.

"Tidak, Dokter. Lakukan saja! Tapi, beri saya waktu 3 hari. Saya akan melunasinya segera. Saya janji. Dokter harus melakukan yang terbaik untuk ayah saya. Saya janji, dalam 3 hari saya akan memberikan uang itu, saya janji.”

Flower menyatukan kedua telapak tangannya. Dia sangat berharap dokter akan memberikan dia keringanan seperti sebelumnya. Ayahnya harus sembuh, dan Flower akan melakukan apa pun untuk itu.

"Baiklah. Waktumu 3 hari saja oke? Ingat. Jangan bertindak gegabah. Jaga dirimu baik-baik!" Flower tersenyum lebar. Sejak dulu, dokter itu memang selalu menolongnya.

"Terima kasih banyak, Dokter ...,” ucapnya dengan berbinar dan dokter itu mengangguk.

Flower pamit dari ruangan itu. Dia melangkah menuju ruangan di mana ayahnya selama 5 tahun terakhir dirawat. Di sana, terlihat pria paruh baya yang hanya tinggal kulit membungkus tulang-tulangnya yang menonjol.

Pria yang dia panggil ayah itu, terbaring lemah dengan alat-alat yang menunjang kehidupannya.

Flower terisak. Air matanya mengalir begitu saja saat melihat nasib ayahnya yang sangat tragis. Dengan penyakit ganas yang setiap detik setia menggerogoti tubuh lemah ayahnya, membuatnya semakin tidak tega.

Tangannya menyentuh kaca bening di depannya. Dia juga tak bisa memeluk tubuh kurus itu, karna ruangannya yang terisolasi tak sembarang orang bisa masuk. Hanya sebatas dokter dan perawat saja.

Flower menggerakkan jemari lentiknya yang dihiasi oleh beberapa bekas luka kecil karena beratnya pekerjaan yang ditekuninya tiap hari. Flower hanya bisa menyentuh tubuh ayahnya di dalam sana, lewat kaca transparan pembatas ruangan itu dan berbicara tanpa bisa di dengar dekat oleh ayahnya.

"Ayah, tenanglah. Ayah hanya perlu semangat untuk sembuh dan sehat untukku. Aku baik-baik saja. Aku akan melakukan apa pun, asal ayah sehat dan kita kembali berkumpul bersama ....”

Sudut matanya kembali deras oleh air mata melihat kondisi ayahnya di dalam sana. Entah apa yang akan terjadi dalam hidupnya selanjutnya?

"Aku akan berjuang untuk ayah. Ayah harus berjanji akan berjuang demi aku. Kita berjuang bersama-sama. Aku sangat menyayangi, Ayah. Maaf Aku pergi dulu. Ayah baik-baik di sana, Dahhh .... "

Flower melambaikan tangannya. Berbalik pergi dari rumah sakit. dan entah dari mana, Flower akan mendapatkan uang sebanyak itu. Dia hanya tahu, Tuhan pasti akan membantunya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Faried Fadillah
semangat flow....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Idola Ranjang    Bab 1 - Kakak Jangan Jual Aku

    #Flower POVAku Rose Flower. Usiaku baru 19 tahun. Ibuku sudah lama meninggal dan kini, aku hanya tinggal berdua dengan kakak perempuanku karena ayahku sedang terbaring di rumah sakit, sejak 5 tahun lalu.Saudaraku bernama Jane Deandra. Meskipun dia hanya saudara tiriku, tapi aku sangat menyayanginya, karna hanya ayah dan Jane, keluarga yang aku miliki di dunia ini.Aku berjalan lesu meninggalkan rumah sakit. Sungguh keadaan ini membuatku kehilangan semangat. Dokter hanya memberiku waktu 3 hari untuk melunasi biaya operasi itu. Bingung? Tentu saja aku sangat bingung saat ini. Dari mana aku akan mendapatkan uang sebanyak itu? Mengandalkan pekerjaanku sebagai buruh cuci piring sampai 24 jam pun, aku tidak akan mungkin mendapatkan uang, sebanyak itu.Hidupku sangatlah sulit. Untuk makan sehari-hari saja, aku harus menjadi buruh cuci piring di kedai sederhana dan bekerja sebagai tukang sapu di sebuah sekolah dasar untuk menyambung hidup.Ke esokan harinya.

