Wanita Penghibur sang Presdir

Wanita Penghibur sang Presdir

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Oleh:  Jihan FahriraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 Peringkat. 4 Ulasan-ulasan
113Bab
7.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Bayar dengan uang, atau dengan tubuhmu?!" *** Sebuah kesialan membuat Geisha harus menghabiskan satu malam dengan Ganesha. Dalam usahanya mencari keadilan, Ganesha justru menawarkan sebuah kesepakatan. Geisha dituntut menjadi pelayan pribadi Ganesha, sang Presdir muda. Hingga benih-benih cinta pun tak terelakkan. Namun, Ganesha enggan mengatakannya secara gamblang. Bagi Ganesha, cinta hanyalah sebuah kutukan. Ibunya meninggalkan dirinya serta ayahnya di masa lalu, sementara kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya. Berbagai upaya dilakukan oleh Geisha agar mendapatkan cinta Ganesha. Akankah kedua insan itu bersatu pada akhirnya? Atau justru menemukan kebahagiaan masing-masing? *** "Aku tidak tahu mengapa aku harus memperlakukanmu seperti ini. Aku tidak ingin kau pergi. Jangan tinggalkan aku. Kita sama-sama sebatang kara. Kita memiliki satu sama lain. Jangan berpikir untuk pergi, meski aku tidak membalas perasaanmu."

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1 | Dijual Rentenir

"Kami sudah kehilangan kesabaran! Kau selalu bersembunyi jika kami datang! Bayar dengan uang, atau dengan tubuhmu?!"

Geisha membelalakkan mata begitu mendengar gertakan bernada keras dari salah satu di antara dua orang pria yang kini berdiri di depan pintu kamar kontrakannya. "B-beri aku waktu–"

"Waktumu sudah habis! Kami sudah memberimu waktu cukup lama! Kau bahkan sama sekali tidak berniat membayar tagihan bunganya!" gertak pria itu lagi. Tubuhnya tinggi besar, berkulit sawo matang, dengan tato naga di lengannya yang kekar.

Geisha menelan ludahnya dengan susah payah. "Kalau begitu, aku ...." Gadis itu mundur dua langkah sebelum akhirnya meraih gagang pintu dan berniat menutup pintu kayu tersebut. Namun, pria-pria tadi dengan cepat menahannya.

Geisha berusaha mati-matian mendorong pintu dengan kekuatannya yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan kedua pria yang ia kenal sebagai penagih hutang tersebut.

BRAK!

Gadis itu terpelanting dan jatuh membentur lantai ketika pria-pria tadi berhasil mendorong pintu. Ia meringis kala merasakan ngilu di sekujur tubuhnya, terutama pada kepalanya yang sempat terantuk ke lantai.

Sebelum Geisha benar-benar kehilangan kesadaran, ia melihat salah seorang pria itu mendekati tubuhnya. Lalu, semua menjadi gelap dan mati rasa baginya.

Saat terbangun, Geisha mendapati suasana yang asing dari kamar kontrakannya. Ia mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan yang tampak luas tersebut. Tangannya sedikit menekan kasur empuk yang menjadi alasnya berbaring. Tidak. Ini bukanlah kamar kontrakannya. Tempat ini jelas jauh lebih mewah.

Geisha meringis pelan ketika kepalanya terasa berdenyut saat ia mencoba untuk duduk. "Di mana ini?" gumam gadis itu dengan kebingungan.

"Sial. Apa penagih hutang tadi benar-benar menculikku?" Geisha kembali memijat pelipisnya yang masih terasa sedikit pening.

Gadis itu mencoba menginjakkan kakinya ke lantai. Ia sedikit limbung dan memerlukan pegangan agar tubuhnya tak terjatuh. Kepalanya sungguh pusing. Dirinya ingat tentang kejadian di kamar kontrakannya tadi. Kepalanya terbentur cukup keras saat terjatuh.

Cklek!

