Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 331 - Bab 340

2578 Bab

109. Bagian 12

Sementara para Prajurit Atlas Warrior sendiri tampak memandangi sosok Bintang dan Jendral M-Tech berkali-kali. Sosok Jendral M-Tech yang masih terkapar terlihat mulai bangkit, kini terlihat bagaimana zirah besi dibagian depan tubuh Jendral M-Tech hancur, hal ini membuat Jendral M-Tech terlihat langsung melepaskan zirah besinya yang sudah hancur, Jendral M-Tech juga terlihat melepaskan kacamata yang selama ini selalu menjadi andalannya, hal ini dilakukan oleh Jendral M-Tech karena menyadari kalau sia-sia saja menghadapi lawan yang tidak bisa dideteksi dengan kacamatanya. Terlihat darah yang merembes keluar dari mulut Jendral M-Tech.Kini terlihatlah sosok Jendral M-Tech yang tanpa zirah besi dibagian atasnya, tubuh Jendral M-Tech terlihat cukup kekar dan berotot, ditambah dengan dua sarung tangan besi besar dikedua tangannya, semakin membuat sosok Jendral M-Tech mengerikan.“Sepertinya aku harus melawanmu dengan kekuatanku sendiri!” ucap Jendral M-Tech lagi
Baca selengkapnya

109. Bagian 13

Raja Agung AtlasSaat ini para saint Athena sudah jauh berkembang, dimana ada tiga tingkatan dinegeri Olympus, saint perunggu, saint perak dan saint emas, kalau saya sebagai saint perak saja mampu membunuh para jendral atlas dengan sangat mudah, kalian semua tidak akan dapat membayangkan bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh para saint emas Athena.  Sebaiknya pikirkan lagi niatmu untuk menyerang Olympus, karena kalian yang hanya mengandalkan kecanggihan teknologi sebagai kekuatan takkan pernah mengerti apa itu kekuatan yang sebenarnya ? berbanding terbalik dengan para saint Athena yang sudah terlatih secara fisik dan mental dan pertempuran. Jika Atlas City tetap berniat untuk menyerang Olympus, saya jamin ini merupakan awal kehancuran Atlas City. Saint Perak  Istana Atlas dilanda kegemparan, bagaimana tidak dalam waktu 2 m
Baca selengkapnya

109. Bagian 14

Camp pelatihan wajib militer wilayah barat, tampak dijaga dengan sangat ketat oleh ribuan Prajurit Atlas Warrior bersenjata lengkap, hal ini tentu saja terjadi karena Bintang dan pasukannya berhasil menghancurkan 2 camp pelatihan wajib militer sekaligus dalam waktu beberapa minggu saja.Jauh dari camp pelatihan wajib militer tersebut, terlihat sosok Bintang dan ke-25 orang prajurit pilihan tengah mengamati dari kejauhan. Disebelah Bintang tampak pula sosok jelita Putri Saxon yang juga tengah memperhatikan kearah benteng camp pelatihan wajib militer tersebut. Bintang dan Putri Saxon terlihat mengenakan sebuah teropong untuk mengamati dari kejauhan.“Siapa dua orang yang berdiri diatas pintu gerbang itu Saxon ?” tanya Bintang lagi.“Pangeran Menoitios dan jendral Strom Bintang” ucap Putri Saxon lagi.“Pangeran Menoitios...” ulang Bintang lagi.“Dia adalah putra bungsu Raja Agung Atlas Bintang. Kemampuannya ti
Baca selengkapnya

