Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 321 - Bab 330

2578 Bab

109. Bagian 2

Keesokan harinya, dengan dilepas ratusan ribu pasukan Jendral Saxon Draig, Bintang, Putri Saxon beserta 25 orang prajurit terlatih berangkat untuk misi yang akan mereka jalankan, yaitu menuju Distric 13, dimana mereka akan menyelamatkan Bruce Wayne, putra Sarah Wayne. Diantara jutaan pasang mata yang melepaskan kepergian rombongan tersebut, hanya Sarah yang terlihat berkaca-kaca melepaskan kepergian Bintang untuk menyelamatkan putranya.Bintang, Putri Saxon bersama 25 orang pasukan terlatihnya, pergi dengan menggunakan kuda. Mereka memacu kudanya dengan sangat cepat. Putri Saxon mengatakan mereka harus tiba di ujung pantai sebelah utara sebelum malam. Jaraknya yang cukup jauh, tapi tidak membuat rombongan ini menghentikan pacuan kuda mereka, beristirahat sebentar lalu kembali melanjutkan perjalanan mereka, saat sore datang menjelang, ketiganya tiba dipinggiran pantai dengan tebing-tebing curam didekatnya.“Distric 13 adalah disebuah pulau ditengah lautan sana tua
Baca selengkapnya

109. Bagian 3

Keesokan harinya, dengan menggunakan sebuah kapal layar yang cukup besar, Bintang dan rombongan segera berlayar dilautan untuk menuju pulau Distric 13.Setelah memakan waktu ½ hari perjalanan, Bintang dan rombongan dapat melihat sebuah pulau dengan teluk yang sangat besar. Sebuah patung besar, patung ksatria yang memegang pedang ditangannya terlihat menjadi pintu masuk kepulau tersebut. Patung yang sangat besar dan tinggi itu terlihat begitu gagah dan perkasa.“Itu adalah patung Jendral Baron tuan!” ucap Putri Saxon lagi melihat Bintang menatap kagum patung besar yang ada dihadapannya.“Semuanya bersiap! Sebentar lagi kita akan memasuki teluk pulau Distric 13!” perintah Putri Saxon lagi hingga semua prajurit tampak langsung mencabut pedang-pedang mereka dan menyiapkan perisai ditangan kiri untuk melindungi tubuh mereka. Tak lama kapal merekapun mulai melewati bawah kaki patung raksasa tersebut. Semua tampak menatap kearah atas, mel
Baca selengkapnya

109. Bagian 4

Dengan sangat hati-hati, Putri Saxon dan para prajuritnya berjalan melewati pintu gerbang, dan ;“Ahhhh!”Langkah semuanya terhenti saat melihat sebuah pemandangan yang sangat mengejutkan, ribuan Prajurit Atlas Warrior tampak terkapar disana sini. Sungguh mengejutkan bagi siapa saja yang melihatnya, tanah yang ada disekitar tempat itu terlihat retak-retak seperti baru saja dilanda gempa bumi.“Putri, lihat!” ucap salah satu prajurit menunjuk kedepan, semua memalingkan pandangan kearah yang ditunjuk, termasuk Putri Saxon sendiri. Dan lagi-lagi wajah semuanya berubah.Serrrr!Putri Saxon dengan cepat berkelebat kedepan, diikuti oleh para prajurit yang lain. Tak lama mereka sudah tiba dihadapan orang yang tengah saling berhadapan. Salah satunya tentu sangat mereka kenali, Bintang adanya, sedangkan beberapa tombak dihadapan Bintang tampak berdiri pula sosok seorang laki-laki bertubuh besar dan tinggi, dengan pakaian panglima per
Baca selengkapnya