Seseorang membuka pintu. Membuat Geisha lantas menolehkan kepala ke ambang pintu, di mana seorang wanita berambut sebahu dengan gaun merah seksi terlihat mendekat ke arahnya.

"Sudah sadar?" Wanita itu tersenyum.

"S-siapa, kau?" tanya Geisha dengan terbata-bata.

Wanita itu mencengkeram dagu Geisha dengan lembut, memerhatikan wajah gadis itu dengan saksama dari sisi kanan dan kirinya. Lalu, ia kembali tersenyum. "Aku Felly. Dan Tuan Black ingin agar aku membantunya untuk menjualmu."

Geisha terperanjat mendengarkan penuturan wanita bernama Felly itu. "M-menjual? Apa salahku? Siapa Tuan Black? Kenapa dia harus menjualku?"

Tubuh Geisha bergemetar ketakutan kala pikirannya dipenuhi oleh bayang-bayang dirinya yang dijual untuk dijadikan budak seks atau penyumbang organ dalam, mungkin?

"Bukankah kau sudah tahu, jika mendiang orang tuamu memiliki hutang yang nominalnya tidak sedikit pada rentenir kondang itu?" Felly melipat kedua lengannya di depan dada seraya memerhatikan penampilan Geisha mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Aku sudah katakan sebelumnya. Aku akan membayarnya. Hanya perlu sedikit waktu saja," ucap Geisha dengan tatapan mengiba.

Felly memberikan gesture yang mengisyaratkan kepada gadis di hadapannya itu untuk diam. Lalu, dengan sebuah tepukan tangan yang ia buat, datang dua orang wanita berpakaian pelayan. Di tangan pelayan itu terdapat sebuah benda yang mirip dengan bentuk gaun berwarna hitam.

"Segera rias gadis ini. Ada panggilan yang menunggu," ucap Felly kepada kedua pelayan wanita yang kemudian membungkuk hormat padanya tersebut.

Felly berjalan keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Geisha bersama dua orang pelayan yang kini mulai menggiring gadis itu ke depan meja rias.

Geisha berkali-kali melakukan perlawanan ketika para pelayan itu berniat menggantikan pakaiannya dengan gaun yang mereka bawa tadi. "Biar aku pakai sendiri! Jangan menyentuhku!" serunya seraya berusaha menutupi bagian tubuhnya yang kini hanya terbalut pakaian dalam.

Salah satu dari kedua pelayan itu segera menyerahkan pakaian yang sebelumnya memang mereka siapkan untuk dipakai oleh Geisha.

Gadis itu segera memakai pakaian yang berupa gaun mini seksi tersebut. Gaun itu sangat ketat dan terlihat mencetak bentuk lekuk tubuh si pemakai. Gaun tanpa lengan tersebut juga memiliki model punggung yang cukup terbuka. Membuat Geisha mau tak mau juga menanggalkan branya, dan menggantinya dengan sepasang nipple cover pad yang diberikan oleh pelayan tadi.

"Silakan duduk, Nona," titah pelayan itu. Wanita tersebut menunjuk pada sebuah kursi di depan meja rias dengan cermin besar.

Geisha segera mendudukkan diri di sana. Membiarkan kedua pelayan wanita tadi merias wajah dan rambutnya. Gadis itu sempat sedikit takjub melihat pantulan wajahnya yang cukup cantik. Namun, rasa takjubnya sirna sudah begitu ia kembali sadar bahwa dirinya hendak dijual oleh orang-orang ini.

"Sudah selesai?" tanya Felly yang baru saja kembali masuk ke dalam ruangan tadi.

Wanita itu bergumam. "Good job." Ia tersenyum puas melihat hasil kerja para pelayannya.

"Kau akan bertemu dengan seorang tamu sebentar lagi. Jangan lupa melayaninya dengan sepenuh hati. Biaya sewa untuk seorang virgin cukup untuk melunasi tagihan hutang orang tuamu." Felly mengerling ke arah Geisha yang kini terlihat mendelik ketakutan.