  • Idola Ranjang    Bab 2 - Malaikat Berhati Iblis

    Flower di bawa ke sebuah kamar mewah nan luas lalu di kurung dengan pintu terkunci. Dia baru 19 tahun. Tapi kenapa, nasibnya harus se menyedihkan ini. Dia di jual oleh kakak nya sendiri untuk di jadikan jalang. Sedangkan kondisi ayahnya saat ini berada dalam fase kritis. Jika dirinya tetap berada di sana, bagaimana dia akan mendapatkan uang untuk operasi itu?."Kenapa harus sesulit in? Apa yang harus aku lakukan?” lirihnya sambil mengusap air mata yang terus mengalir tiada henti dari pelupuk matanya yang mulai memerah.Flower memegang tuas pintu sambil menekannya berulang kali, berharap pintu itu terbuka dan dia bisa lari. Dia terus mencoba, tapi tetap saja hasilnya ... nihil. Flower menyerah. Dia memilih menghampiri jendela besar transparan yang ada di kamar mewah itu. Sempat mencari celah untuk bisa kabur dari tempat itu, tapi hasilnya sama saja. Tak ada sedikit pun celah untuk bisa lari. Yang ada dirinya bisa mati jika memilih cara lompat dari lantai gedung

  • Idola Ranjang    Bab 3 - Flower Or Shaylenna

    Pagi itu, Alex bangun dari tidur nyenyak nya. Alex bangkit lalu menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang setelah meregangkan otot-otot nya. Sosok dingin dan arogan yang selalu memegang kendali dalam urusan ranjang harus takluk dan menjadi budak, dalam permainan si pelacur baru bernama Shaylenna. Alex tidak memungkiri itu. karena sungguh, kecantikan wajah dan kemolekan tubuhnya Shaylenna, akan membuat siapa pun benar-benar takluk dan tersihir oleh pesonanya.Ceklek!Pintu kamar mandi terbuka. Dan sosok wanita cantik yang tadi malam dia gagahi itu, keluar dari sana hanya menggunakan handuk pendek dengan rambut basah tergerai. Wanita dengan identitas baru bernama Shaylenna itu tersenyum tipis, sambil melangkah sensual."Selamat pagi, Tuan. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” ucapnya sambil mengibas-ngibaskan rambut panjangnya.Shaylenna mendekati Alex yang sedang duduk diranjang. Alex dibuat bungkam melihat perubahan gadis itu. Gadis pemalu dan lugu itu, kini sudah 100%

  • Idola Ranjang    Bab 4 - Syarat Dan Perjanjian

    Madam Alice membawa Shaylenna ke sebuah ruangan mewah yang menyerupai sebuah aula. Di ruangan itu, sudah ada beberapa wanita dengan pakaian minim dan make up tebal, duduk berjejer rapi dengan anggun sambil menyilangkan kaki. Mereka menampilkan pose terendah, untuk memikat para kaum lelaki."Sayang, kau harus duduk di sebelahku dulu,” kata madam Alice sambil menunjukkan kursi di sebelahnya dan Shaylenna hanya mengangguk kemudian mengikuti perintahnya. Ruangan itu, tertata rapi dengan deretan kursi berjejer di samping kanan, dan sofa mewah berjejer di samping kirinya. Di samping kanan, sudah ditempati oleh para wanita se Profesi dengannya, dan di samping kiri, adalah singgasana para pelanggan yang dijuluki sebagai raja.Pepatah mengatakan, pembeli adalah raja. Dan aturan itu, tentu sangat berlaku disini. Karena tugas para wanita yang sudah terbeli, harus patuh dan memuaskan keinginan mereka.M

