Hati Diana serasa ditusuk seribu duri melihat anaknya yang sedang terbaring lemah di kasur.Kedua mata Joy sedikit terbuka saat mendengar suara seseorang yang sangat tidak asing dan sangat dekat dengan dirinya. Dia mengintip. Joy hanya ingin tahu siapa yang datang di ruangan ini. Hatinya berdegup kencang, ketika melihat kedua orang tuanya. Rasanya dia ingin menjerit bahagia dan memeluk kedua orang tuanya. Tapi, sayang seribu sayang. Ia tak bisa melakukan hal itu. Jika dia melakukan hal itu, maka semua orang akan tahu, bahwa dirinya sedang bersandiwara kepada semua orang. "Mama ... Papa ... Kalian ada di sini," batin Joy. Oh, Tuhan. Rasanya saat ini Joy ingin menangis dan menjerit. Dia merasa sangat bimbang. Sebisa mungkin dia menahan air matanya agar tidak keluar. "Mama Papa sudah kembali. Mama juga sudah terlihat sehat," batin Joy. "Sayang ...," lirih Bu Diana sambil mengusap kepala Joy. Bu Diana memeluknya san
Read more