Tak lama setelahnya, dua orang pria bertubuh menyeramkan kembali menyeret Geisha untuk masuk ke dalam mobil. Mereka membawa gadis itu ke sebuah hotel, di mana tamu mereka sudah menyewanya.

"Tunggu! Tunggu! Jangan menarikku! Akh!" pekik Geisha saat dua pria itu mencekal lengannya dan menyeretnya dengan paksa untuk masuk ke dalam kamar yang sudah dipesan sebelumnya.

"Hei, tunggu!"

BRAK!

Pintu di depan Geisha itu pun tertutup dengan suara berdebum yang cukup keras. Ia sudah berusaha membukanya. Namun, sepertinya orang-orang tadi menguncinya dari luar.

Geisha mendesah pasrah. Kemudian, ia duduk di tepi ranjang dengan perasaan tak menentu.

Di tengah-tengah rasa gugup yang melandanya dengan hebat, Geisha mendengar suara pintu hotel yang kembali terbuka. Lalu, ia segera berlari mendekati seorang pria yang baru saja masuk ke dalam kamar yang sama dengan tempatnya berada tersebut. "Tuan! Tuan, tolong aku! Mereka menculik–"

"Oh .... Kebetulan sekali." Pria itu merengkuh pinggang Geisha. Membuat gadis tersebut terbelalak menerima perlakuannya. Bau alkohol menyeruak memenuhi indra penciuman Geisha.

"T-Tuan, apa Anda sedang mabuk?"

Pria itu tak menjawab. Ia justru menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Geisha, dan menghirup dalam-dalam aroma parfum yang menguar dari tubuh gadis itu.

Geisha menggigit bibir bawahnya kala sebuah lenguhan hampir saja lolos darinya. Ia merasakan suhu tubuh dari pria itu yang agaknya cukup tinggi. Entah karena demam atau apa. Wajah pria itu memerah, tatapannya sayu saat menatap Geisha.

"Tolong aku," bisik pria itu tepat di telinga Geisha.

"M-maksud Tuan?"

"Aku membutuhkan tubuhmu."