  • Idola Ranjang    Bab 5 - First Night Sang Idola

    Shaylenna sudah membuang jauh, sosok Flower dalam dirinya. Sepenuhnya dia akan menjadi sosok Shaylenna yang akan memuaskan lawan mainnya diranjang. Ini malamnya, dan lebih cepat melakukannya, maka bebannya akan sedikit berkurang. Malam ini, dia hanya akan melayani 1 pria saja, dan pria yang membelinya, memiliki sifat lembut seperti tuannya. Shaylenna masih tetap mengusap lembut wajah pria tampan di depannya. Tak bisa dia pungkiri, ketampanan wajah pria itu, memang membuatnya terpesona."Tuan, bolehkah aku memulainya?” tanya Shaylenna, sambil terus mengusap wajah pria yang sedang memejamkan matanya itu."Ya Anna. Puaskan aku! Akhir-akhir ini, aku sangat frustasi oleh pekerjaan. Buat aku lupa akan segalanya ...,” jawab pria itu sambil terus memejamkan mata. Shaylenna sedikit tersenyum. Pria itu tipe pria lembut. Pria tidak memaksanya, tapi memintanya untuk memuaskannya. Dan dia, akan be

  • Idola Ranjang    Bab 6 - Dunia Mereka

    Shaylenna menghela nafasnya gusar. Dia menyiapkan dirinya untuk menceritakan tentang sosok Flower dan kehidupannya dulu.“Mom, aku tidak akan banyak cerita tentang Flower dan kehidupannya dulu. Hanya saja, aku ingin Mommy tau, jika aku punya seorang ayah dan seorang saudara tiri perempuan,” ujar Shaylenna memulai kisah hidupnya."Ayahku sakit-sakitan dan dirawat di rumah sakit, sejak 5 tahun lalu. Ayahku menderita penyakit kanker otak stadium akhir. Putrinya, yang dulu bernama Flower adalah gadis tangguh dan pantang menyerah. Untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, Flower bekerja sebagai buruh cuci piring, dan tukang sapu di jalanan."Tapi, hari itu ... dokter memberitahu Flower, jika ayahnya harus di operasi dan butuh biaya banyak. Apalagi hutang pada rumah sakit, sudah sangat banyak dan harus segera dilunasi. Flower berusaha meyakinkan dokter untuk melakukan operasi pada ayahnya, dan berjanji akan melunasi semu

  • Idola Ranjang    Bab 7 - Sakit

    Shaylenna sudah membersihkan tubuhnya untuk menghilangkan bekas persetubuhan yang ke dua kalinya tadi. Dia keluar dari kamar mandi, dengan bathrobe nya yang mengundang gairah pria. Dandi ranjang itu, seorang pria duduk dan menatapnya tajam.Shaylenna diam mematung. Tatapan tajamnya mengintimidasi. Shaylenna merasa ada hal aneh dari pria di depannya itu. Entah hanya perasaannya saja atau ...? Tapi aura pria itu, jelas membuatnya takut. Mirip seperti Tuan Alex. Batinnya.Melihat tatapan tajam dan seakan membunuh itu, Shaylenna memberanikan diri melangkah mendekatinya, dan pria itu pun berdiri menyambutnya."Tuan ... “ Shaylenna sedikit gemetar ketakutan. Jangan sampai pria itu melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya. Sudah cukup, hatinya saja yang hancur, dan dia tidak mau, tubuhnya juga tersakiti di sini."Cuihhh! “ Pria itu menoleh dan meludah kasar. Menatapnya jijik, lalu mencengkeram kedua lengannya kasar h

