Rey berdiri mematung di depan pintu. Dia terus menatap wanita yang sedang duduk di kursi roda. Kedua mata mereka beradu satu sama lain. Rey terlihat mencoba untuk menerbitkan sebuah senyuman manisnya. Ya, itu adalah Bu Diana, Ibu Rey."Mama ...," lirih Rey."Rey ... Awas kamu, ya! Terima ini!" Bara melempar sendal Rey yang digunakan untuk melemparnya. Lemparan Bara pun tepat sasaran dan mengenai kepala Rey. "Aduh," Rey mengelus-elus kepalanya. Dia menoleh ke belakang dan dia melompat, karena terkejut melihat Kakaknya yang saat ini tepat berada di hadapannya. Jarak mereka hanya tiga langkah saja. Rey tersenyum. "Hehe, Kak.""Ha he ha he." Bara memungut sendal yang ada di lantai dan memaksanya masuk ke dalam mulut Rey tetapi tidak bisa. "Makan tu sendal."Rey menepis tangan Bara. "Ih, galak amat, sih, Kak." Rey mengelap bibirnya dengan ujung kaosnya. "Pantesan nggak punya pacar," lirih Rey. Bara mendelik. Dia mendengar
Huling Na-update : 2022-04-13 Magbasa pa