"Ap–" pekikan Geisha tertahan begitu pria itu menyambar bibirnya dengan penuh nafsu. Pria asing tersebut seperti bergerak di luar kendali.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Dewi Yulianti
Bacaan yg bagus
2023-11-07 11:59:55
1
user avatar
Jihan Fahrira
Proses tinjau revisi sudah selesai, ya. Kalian bisa baca sampai bab terakhir yang aku upload. Terima kasih!
2023-09-05 15:33:31
0
user avatar
Jihan Fahrira
buku ini sedang dalam masa peninjauan revisi. mungkin akan memakan waktu. jadi, lebih baik untuk menyimpannya dalam rak dahulu, sebelum akhirnya membacanya. bila sudah ada perubahan, akan saya beri info melalui ulasan lagi. terima kasih...
2023-08-29 20:59:54
1
user avatar
Anindya Alfarizi
semangat, Geisha. Fighting!!
2023-08-14 18:31:26
2
113 Bab
BAB 1 | Dijual Rentenir
"Kami sudah kehilangan kesabaran! Kau selalu bersembunyi jika kami datang! Bayar dengan uang, atau dengan tubuhmu?!"Geisha membelalakkan mata begitu mendengar gertakan bernada keras dari salah satu di antara dua orang pria yang kini berdiri di depan pintu kamar kontrakannya. "B-beri aku waktu–""Waktumu sudah habis! Kami sudah memberimu waktu cukup lama! Kau bahkan sama sekali tidak berniat membayar tagihan bunganya!" gertak pria itu lagi. Tubuhnya tinggi besar, berkulit sawo matang, dengan tato naga di lengannya yang kekar.Geisha menelan ludahnya dengan susah payah. "Kalau begitu, aku ...." Gadis itu mundur dua langkah sebelum akhirnya meraih gagang pintu dan berniat menutup pintu kayu tersebut. Namun, pria-pria tadi dengan cepat menahannya.Geisha berusaha mati-matian mendorong pintu dengan kekuatannya yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan kedua pria yang ia kenal sebagai penagih hutang tersebut.BRAK!Gadis itu terpelanting dan jatuh membentur lantai ketika pria-pria tadi b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-15
Baca selengkapnya
BAB 2 | Pria Asing
Geisha merintih perlahan, seiring dengan kelopak matanya yang mulai terbuka. Gadis itu menyapukan pandangannya sejenak. Kemudian, ia teringat akan aktivitas panasnya semalam bersama seorang pria asing yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar hotel ini.Gadis itu menoleh ke samping. Namun, tak mendapati siapa pun di sana, kecuali ruang kosong. Ia pun menyadari bahwa tubuhnya masih polos tanpa sehelai pakaian. Hanya sebuah selimut tebal yang menutupinya."Argh! Sial!" umpatnya seraya mencoba untuk bangun. Ia dapat merasakan ngilu yang teramat dalam kala mencoba menggerakkan tubuh bagian bawahnya. Noda darah terlihat mengotori sprei putih dari kasur yang menjadi alas tidurnya. Gadis tersebut menggigit bibir bawahnya.Geisha kembali meringis saat dirinya berhasil turun dari atas ranjang. Ia memungut pakaiannya, kemudian membawanya masuk ke dalam kamar mandi. Dirinya butuh mandi."Seharusnya, setelah ini hutang-hutang itu sudah lunas, bukan? Jadi, orang-orang sialan itu tidak akan menggangg
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-15
Baca selengkapnya
BAB 3 | Penawaran 1 Milyar
Sore itu, Ganesha baru saja selesai dengan urusan pekerjaan. Pria itu mengemudikan mobilnya seorang diri, hendak menuju rumah kekasihnya. Ia baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya ke Jepang, dan memutuskan untuk menemui kekasihnya tanpa mengabari wanita itu terlebih dahulu. Dirinya ingin memberi kejutan pada kekasihnya.Beberapa meter sebelum tiba di rumah kekasihnya, pria itu justru melihat sang kekasih sedang berjalan memasuki area minimarket bersama seorang pria lain. Ganesha tidak dapat melihat dengan jelas siapa pria itu. Namun, ia sangat mengenali sosok kekasihnya. Mereka bergandengan mesra, dengan kepala wanita itu yang menggelayuti lengan sang pria.Ganesha berdecak. "Sialan!" makinya pada angin. Ia meremas roda kemudinya, lalu kembali menginjak pedal gas. Tujuannya bukan lagi ke rumah sang kekasih, melainkan sebuah hotel bar.Pria itu duduk di sebuah kursi kosong yang ada di dalam bar. Ia menghubungi sebuah nomor milik temannya. Berharap temannya bersedia menemaninya minum
