Beranda / CEO / Idola Ranjang / Bab 42 - GangBang

Share

Bab 42 - GangBang

Penulis: Riski Hakiki
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Seorang pria dengan setelan jas mahalnya masuk ke sebuah klub beserta seorang tangan kanannya yang selalu ikut ke mana pun dia pergi. Para wanita menatap pria itu lapar. Siapa pun pasti akan tergoda dan terpesona melihat aura pria yang bukan hanya tampan, tapi juga berkuasa itu. 

"Apakah tempat nona Rose di sini, Tuan?” pertanyaan Edlise, membuat Maxime menoleh sekilas, kemudian mengangguk pelan sebagai jawabannya.  Pandangannya tetap menajam ke depan. Max berjalan menyusuri koridor menuju sebuah kamar wanita yang sudah sangat dia rindukan itu. 

“Ya! Dan berengseknya kau Edlise. Biasanya hari ini aku dan Rose sudah ada di London, tapi kau dan berkas-berkas sialan itu, membuatku harus menunda keberangkatanku!" lirih Max dengan suara tajamnya, sedangkan Edlise hanya menghela nafasnya pelan. Wajar saja, Max kesal. Karna keberangkatannya ke Paris beberapa hari yang lalu harus batal karna rekan bisnisnya dari New york datang tiba-tiba. Dan Edlis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Idola Ranjang    Bab 43 - Tak Semudah Itu

    Maxi tidak bisa mengendalikan amarahnya lagi saat melihat Flower tergeletak menyedihkan di depannya. Dia sudah tak bisa bersandiwara lagi. Para pria berengsek itu harus segera merasakan akibatnya.Maxi berdiri kemudian memutar tubuhnya menghadap pria-pria yang sedang meringis karna pukulannya. Mereka tertawa mengejek melihat luka di punggungnya, dan tertawa keras saat melihat Flower yang tergeletak tak berdaya dengan tubuh mengenaskan di lantai."Sudah kukatakan jangan menyentuhnya berengsek!"Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!Hilang sudah tawa pria-pria biadab itu. Dengan gerakan tak terduga, Max mengambil senjatanya yang tersimpan rapi di balik rompinya dan menembak mereka tepat di kepala hingga nyawa mereka tak akan bisa terselamatkan."Kalian salah bermain-main denganku. Sudah kuperingatkan, tapi kalian terlalu sombong dan naif. Sungguh ironi karena kalian tidak tau sedang berhadapan dengan siapa. Dan peluru murahan ini ..." Ma

  • Idola Ranjang    Bab 44 - Awal Kehancuranmu

    Alex mengumpulkan semua bodyguard dan detektif handal nya, di ruang privatnya di klub. Bagi Alex, hanya tempat itu yang aman dan jauh dari orang-orang yang mungkin sedang memata-matainya."Aku ingin kalian menemukan keberadaan wanita ini," ucapnya sambil meletakkan beberapa lembar foto Flower di atas meja di depannya. Setelahnya, dia meminum cairan bening yang selalu menjadi pengalihnya dari Flower, "temukan dia secepatnya. Aku akan memberikan imbalan besar pada siapa pun yang lebih dulu menemukannya, dalam keadaan hidup ataupun mati!" lanjutnya.Mereka mengangguk dan keluar dari ruangan Alex. Hanya ada Alex dan Theo di ruangan itu."Tuan. Apa tidak sebaiknya, Tuan lepaskan saja wanita itu?” ucap Theo sambil menunduk.Alex melirik Theo sekilas, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi kekuasaannya. “Katakan jika kau sudah bosan hidup Theo!”Pyaarrr!!Lirihan Alex bersamaan dengan hancurnya gelas yang di pegangn

  • Idola Ranjang    Bab 45 - Hari Mengejutkan

    Alex mengendarai mobilnya dengan cepat. Panggilan dari Theo tadi, membuat rahangnya mengeras dan matanya menggelap. Bagaimana tidak? apartemen nya tempat terakhir Flower dia siksa, hangus terbakar tanpa sisa.Mobil polisi dan beberapa mobil pemadam kebakaran sudah berjejer rapi di sekitar apartemen mewahnya yang berharga jutaan dolar itu. Garis polisi pun sudah melintang, dan beberapa awak media sudah meliput kejadian itu. Alex segera turun dan menghampiri seorang polisi yang sudah menunggu kedatangannya."Kenapa hal ini bisa terjadi?" ucapnya sambil menatap tajam polisi di depannya."Kami masih menyelidikinya, Tuan. Tapi, menurut beberapa saksi. Kebakaran ini terjadi karna korsleting listrik," jawabnya.Alex mengalihkan tatapannya. Pandangannya tertuju pada apartemennya yang sudah hangus terbakar itu. Seketika ingatan saat Flower menangis berputar di otaknya."Aku tidak bodoh! Selidiki kasus ini dan temukan pelakunya secepatnya