109. Bagian 15

Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Kembali ledakan-ledakan dahsyat terjadi, serangan dingin Pangeran Menoitios dan serangan kilat Jendral Storm mulai merepotkan Bintang. Beberapa kali serangan keduanya hampir mengenai sasaran.Setelah cukup pertarungan, tiba-tiba saja Bintang melompat mundur tapi Pangeran Menoitios dan Jendral Storm tak membiarkannya begitu saja, keduanya terus memburu kearah Bintang. Bintang sendiri terlihat langsung mengembangkan kedua tangannya dengan dengan gerakan yang sangat perlahan dan lemah lembut dan saat serangan Pangeran Menoitios dan Jendral Storm datang, Bintang tidak menahan apalagi menghindar, tapi Bintang terlihat mengikuti kemana alur serangan tersebut dan selanjutnya pertarungan berjalan lebih seimbang.Justru hal ini yang mengejutkan Pangeran Menoitios dan Jendral Storm, bagaimana tidak, lawannya yang terlihat hanya bergerak lemah lembut bisa mengimbangi serangan mereka, bahkan ;Deesss!Dengan membalikkan
Baca selengkapnya

110. Murka Raja Agung Atlas

PERTARUNGAN sengit terus terjadi antara Bintang, menghadapi Pangeran Menoitios dan Jendral Strom, bila ditubuh Pangeran Menoitios mengeluarkan hawa dingin menusuk, Jendral Strom mengeluarkan kilatan-kilatan petir disekujur tubuhnya, sedangkan tubuh Bintang mengeluarkan aura keemasan dari ujung kaki hingga ke ujung kerambutnya, wujud sempurna dari jurus Cermin Agung Matahari Rembulan telah dikerahkan oleh Bintang. Taappp !!! Taappp !!! Bintang menangkap tinju keduanya dengan cengkraman kedua tangannya. Tak ingin kalah Pangeran Menoitios dan Jendral Storm langsung mengerahkan seluruh kekuatannya agar dapat memenangkan pertarungan ini. Pangeran Menoitios dan Jendral Storm sendiri heran saat melihat lawannya justru tersenyum. “Akkkhhhh!” Pangeran Menoitios tiba-tiba saja berteriak keras saat merasakan tangannya seperti terbakar. “Arrrgghhhh!” Jendral Storm ikut-ikut berteriak saat merasakan kekuatan petirnya justru berbalik kearah dirinya sendiri dan gelombang hawa dingin langsung me
Baca selengkapnya

110. Bagian 2

BEBERAPA hari kemudian, Bintang, Putri Saxon dan 100 orang prajurit pilihan kembali berangkat untuk menjalankan misi mereka yang terakhir, menuju camp pelatihan wajib militer anak-anak yang berada di wilayah selatan. Tidak seperti camp pelatihan wajib militer yang lain, camp pelatihan wajib militer diwilayah selatan, camp ini berada diantara sebuah hutan belantara yang tempatnya sangat tersembunyi dan saat ini Bintang, Putri Saxon dan para prajurit telah mengintai tempat tersembunyi tersebut. Kesunyian dan kelengangan tempat itu membuat Bintang curiga.“Sunyi sekali tempat ini, seperti tanpa penjagaan Bintang” ucap Putri Saxon setengah berbisik kepada Bintang. Bintang hanya tampak mengangguk saja. “Lalu apa yang harus kita lakukan?” sambung Putri Saxon lagi. Kali ini Bintang tampak terdiam sebentar.“Tunggu sebentar!” ucap Bintang lagi seraya langsung mengambil sikap tapa brata, Bintang mengatupkan kedua tangannya didepan dada lalu m
Baca selengkapnya

110. Bagian 3

Tempat dimana tadi Bintang berdiri langsung hancur berantakan dengan mengeluarkan suara ledakan yang cukup keras. Bintang sendiri sudah turun kembali agak jauh kebelakang dan Bintang cukup terkejut melihat lubang besar terbentuk dari hantaman godam ditangan Jendral Godham.Wuuuttt !!!Kembali Jendral Godham mengejar sosok Bintang dan mengayunkan godam ditangannya.Bbuuummm !!!Ledakan kembali terjadi saat hantaman godam Jendral Godham menghantam tempat kosong.Wuuuttt !!! Wuuuttt !!! Wuuuttt !!!Bbuuummm !!! Bbuuummm !!! Bbuuummm !!!Berikutnya serangan beruntun Jendral Godham benar-benar merepotkan Bintang yang bergerak kesana kemari, walaupun bertubuh besar dan kekar, tapi sosok Jendral Godham mampu bergerak sangat cepat melancarkan serangannya.Wuuuttt !!!Pada suatu kesempatan, Bintang tiba-tiba saja hanya berdiri diam ditempatnya, sementara Jendral Godham masih memburunya dengan ganas dengan godam ditangan.S
Baca selengkapnya