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-15
Baca selengkapnya
BAB 4 | Diculik
"Sayang? Kau sudah pulang?" Wanita itu memeluk tubuh pria yang berdiri di depan pintu masuk rumahnya.Ganesha. Pria itu tersenyum tipis saat mengurai pelukan mereka. "Aku merindukanmu.""Ayo, masuk," ajak wanita tersebut. Ia membawa Ganesha ke ruang tamu rumahnya. "Biar aku buatkan minum–""Tidak usah," cegah Ganesha. Pria itu menarik tangan wanita tadi untuk kembali duduk di sampingnya. Ia lantas menatap wanita yang merupakan kekasihnya itu dengan tatapan serius."Ada apa?" tanya Sandra dengan wajah bingung."Kau tidak merindukanku?" Ganesha menatap ke dalam mata wanita itu, yang berusaha menghindari kontak dengan dirinya."Tentu saja aku rindu." Sandra sedikit memalingkan wajahnya."Aku sudah pulang sejak kemarin. Aku berniat menemuimu di rumahmu saat itu," ucap Ganesha.Sandra terlihat sedikit terkejut. Meskipun wanita itu dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya, tetapi Ganesha tetap menyadarinya. "Kau ke rumahku? Maafkan aku. Kemarin aku sedang pergi bersama temanku," ucap Sandra d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-15
Baca selengkapnya
BAB 5 | Pembebasan Bersyarat
"Tidak mau!" jerit Geisha. Gadis itu lantas memekik saat pria bertubuh tinggi besar itu merengkuh tubuhnya dan mulai menciumi pundaknya."Sayang sekali. Ada bekas kissmark lain di tubuhmu. Tapi tidak masalah. Aku bisa menggantinya nanti." Pria dewasa berusia empat puluh lima tahunan itu berucap dengan suara beratnya."Jangan, Tuan. Aku ... berjanji akan melunasinya," ucap Geisha dengan suara bergetar. Seluruh tubuhnya bergemetar sebab ketakutan.Bayangan tentang kegiatan semalam bersama Ganesha kembali menghampiri ingatannya. Sakit di bagian bawah tubuhnya masih terasa begitu ngilu setiap ia berjalan atau berlari. Tidak mungkin jika pria dewasa ini akan memaksa dirinya kembali seperti yang dilakukan Ganesha semalam."Kau sama seperti orang tuamu. Hanya berjanji, tanpa memberi bukti nyata," ucap pria itu dengan nada sinis. Ia lantas meraih sisi wajah Geisha. Menangkup pipi gadis itu dengan tangan besarnya. Geisha terlihat begitu mungil di hadapan pria bertubuh kekar itu."Aku baru saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-20
Baca selengkapnya
BAB 6 | Demam
Ganesha membawa Geisha keluar dari mansion. Di luar hujan deras. Ia memerhatikan tubuh gadis yang hanya terbalut sebuah gaun malam seksi tersebut. Gadis itu bergemetar. Mungkin Geisha merasa kedinginan. Jadi, Ganesha memutuskan untuk melepaskan jas yang dikenakannya, kemudian memakaikannya pada gadis itu. Geisha terkejut menerima perlakuan Ganesha. Ia menatap pria itu dengan ekspresi wajah yang lugu. "Di luar hujan deras. Kau bisa sakit jika hanya memakai pakaian seperti ini," ucap Ganesha yang seakan mengerti dengan maksud tatapan gadis itu. Pria itu lantas menuntun tubuh Geisha untuk masuk ke dalam mobilnya yang terparkir di depan. Setelah itu, ia sendiri menyusul masuk melalui pintu seberang. "Lukamu harus diobati. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ujar Ganesha seraya menyalakan mesin mobilnya. "Tidak perlu," sahut Geisha. Ia merasa tidak nyaman bila harus pergi ke rumah sakit hanya dengan pakaian seperti ini. "Hanya luka kecil. Akan sembuh dengan sendirinya." "Baiklah. Te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-24
Baca selengkapnya
BAB 7 | Pelampiasan Emosi