109. Bagian 5

Dan kini saat lawannya berhasil menahan serangan lasernya, Jendral Baron tentu saja dikejutkan lagi oleh hal itu. Merasa serangannya sia-sia, Jendral Baron menghentikan serangan sinar laser dari telapak tangannya, Bintang langsung kembali menyarungkan Pedang Bintang Angkasanya kedalam warangka yang ada dipunggungnya. Kini kedua-duanya sudah kembali berhadapan setelah Putri Saxon dan rombongan berhasil masuk kedalam benteng camp pelatihan tersebut.“Siapa kau sebenarnya anak muda?” tanya Jendral Baron lagi dengan suara khasnya, serak-serak kering.“Aku seorang pengembara” ucap Bintang singkat.“Ada hubungan apa kau dengan jendral penghianat itu ?”“Tidak ada” jawab Bintang lagi dengan singkat.“Lalu untuk apa kau kemari membuat kekacauan?” tanya Jendral Baron keras.“Aku ingin menyelamatkan seorang anak yang ditawan ditempat ini” ucap Bintang tegas dan mantap.
Baca selengkapnya

109. Bagian 6

Bintang pun mengetahui kalau para prajurit-prajurit telah berhasil menyelamatkan anak-anak dan pergi meninggalkan tempat itu, Bintang yang sejak tadi memang sengaja membiarkan Jendral Baron untuk menyerangnya secara beruntun tanpa memberikan kesempatan kepadanya untuk membalas, ini akan memancing hasrat emosi Jendral Baron untuk terus menyerangnya dan membiarkan para prajurit membawa para anak-anak yang tertawan ditempat itu. Tapi Bintang tak melihat Putri Saxon diantara para prajurit dan Bintang yakin Putri Saxon masih ada ditempat itu. Walau sebenarnya saat ini Putri Saxon berada ditempat yang tersembunyi memantau jalannya pertarungan antara Bintang dan Jendral Baron.Tiba-tiba saja Jendral Baron melompat mundur kebelakang, kedua rantai bola bergerigi api membara juga ikut ditariknya, terlihat Jendral Baron mencoba mengambil nafasnya yang memburu. Sementara Bintang masih berdiri dengan tenang ditempatnya menatap kearah Jendral Baron yang terlihat kepayahan.Jendral B
Baca selengkapnya

109. Bagian 7

Trangg ! Trangg ! Trangg ! Trangg !Serangan demi serangan Jendral Baron benar-benar membuat frustasi Jendral Baron sendiri, karena lawannya terlihat tidak sedikitpun kesulitan menangkal setiap serangannya. Ini pertama kalinya Jendral Baron menemukan lawan yang menurut Jendral Baron sendiri tak mungkin untuk ditaklukkan.Sejauh ini Bintang hanya terlihat menghindar saja, tanpa memberikan serangan balasan yang berarti, hal ini semakin membuat Jendral Baron benar-benar merasa sangat diremehkan. Nama besarnya sebagai Jendral Baron yang paling disegani dan ditakuti di Atlas City benar-benar tercoreng bila saja ada yang melihat hal ini.Sementara itu ditempatnya, Putri Saxon justru terkejut melihat sosok Jendral Baron yang kewalahan sendiri menghadapi Bintang. Padahal selama ini, mendengar namanya saja, orang-orang sudah pada takut, tapi kini apa yang dilihatnya didepan mata sangat mengejutkan Putri Saxon. Dan kini perhatian Putri Saxon tidak lagi terfokus pada Jendr
Baca selengkapnya

109. Bagian 8

Beberapa hari berlalu semenjak peristiwa di Distric 13, camp pelatihan militer anak-anak yang dijaga oleh 10.000 Prajurit Atlas Warrior yang berada dibawah komando Jendral Baron. Jendral Baron tewas, tapi Putri Saxon ikut menderita luka yang sangat parah dan sekarat karena menerima serangan langsung Jendral Baron.“Uggghhhh!”Sebuah erangan terdengar dari dalam bangunan camp pelatihan yang ada Distric 13, erangan tersebut berasal dari sebuah kamar yang cukup mewah yang berada didalam bangunan camp pelatihan militer tersebut. Erangan yang berasal dari sosok jelita seorang gadis cantik yang seperti baru tersadar dari keadaannya. Bila diperhatikan lebih seksama, sosok jelita itu tak lain adalah Putri Saxon.Sesaat Putri Saxon terlihat membuka kedua matanya, terlihat kedua mata birunya yang jernih, Putri Saxon dapat merasakan kalau tubuhnya tengah berbaring diatas sebuah peraduan dengan diselimuti oleh sebuah selimut yang menutupi tubuhnya dari kaki hing
Baca selengkapnya