110. Bagian 4

Cringgg !!!Pangeran Prometheus ikut mencabut pedang yang ada dipinggang kanannya.Wwerrrrrr !!!Pedang ditangan Pangeran Prometheus juga mengeluarkan api putih yang berkobar-kobar.“Ayo Jendral Godham, kita serang!” ucap Pangeran Prometheus lagi, dan ;Seerrrr !!Seerrr !!Kedua-duanya menyerang dengan dahsyatnya kearah Bintang. Bintang yang sudah siap dengan Pedang Bintang Angkasa yang sudah dialiri aura pedangnya tampak bersiap dengan kuda-kudanya.Traaangggg !!! Traaangggg !!!Dengan kecepatannya, Bintang menangkis serangan Jendral Godham dan Pangeran Prometheus.Selanjutnya ketiganya bertarung dengan sangat sengit, rupanya perpaduan serangan Jendral Godham dan Pangeran Prometheus cukup merepotkan bagi Bintang. Bintang memang tidak mengkhawatirkan serangan Jendral Godham, tapi Bintang memang sedikit berhati-hati dengan api putih yang dimiliki oleh Pangeran Prometheus.Wuuutt !!! Wuu
Baca selengkapnya

110. Bagian 5

Pangeran Prometheus melepaskan bola energi putih ditangannya, dan ;Wuussshhhh !!!Bola energi dengan api putih yang berkobar-kobar melesat cepat kearah Bintang.“Yeaahh !!!!”. Bintang ikut melesatkan bola merah keemasan yang dimilikinya.Deeeebbbb !!!Kedua bola energi inipun bertemu ditengah-tengah, baik Pangeran Prometheus maupun Bintang terlihat sama-sama mengerahkan tenaga dalam mereka untuk memenangkan pertarungan ini. Pangeran Prometheus sendiri terlihat sudah mengerahkan seluruh kekuatan alat teknologinya, tapi wajah Pangeran Prometheus terlihat berubah saat melihat bola energinya mulai terdesak kearah dirinya.“Khhhaaaaaa!”Pangeran Prometheus sepertinya memang tak berniat untuk mengalah, dengan kekuatan terakhirnya, Pangeran Prometheus berteriak dengan keras, dan ;Buuuummm !!!Bola energi Pangeran Prometheus hancur dan menimbulkan ledakan dahsyat dan seketika itu pula wajah Pangeran Pro
Baca selengkapnya

110. Bagian 6

ISTANA ATLAS geger, Jendral Godham kembali seorang diri bersama ribuan prajurit dengan wajah sedih dan suram. Tanpa banyak bicara, Jendral Godham bersama prajurit memasuki Istana Atlas. Di aula utama, Raja Agung Atlas dan para pangeran serta Putri mahkota sudah menunggu. Dan wajah-wajah ditempat itu langsung berubah melihat sosok Jendral Godham yang hanya datang sendiri, tidak bersama Pangeran Prometheus.“Semoga Raja Agung jaya selalu!” ucap Jendral Godham dan para Prajurit Atlas Warrior yang ada dibelakangnya dalam posisi menjura hormat dengan berlutut menggunakan satu kaki.“Bangunlah jendral!” ucap Raja Agung Atlas dengan penuh wibawa.“Dimana Pangeran Prometheus jendral?” sambung Raja Agung Atlas lagi dengan cepat.“Ampun Raja Agung... pangeran.....” Jendral Godham menghentikan ucapannya seolah ragu, terlihat keringat dingin keluar diwajah Jendral Godham.“Jendral Godham, cepat katakan dima
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
258
DMCA.com Protection Status