  • Idola Ranjang    Bab 8 - Maxime D'Orion

    "Aku Max!”Hanya nama singkat itu yang pria itu katakan. Dia kira Shaylenna peramal yang akan tau kepanjangannya. Shaylenna yang kelewatan polos, malah terbengong dengan mulut yang sedikit menganga, membuat pria itu tersenyum tipis melihat kebodohan wanita yang menjadi jalang di klub yang di datanginya tadi malam."Jangan menatapku begitu. Mau tidak keluar dari kamar membosankan ini?” tanya Max sambil menggulung lengan kemejanya yang sebenarnya sudah kusut. Rasa khawatir, membuatnya sampai lupa untuk menyuruh bawahannya membelikan pakaian ganti.Shaylenna hanya mengangguk, mengiyakan ajakan pria asing itu.Max mengambil kursi roda kemudian membantu Shaylenna duduk di kursi roda itu. Setelahnya, dia mendorong kursi roda itu keluar dari ruang rawat inap Shaylenna.Sepanjang melewati koridor, tentu saja keberadaan Max menarik perhatian beberapa pasang mata yang kebetulan berpapasan.Tiga orang per

Bab terbaru

  • Idola Ranjang    Urutan Series D'Orions

    1. Idola Ranjang (Alex -Flower) > Tersedia versi cetak, GoodNovel dan apk yang lain 2. King Bastard For Beauty Slut (Maxime-Katherine) > Tersedia versi cetak, ebook apk 3. The King Of The World 1 (sekuel idola ranjang. Cerita tentang Peter yang harus terlibat konflik dengan Alex yang merupakan ayah biologisnya sendiri) > Ekslusife di ungu 4. The king of the world 2 (Kisah cinta Peter dan Jasmine, anak Maxime. Menjadi awal mula cerita Jerk Husband.) >Tersedia versi cetak 5. Jerk Husband ( Luke-Anna. Pernikahan balas dendam) > Tersedia versi cetak, ebook, Goodnovel dan apk yg lain. Dan masih banyak series lainnya. Info lebih lengkap, silakan dm aku di i* (riskihakiki29) terima kasih.

  • Idola Ranjang    Bab 50/65 - Perbedaan besar (End)

    Paris, 15 tahun kemudian."Luke, Luke! Di mana kau?" panggil seorang pria ber jas mahal yang sudah lepas dari tubuh atletis nya. Dia Alexander. Pria dingin penguasa kota Paris itu, nyatanya menjadi sosok ayah yang baik untuk kedua anak kembarnya. Alex tak membiarkan anak-anaknya kekurangan kasih sayang. Dia mencukupi semuanya, bahkan menjadi sosok ibu pun dia lakukan agar anak-anaknya setara dengan anak-anak lainnya yang memiliki ibu.Seorang pelayan tergopoh menghampirinya. Terlihat raut wajah khawatir nampak di wajah pelayan itu. “Tuan. Tuan Luke sedang menghukum beberapa bodyguard di kamarnya," ucap pelayan itu sambil menunduk, dan Alex segera melempar jas yang dipegangnya dengan kasar. Sudah sering Alex mendengar Luke yang bertindak semena-mena pada pelayan juga bodyguard nya."Astaga, anak itu ... " lirihnya.Alex melangkah dengan terburu menghampiri kamar Luke yang berada di lantai atas, dan begitu dia membuka pin

  • Idola Ranjang    Bab 59 /62 - Ayahku Malang

    **Beberapa bab hanya tersedia versi buku*****Alex menggerakkan kursi rodanya menuju jendela besar tempat favorit Flower melihat pemandangan hutan bersalju yang selalu membuatnya takjub berlebihan. Karena kesalahannya, dia sudah membuat Flower benar-benar menghilang dari dunianya. Setiap detik nya Alex hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Kebodohan nya, membuatnya kehilangan wanita yang dia cintai. Merindukan Flower masih terus membayanginya. Sehingga Alex selalu membawa pergi ponselnya yang berisi kenangan wajah cantik Flower nya. Sudah 9 bulan, tapi dia masih yakin. Flower masih hidup untuk kembali dan menjadi miliknya.Usia kehamilan Jane pun sudah menginjak 9 bulan, dan penderitaannya selama ini akan segera berakhir. Memang, selama beberapa bulan terakhir Alex memilih kembali ke mansion nya di Bonneval Surc arch. Efek morning sickness membuatnya tak bisa melakukan apa-apa. Sesuatu yang disebut mengidam dan ditunggu - tunggunya pun tak pernah