  • Idola Ranjang    Bab 46 - Liontin Kenangan

    Alex mengerjapkan matanya, saat merasakan tepukan tangan lembut seseorang di pipinya. Alex mengusap wajahnya dan mengucek matanya pelan. Saat matanya terbuka. Alex mematung. Tidak percaya melihat pemandangan di depannya. Wanita yang sedang dia cari, sedang berdiri di depannya. Mengenakan dress putih dan tersenyum sangat cantik."Morning ... Mr Devil!" ucapnya sambil tersenyum manis. Sedangkan Alex masih belum bisa berkata apa-apa, lidahnya serasa kelu. Jujur, Alex merasa sangat shock.Cup! “Kenapa sakit hm? Kau sangat merepotkan! Lihat, aku sampai harus kembali pada pria iblis sepertimu!" ucap Flower setelah mengecup lembut pipinya, hingga sontak membuat Alex tersadar dan segera menarik tubuh Flower dalam dekapannya."Jangan pergi lagi ... aku membutuhkanmu, maafkan aku!" ucap Alex sambil mengecupi rambut indah Flower beberapa kali. Sedangkan Flower hanya mengusap lembut punggungnya."Tidak akan, Alex. Aku aka

  • Idola Ranjang    Bab 47 - Jangan Lakukan Itu

    Edlise dan Max sedang berada dalam mobil, dan saat ini, mereka sudah kembali ke London. Semuanya berjalan lancar seperti rencana yang dia susun dan Max senang. Dia melihat bagaimana hancurnya Alex di depan matanya. Jangan heran bagaimana Max bisa melakukan semuanya, julukan THE KING OF LONDON ada pada dirinya. Jadi, baginya semuanya sangatlah mudah, seperti mematahkan sebuah ranting saja."Ini terakhir kalinya aku merasakan udara kota Paris Edlise ..." lirih Max sambil menatap layar ponselnya seperti kebiasaannya beberapa bulan ini. Dan Edlise tau, apa yang sedang di lakukan tuannya itu. Apalagi, selain menatapi foto seorang wanita yang dia lindungi sampai harus melawan THE KING OF PARIS."Untuk berapa lama, Tuan?" jawab Edlise sambil terus melajukan mobilnya menuju sebuah tempat tersembunyi milik tuannya itu ."Entahlah aku juga tidak tau. Takdir akan menentukannya, Edlise. Lagi pula untuk apa aku menjejakkan kaki ke sana? Rose ku sudah ada bersamaku," ucap Max

  • Idola Ranjang    Bab 48 - Namamu Rose

    Semua yang berada di sana menutup mulutnya tak percaya, saat wanita di depan mereka benar-benar menjatuhkan tubuhnya. Madam Alice berteriak histeris dan Edlise menyuruh semua bodyguard yang berada di bawah untuk menyiapkan pengaman, untuk beberapa kemungkinan yang bisa terjadi."Lepaskan aku Maxime. Biarkan aku mati!" teriak Flower sambil berontak mencoba melepaskan pegangan tangan Max. Ya, Max berhasil menangkap sebelah tangan Flower. Dan kali ini, dua tangannya sudah ada dalam genggaman Maxime."Jangan bodoh!" umpat Max, sambil mencoba menarik Flower yang terus memberontak ingin melepaskan cekalan tangan Max, hingga Max kesulitan menariknya."Aku hanya akan menjadi sampah Maxime! Hiks ... hiks ... Hidupku sudah hancur, tak ada harganya lagi. Dan kali kini, aku akan menghancurkan tubuh menjijikkan ini!" ucapnya sambil terus memberontak."Kau memang bodoh! Apa kau tau, kau sangat berati bagiku huh?! Sekarang diam! Aku akan mena