Ganesha keluar dari mobilnya, kemudian membuka pintu mobil di sisi kiri. Ia membantu Geisha untuk turun dari sana. Setelahnya, pria itu berjongkok di hadapan gadis tersebut. "Cepat, naik ke punggungku!" Geisha ingin menolak tawaran pria tersebut. Namun, tubuhnya benar-benar lemas dan pandangannya sedikit berkunang-kunang. Akhirnya, meski dengan perasaan ragu, ia naik ke punggung Ganesha. Pria itu berdiri dengan menggendong tubuh Geisha. Ia menutup pintu mobil dengan kakinya, kemudian sedikit berlari masuk ke dalam ruang IGD. Hujan sudah berhenti. Namun, rasa panik yang disebabkan oleh gadis ini belum juga reda. "Dokter, tolong!" pekik Ganesha saat ia telah mencapai ruang IGD. Beberapa orang yang tampak berjaga di dalam area tersebut pun lantas mendekati pria itu dengan langkah tergopoh-gopoh. "Ada apa, Tuan?" "Ada apa, ada apa! Kau tidak lihat, aku membawa orang sakit?!" ketus Ganesha, antara kesal bercampur panik. "B-baringkan di sini." Seorang pria berpakaian serba putih menunj
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-24
Baca selengkapnya
BAB 8 | Mencoba Kabur
"Lagi?" Geisha menatap nanar pada langit-langit kamar tempatnya berbaring. Perasaan déjà vu menghampirinya. Ia pernah mengalami ini sebelumnya. Tepat satu minggu yang lalu. Ketika seorang pria menerobos masuk ke dalam hotel, kemudian menggaulinya tanpa ampun.Ganesha tidak akan menanggapi teriakan memohonnya. Pria itu hanya peduli pada usahanya dalam mencapai puncak kenikmatan itu sendiri. Meski Geisha meraung dan memakinya dari bawah."Aku akan melaporkanmu ke polisi!" sergah Geisha seraya berusaha bangun dari posisinya yang semula masih berbaring telentang di atas ranjang."Atas dasar apa?" Ganesha yang berdiri di samping ranjang itu pun melirik sekilas kepada gadis yang kini terlihat duduk bersandar pada kepala ranjang tersebut. Pria itu bahkan belum sempat memakai kausnya. Hanya celananya saja yang sudah ia pakai kembali."Kau memerkosaku! Sialnya aku! Aku sempat menganggapmu berhati malaikat karena mau mengurusku selama aku terbaring sakit kemarin! Tidak ku sangka, kau justru mela
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-25
Baca selengkapnya
BAB 9 | Master Ganesha
Ganesha mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Ia berkejaran dengan waktu saat ini. Dirinya tidak boleh sampai kehilangan jejak Geisha. Gadis itu bisa saja melakukan hal yang mungkin merugikannya di masa depan.Bila menelaah dari informasi yang diberikan oleh orang-orang suruhannya tadi, mereka mengatakan bahwa Geisha sudah lepas dari pengawasan mereka sejak setengah jam yang lalu. Itu tandanya, ada kemungkinan bila gadis itu sudah berada cukup jauh dari lokasi kontrakannya. Jadi, datang ke kontrakan bukanlah solusi yang tepat."Sial. Bagaimana bisa gadis seperti Geisha melumpuhkan pengawal yang aku perintahkan untuk menjaganya?!" geram Ganesha seraya memukul roda kemudinya.Pria itu mencoba berpikir keras di tengah kegiatan menyetirnya. Ke mana kira-kira seorang gadis yatim piatu akan pergi? Lagi pula, Geisha tidak memegang uang sama sekali. Dompet serta ponsel, juga benda-benda berharga lain kini sudah berada di tangan anak buah Ganesha yang tadi mengantarkan gadis
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-26
Baca selengkapnya
BAB 10 | Obat dari Master
"Apakah masih sakit?"Gadis itu mengangkat wajahnya untuk menatap pria yang kini berdiri di hadapannya. "Maksudmu?"Ganesha menyodorkan sebotol air mineral ke hadapan Geisha. "Apa ...." Pria itu melirik pada kaki Geisha yang tersilang duduk di sofa ruang tamu apartemennya. "... rasanya masih sakit?""Apa yang terasa sakit? Aku tidak mengerti maksudmu." Geisha kesulitan membuka penutup botol mineral yang masih baru tersebut. Membuat Ganesha kembali merebut botol itu, lalu membukanya untuk Geisha."Genitalmu."Geisha yang tengah menenggak air mineral itu pun hampir tersedak mendengar ucapan Ganesha. Gadis itu terbatuk-batuk. Membuat sebagian air yang masih ada di dalam mulutnya tersembur dan membasahi pakaiannya."Dasar ceroboh," komentar Ganesha seraya meraih tisu di meja untuk membantu mengusap dagu, leher, serta pakaian Geisha yang basah. Ia berlutut di hadapan gadis itu."Menyingkir!" Geisha memekik kala tangan Ganesha bergerak mengusap pakaiannya di area dada. Ia bahkan menampik tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-27
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status