  • Idola Ranjang    Bab 58 - Putera Si Jalang

    Hidup memang tak bisa ditebak. Siapa sangka seorang Alexander akan frustasi hanya karna seorang jalang yang meninggalkannya. Sudah beberapa bulan, tapi harapan Alex untuk bertemu Flower semakin pupus.Alex hanya bisa menunggu dan terus mencari. Tapi semuanya tetap tak ada titik terangnya. Saat ini, Alex sedang berada di salah satu restoran mewah dengan kolega bisnisnya, dengan Theo yang selalu setia mendampinginya. Tiba-tiba seorang wanita datang, dan memegang tangannya."Hey! Apa yang kau lakukan, Jane?!" tanya Alex. Dia masih memanggil Jane dengan namanya. Beruntung, dia sedang berada di depan koleganya. Jika tidak, Alex sudah mengatainya jalang dan melemparkannya keluar restoran."Ikuti aku, Tuan atau yang akan aku katakan akan membuat Anda malu di sini," bisik Jane dan Alex dengan wajah kesal, bangkit dan mengikutinya. Theo yang melihat lirikan mata Alex, mengangguk mengerti. Dia harus mengalihkan kolega bisnis Alex sejenak.Alex mengi

  • Idola Ranjang    Bab 57 - Positif?

    Rose sedang berada di taman samping mansion. Tempat yang dulunya kosong hanya terdapat beberapa pohon itu, kini sudah cantik dan asri dipandang mata. Tanaman bunga mawar yang Rose tanam sudah berbunga dengan warna merah cantik merekah. Membuat siapa pun akan betah berlama-lama di sana.Rose bersenandung ria sambil memetik beberapa tangkai Mawar lalu dia masukkan ke dalam vas. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak tinggal bersama Max selama 1 bulan 1 minggu lamanya. Pelayan yang ikut menemaninya hanya ikut tersenyum. Melihat Nona nya yang dulunya selalu murung itu, kini selalu menampakkan wajah bahagia setiap harinya.Saat pertama Rose datang ke mansion. Para pelayan menatap heran, bagaimana bisa seorang pria penguasa seperti tuannya membawa wanita yang terlihat stres dan hampir gila?Tapi, lambat laun mereka mulai menyadarinya. Ternyata saat itu, wanita itu sedang tertekan sehingga tampak menyedihkan. Wanita pilihan tuannya, nyatanya a

  • Idola Ranjang    Bab 56 - Pelarian

    Sudah 2 minggu Alex berada di mansion Bonneval, mansion tempatnya dan Rose mengukir banyak kenangan. Tangis, sedih, tawa, takut, amarah, cinta semuanya terjadi di mansion itu. Alex sedang memandangi kemejanya yang selalu Flower pakai. Alex tersenyum tipis. Flower sangat menyukai kemeja itu."Kau tau Alex, aroma lembutmu ini, akan membuatku selalu merasa dekat denganmu ..."Ucapan Flower saat itu kembali teringat olehnya. "Apa saat itu, kau sudah merasakan jika kita akan terpisah, Flower?" lirih Alex sambil mengusap kemeja itu, seolah Flower berada didalamnya."Kau membuatku benar-benar gila! Apa kau tau? Aku sangat merindukanmu, kumohon beritahu padaku di mana keberadaanmu, My Flower ..." lanjut Alex ke arah kemeja yang tergeletak di ranjang kosong di sampingnya."Maaf. Tapi aku tidak bisa menghapus semua bayanganmu. Semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku. Saat kau memejamkan mata, lalu membuka mata indah mu dan senyuman

  • Idola Ranjang    Bab 55 - Again?