  • Idola Ranjang    Bab 49 - New Day

    Max mengerjapkan matanya beberapa kali. Hari sudah pagi, dan hari ini matahari bersinar dengan terangnya meskipun semalam hujan turun dengan derasnya. Max memutar lehernya pelan, lalu saat akan mengangkat tangannya, senyum di bibir bergelombangnya terbit. Rose masih terlelap dalam tidurnya dengan berbantalkan separuh dadanya dan memeluk tubuhnya erat."Kau sangat cantik dan mulai saat ini, kau adalah milikku!" ucap Max sambil mengecup kening Rose lama.Max mengusap lembut pipi Rose, hingga wanita itu menggeliat dalam tidurnya. Dan mata indah itu perlahan terbuka."Happy New day ... My Rose.” Cup!"Happy New day ... My Maxi. Cup! Balas Rose, kemudian mengecup pipi.Rose bangkit dan, “Ups ... Aku lupa.” Rose menarik selimutnya yang melorot saat dia duduk, kemudian menutupi dadanya yang polos dan tersipu malu hingga pipinya memerah.Sedangkan Maxime malah tertawa terbahak, sambil

  • Idola Ranjang    Bab 50 - Axel Hidup?

    Max sampai di danau dengan nafas ngos-ngosan, karna untuk sampai di sana, Max mengerahkan semua kemampuan berlarinya. Dan sampai di sana, Max di buat kaget saat melihat Rose yang berdiri di atas pohon besar di dekatnya. Max segera memanjat pohon tersebut, dan setelah sampai di dahan tempat Rose berdiri, Max segera memeluk tubuhnya erat.Rose yang mendapat pelukan tiba-tiba itu, hanya mematung dan melirik sekilas Max yang berada di belakang tubuhnya."Kumohon, jangan lakukan hal itu lagi. Aku mohon My Rose ..." lirihnya, sambil mendekap tubuh Rose erat dan Rose hanya melongo, tak mengerti dengan ucapan Max."Apa maksudmu, Maxi?" lirih Rose, sambil mengusap lembut tangan Max di perutnya."Kau akan melompat dari atas pohon ini ‘kan?" tanya Max dengan nada pelan, tapi dengan pelukan yang semakin mengerat."Pffttttt ... Hahaha ...” Rose tertawa kencang, membuat Max melepaskan pelukannya. Lalu membalik tubuh Ro

Bab terbaru

  • Idola Ranjang    Urutan Series D'Orions

    1. Idola Ranjang (Alex -Flower) > Tersedia versi cetak, GoodNovel dan apk yang lain 2. King Bastard For Beauty Slut (Maxime-Katherine) > Tersedia versi cetak, ebook apk 3. The King Of The World 1 (sekuel idola ranjang. Cerita tentang Peter yang harus terlibat konflik dengan Alex yang merupakan ayah biologisnya sendiri) > Ekslusife di ungu 4. The king of the world 2 (Kisah cinta Peter dan Jasmine, anak Maxime. Menjadi awal mula cerita Jerk Husband.) >Tersedia versi cetak 5. Jerk Husband ( Luke-Anna. Pernikahan balas dendam) > Tersedia versi cetak, ebook, Goodnovel dan apk yg lain. Dan masih banyak series lainnya. Info lebih lengkap, silakan dm aku di i* (riskihakiki29) terima kasih.

  • Idola Ranjang    Bab 50/65 - Perbedaan besar (End)

    Paris, 15 tahun kemudian."Luke, Luke! Di mana kau?" panggil seorang pria ber jas mahal yang sudah lepas dari tubuh atletis nya. Dia Alexander. Pria dingin penguasa kota Paris itu, nyatanya menjadi sosok ayah yang baik untuk kedua anak kembarnya. Alex tak membiarkan anak-anaknya kekurangan kasih sayang. Dia mencukupi semuanya, bahkan menjadi sosok ibu pun dia lakukan agar anak-anaknya setara dengan anak-anak lainnya yang memiliki ibu.Seorang pelayan tergopoh menghampirinya. Terlihat raut wajah khawatir nampak di wajah pelayan itu. “Tuan. Tuan Luke sedang menghukum beberapa bodyguard di kamarnya," ucap pelayan itu sambil menunduk, dan Alex segera melempar jas yang dipegangnya dengan kasar. Sudah sering Alex mendengar Luke yang bertindak semena-mena pada pelayan juga bodyguard nya."Astaga, anak itu ... " lirihnya.Alex melangkah dengan terburu menghampiri kamar Luke yang berada di lantai atas, dan begitu dia membuka pin

