Hari sudah malam, tapi Flower masih lelap dalam tidurnya. Pukulan keras Alex, membuat Flower tak sadarkan diri begitu lama. "Aduh! Perih ... “ Flower terkejut dan refleks membuka mata, saat merasakan guyuran air di wajahnya. Luka pada keningnya terasa perih, dan Flower tau jika air yang disiramkan ke wajahnya itu, adalah alkohol. "Rasakan itu jalang!" Flower mengusap wajahnya. Kemudian menoleh, saat mendengar suara berat pria di sampingnya. Ternyata yang melakukannya adalah Alex, dan saat ini Alex sedang menyeringai, menertawakan dirinya. "Alex, Apa yang ... Aww, Sa—kit!” belum sampai Flower bertanya, Alex sudah menjambak rambutnya kasar hingga Flower mendongak dan meringis pelan saat beberapa helai rambutnya terlepas karna kuatnya cengkeraman dan tarikan Alex pada rambutnya. "Jangan panggil aku, Alex. Panggil aku Tu—an! Kau seorang jalang. Sangat tidak pantas kau memanggil namaku dengan mulut kotor
Read more