109. Bagian 9

Putri Saxon terbangun saat merasakan satu tangan menyentuh kepalanya, kedua mata indah Putri Saxon langsung terbuka dan terlihatlah sepasang bola matanya yang biru indah.“Tuan!” ucap Putri Saxon terkejut saat melihat sosok Bintang dihadapannya yang tengah menyentuh kepalanya.“Oh maaf... “ ucap Bintang cepat menarik tangannya yang tadi menempel dikening Putri Saxon.“Saya sedang memeriksa putri. Syukurlah tubuh putri tidak panas lagi” ucap Bintang tersenyum.Putri Saxon juga tampak meraba kepalanya dan benar, tidak panas lagi seperti waktu pertama kali dia terbangun tadi.Bintang sendiri tampak berjalan menjauh, berjalan kearah meja, Putri Saxon mencoba duduk dari rebahannya, dengan bersandar, Putri Saxon dapat melihat bagaimana Bintang tengah mengambil sesuatu dengan mangkok ditangannya.Dengan terseok-seok Bintang berjalan kembali kearah Putri Saxon, hal ini tentu saja menjadi perhatian Putri Saxon yang
Baca selengkapnya

109. Bagian 10

Entah seberapa lama keduanya tertidur, hingga akhirnya Putri Saxon terlihat bangun terlebih dulu. Dan wajah Putri Saxon terlihat berubah. “Ternyata benar apa yang dikatakannya, aku merasakan tenagaku sudah mulai pulih. Ku kira dia hanya memanfaatkan situasi saja karena ingin bercinta, tapi ternyata dia tidak berbohong, bercinta memang bisa memulihkan tenaga” batin Putri Saxon saat merasakan tenaganya sudah mulai kembali. Sesaat Putri Saxon terlihat menatap kearah sosok Bintang yang masih terpejam. “Benar apa yang dikatakan Letnan Rucnk. Dia memang benar-benar perkasa” sambung batin Putri Saxon lagi. Tiba-tiba bibir Putri Saxon tersenyum saat melihat kedua mata Bintang terbuka, Bintang sendiri segera menoleh kearah Putri Saxon yang ada disampingnya dan juga ikut melempar senyum. Sejenak keduanya hanya diam dan hanya saling memandang satu sama lain dengan senyuman yang penuh arti. “Bagaimana keadaan tuan sekarang?” “Sudah lebih baik putri...” “Tuan jangan memanggilku dengan sebut
Baca selengkapnya

109. Bagian 11

Ratusan ribu Prajurit Atlas Warrior sudah mengepung Bintang dan Putri Saxon yang kini sudah berdiri ditengah-tengah lapangan, tapi tak satupun Prajurit Atlas Warrior yang berani menyerang kedepan, karena beberapa waktu lalu mereka telah berhasil dibuat tak sadarkan diri hanya dalam satu serangan saja, tubuh mereka seperti tersengat petir dari dalam tanah sehingga langsung membuat mereka tak sadarkan diri.“Menyingkir semuanya!” tiba-tiba saja suara terdengar membahana ditempat itu, barisan Prajurit Atlas Warrior terlihat langsung membuka jalan.Seorang laki-laki yang mengenakan zirah perang besi seperti yang dikenakan oleh Jendral Baron terlihat melangkah kedepan, dibelakangnya tampak ratusan Prajurit Atlas Warrior mengiringi langkahnya, sepertinya sosok inipun merupakan jendral yang baru saja datang ke Distric 13, tapi yang berbeda dari sosok ini adalah, sosok ini tampak mengenakan kacamata yang utuh dikedua matanya, berbeda dari kabanyakan Prajurit Atlas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
258
DMCA.com Protection Status