  • Idola Ranjang    Bab 59 /62 - Ayahku Malang

    **Beberapa bab hanya tersedia versi buku*****Alex menggerakkan kursi rodanya menuju jendela besar tempat favorit Flower melihat pemandangan hutan bersalju yang selalu membuatnya takjub berlebihan. Karena kesalahannya, dia sudah membuat Flower benar-benar menghilang dari dunianya. Setiap detik nya Alex hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Kebodohan nya, membuatnya kehilangan wanita yang dia cintai. Merindukan Flower masih terus membayanginya. Sehingga Alex selalu membawa pergi ponselnya yang berisi kenangan wajah cantik Flower nya. Sudah 9 bulan, tapi dia masih yakin. Flower masih hidup untuk kembali dan menjadi miliknya.Usia kehamilan Jane pun sudah menginjak 9 bulan, dan penderitaannya selama ini akan segera berakhir. Memang, selama beberapa bulan terakhir Alex memilih kembali ke mansion nya di Bonneval Surc arch. Efek morning sickness membuatnya tak bisa melakukan apa-apa. Sesuatu yang disebut mengidam dan ditunggu - tunggunya pun tak pernah

  • Idola Ranjang    Bab 58 - Putera Si Jalang

    Hidup memang tak bisa ditebak. Siapa sangka seorang Alexander akan frustasi hanya karna seorang jalang yang meninggalkannya. Sudah beberapa bulan, tapi harapan Alex untuk bertemu Flower semakin pupus.Alex hanya bisa menunggu dan terus mencari. Tapi semuanya tetap tak ada titik terangnya. Saat ini, Alex sedang berada di salah satu restoran mewah dengan kolega bisnisnya, dengan Theo yang selalu setia mendampinginya. Tiba-tiba seorang wanita datang, dan memegang tangannya."Hey! Apa yang kau lakukan, Jane?!" tanya Alex. Dia masih memanggil Jane dengan namanya. Beruntung, dia sedang berada di depan koleganya. Jika tidak, Alex sudah mengatainya jalang dan melemparkannya keluar restoran."Ikuti aku, Tuan atau yang akan aku katakan akan membuat Anda malu di sini," bisik Jane dan Alex dengan wajah kesal, bangkit dan mengikutinya. Theo yang melihat lirikan mata Alex, mengangguk mengerti. Dia harus mengalihkan kolega bisnis Alex sejenak.Alex mengi

  • Idola Ranjang    Bab 57 - Positif?

    Rose sedang berada di taman samping mansion. Tempat yang dulunya kosong hanya terdapat beberapa pohon itu, kini sudah cantik dan asri dipandang mata. Tanaman bunga mawar yang Rose tanam sudah berbunga dengan warna merah cantik merekah. Membuat siapa pun akan betah berlama-lama di sana.Rose bersenandung ria sambil memetik beberapa tangkai Mawar lalu dia masukkan ke dalam vas. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak tinggal bersama Max selama 1 bulan 1 minggu lamanya. Pelayan yang ikut menemaninya hanya ikut tersenyum. Melihat Nona nya yang dulunya selalu murung itu, kini selalu menampakkan wajah bahagia setiap harinya.Saat pertama Rose datang ke mansion. Para pelayan menatap heran, bagaimana bisa seorang pria penguasa seperti tuannya membawa wanita yang terlihat stres dan hampir gila?Tapi, lambat laun mereka mulai menyadarinya. Ternyata saat itu, wanita itu sedang tertekan sehingga tampak menyedihkan. Wanita pilihan tuannya, nyatanya a