    Rose membawa Maxi ke kursi di dekat jendela yang mengarah pada pemandangan danau di depan sana. Max hanya mengikutinya lalu duduk melihat pemandangan danau di depannya yang sedang keemasan diterpa sinar matahari siang.Rose memegang bahu Max, mencoba memberikan Max kekuatan untuk mengenang luka lama, "Aku akan mengambilkanmu air.""Tidak perlu. Tetaplah disini, aku tidak membutuhkan air, aku membutuhkanmu," jawab max sambil memegang tangan Rose, dan Rose pun ikut duduk di kursi sebelah max, mengurungkan niatnya untuk pergi.Max menghela nafasnya pelan, lalu mulai menyambung cerita masa lalunya yang kelam.“Saat itu, aku berlari menghampiri ayahku yang sudah tergeletak bersimbah darah, dan ibu ku yang sudah menangis terisak di samping ayah sambil memangku kepalanya. Saat itu aku tidak peduli pada apa pun. Aku hanya sangat shock melihat ayahku sekarat di depan mataku. Dan lebih menyakitkannya lagi, karna Alex lah yang sudah membunuhnya, hing

  • Idola Ranjang    Bab 54 - Rahasia Besar

    Alex melangkah tegap, beberapa bodyguard menundukkan kepalanya saat Alex melewati mereka. Alex menuju ke sebuah gudang, tempat mangsanya sedang disiksa. Dan Alex tak sabar ingin melihat bagaimana mengenaskannya keadaan dua wanita jalang yang sudah menghancurkan hidupnya itu.Brak!Alex menendang pintu di depannya, kemudian melangkah perlahan. Dan pemandangan di depannya, membuat Alex tertawa keras. Hingga Merry dan Jane yang sedang memejamkan mata, sontak melihat ke arah Alex yang berdiri di depan pintu bak malaikat pencabut nyawa.Alex puas melihat bagaimana mengenaskannya Merry dan Jane. Keadaan mereka yang sama-sama telanjang terikat mengenaskan. Merry di atas ranjang lapuk itu dihiasi oleh luka lebam, dan bekas perbuatan kotor nan bejat. Mungkin, semalaman para bodyguard nya menggauli dan memukuli tubuh Merry tanpa belas kasihan.Jane malah lebih mengenaskan. Tangan Jane digantung ke sebuah paku ditembok. Bekas tamparan juga membekas d

  • Idola Ranjang    Bab 53 - Hukuman Untuk Mereka

    Jane dan Merry gemetar ketakutan. Hidup mereka sedang berada diujung tanduk. Entah dari mana Alex bisa mengetahui semua rencana busuk mereka untuk menghancurkan Flower."Tuan ... Ma—maaf. Tapi itu semua adalah rencana Merry. Dia iri pada Flower dan mengancamku untuk turut serta menghancurkan Flower. Jika aku tidak mau, dia mengancam akan membunuhku, Tuan,” ucap Jane.Jane rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Merry. Sedangkan Merry menatap tak percaya, kenapa sekarang justru dia yang di kambing hitamkan?"Apa maksudmu, Jane? Jelas-jelas kau yang mengajakku lebih dulu untuk menyingkirkan Flower!" jawab Merry tak terima dengan apa yang dikatakan Jane tadi."Jangan bicara omong kosong, Merry! Bukankah kau yang memberi tahuku jika Shaylenna adalah Flower saudara tiriku. Kau bilang jika kau benci padanya, karna Shaylenna yang menjadi idola di klub ini, dan kau ingin menyingkirkannya dengan ban

DMCA.com Protection Status