  • Idola Ranjang    Bab 56 - Pelarian

    Sudah 2 minggu Alex berada di mansion Bonneval, mansion tempatnya dan Rose mengukir banyak kenangan. Tangis, sedih, tawa, takut, amarah, cinta semuanya terjadi di mansion itu. Alex sedang memandangi kemejanya yang selalu Flower pakai. Alex tersenyum tipis. Flower sangat menyukai kemeja itu."Kau tau Alex, aroma lembutmu ini, akan membuatku selalu merasa dekat denganmu ..."Ucapan Flower saat itu kembali teringat olehnya. "Apa saat itu, kau sudah merasakan jika kita akan terpisah, Flower?" lirih Alex sambil mengusap kemeja itu, seolah Flower berada didalamnya."Kau membuatku benar-benar gila! Apa kau tau? Aku sangat merindukanmu, kumohon beritahu padaku di mana keberadaanmu, My Flower ..." lanjut Alex ke arah kemeja yang tergeletak di ranjang kosong di sampingnya."Maaf. Tapi aku tidak bisa menghapus semua bayanganmu. Semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku. Saat kau memejamkan mata, lalu membuka mata indah mu dan senyuman

  • Idola Ranjang    Bab 55 - Again?

    Rose membawa Maxi ke kursi di dekat jendela yang mengarah pada pemandangan danau di depan sana. Max hanya mengikutinya lalu duduk melihat pemandangan danau di depannya yang sedang keemasan diterpa sinar matahari siang.Rose memegang bahu Max, mencoba memberikan Max kekuatan untuk mengenang luka lama, "Aku akan mengambilkanmu air.""Tidak perlu. Tetaplah disini, aku tidak membutuhkan air, aku membutuhkanmu," jawab max sambil memegang tangan Rose, dan Rose pun ikut duduk di kursi sebelah max, mengurungkan niatnya untuk pergi.Max menghela nafasnya pelan, lalu mulai menyambung cerita masa lalunya yang kelam.“Saat itu, aku berlari menghampiri ayahku yang sudah tergeletak bersimbah darah, dan ibu ku yang sudah menangis terisak di samping ayah sambil memangku kepalanya. Saat itu aku tidak peduli pada apa pun. Aku hanya sangat shock melihat ayahku sekarat di depan mataku. Dan lebih menyakitkannya lagi, karna Alex lah yang sudah membunuhnya, hing

  • Idola Ranjang    Bab 54 - Rahasia Besar

    Alex melangkah tegap, beberapa bodyguard menundukkan kepalanya saat Alex melewati mereka. Alex menuju ke sebuah gudang, tempat mangsanya sedang disiksa. Dan Alex tak sabar ingin melihat bagaimana mengenaskannya keadaan dua wanita jalang yang sudah menghancurkan hidupnya itu.Brak!Alex menendang pintu di depannya, kemudian melangkah perlahan. Dan pemandangan di depannya, membuat Alex tertawa keras. Hingga Merry dan Jane yang sedang memejamkan mata, sontak melihat ke arah Alex yang berdiri di depan pintu bak malaikat pencabut nyawa.Alex puas melihat bagaimana mengenaskannya Merry dan Jane. Keadaan mereka yang sama-sama telanjang terikat mengenaskan. Merry di atas ranjang lapuk itu dihiasi oleh luka lebam, dan bekas perbuatan kotor nan bejat. Mungkin, semalaman para bodyguard nya menggauli dan memukuli tubuh Merry tanpa belas kasihan.Jane malah lebih mengenaskan. Tangan Jane digantung ke sebuah paku ditembok. Bekas tamparan juga membekas d

  • Idola Ranjang    Bab 53 - Hukuman Untuk Mereka

    Jane dan Merry gemetar ketakutan. Hidup mereka sedang berada diujung tanduk. Entah dari mana Alex bisa mengetahui semua rencana busuk mereka untuk menghancurkan Flower."Tuan ... Ma—maaf. Tapi itu semua adalah rencana Merry. Dia iri pada Flower dan mengancamku untuk turut serta menghancurkan Flower. Jika aku tidak mau, dia mengancam akan membunuhku, Tuan,” ucap Jane.Jane rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Merry. Sedangkan Merry menatap tak percaya, kenapa sekarang justru dia yang di kambing hitamkan?"Apa maksudmu, Jane? Jelas-jelas kau yang mengajakku lebih dulu untuk menyingkirkan Flower!" jawab Merry tak terima dengan apa yang dikatakan Jane tadi."Jangan bicara omong kosong, Merry! Bukankah kau yang memberi tahuku jika Shaylenna adalah Flower saudara tiriku. Kau bilang jika kau benci padanya, karna Shaylenna yang menjadi idola di klub ini, dan kau ingin menyingkirkannya dengan ban

DMCA.com Protection Status